“Cowok brengsek,” desis Agnia. Setelah itu, ia pun melangkah pergi melewati Theo yang sengaja ia tabrak sebelah bahunya. Theo terkekeh puas. Bersamaan dengan itu, Desi pun muncul membawa nampan berisi dua cangkir teh hangat. “Loh, Agnia kemana? Apa kalian sudah mau berangkat?” tanya wanita tua itu celingukan. Mencari keberadaan cucunya yang tak kelihatan.“Agnia udah nunggu di mobil, Nek. Kebetulan, kita emang udah harus berangkat juga biar gak kena macet di jalan. Maklumlah, Nek … sekarang kan malam minggu, jadi biasanya jalanan raya suka lebih padat dari malam lainnya,” sahut Theo beralasan.Membuat Desi refleks manggut-manggut. “Iya ya. Nenek sampai lupa kalau sekarang malam minggu. Ya sudah, hati-hati saja kalian di jalannya. Jangan ngebut juga ya, Nak Theo. Terus, sampaikan salam Nenek sama orang tuanya Nak Theo. Semoga saja, di hari sakral kalian nanti, Nenek bisa ketemu sama orang tuanya Nak Theo,” ucap Desi panjang lebar. Sejenak, Theo pun mengangguk. Dilanjut dengan ia ya
Terakhir Diperbarui : 2025-11-29 Baca selengkapnya