“Kamu yakin saya drop sampai sini saja?” Irgi menoleh memastikan. Setelah mendengar separuh cerita Agnia di kafe tadi, keinginan Irgi untuk selalu ada di dekat Agnia pun bertambah besar. Bahkan bukan lagi soal memiliki, tetapi sekarang Irgi merasa ingin melindungi serta mengayomi.Agnia mengangguk. Sembari melepas seat belt di tubuh, ia pun menjawab, “Lebih dari cukup, kok, Pak. Terima kasih…” Senyum tipis terlihat kontras di bibir sang wanita.Irgi menggumam pelan. Mengangguk, lalu memperhatikan setiap pergerakan Agnia yang bersiap turun. “Kamu bisa telepon saya jika butuh apapun. Dan ya … besok pagi saya akan menjemputmu lagi di sini,” lontar pria itu siaga. Mendengar itu, Agnia refleks menoleh seraya berkata, “Gak usah jemput, Pak! Saya bisa berangkat sendiri, kok.” Menaikkan sebelah alisnya, Irgi lantas membalas, “Memangnya kamu tahu besok saya suruh kemana?” “Ke kampus, kan?” sahut wanita itu sok tahu.Dalam sekejap, menyebabkan Irgi refleks mendengkus geli di tengah mulutny
Terakhir Diperbarui : 2025-11-24 Baca selengkapnya