“Aku menginginkanmu, Anna.”Aku mendorong salivaku dan berdeham pelan. Mencoba untuk tak terlihat polos, aku merespons, “Tapi tidak bisa, ‘kan? Kau tidak bisa menginginkanku, sementara istrimu telah kembali ke pelukanmu.”“Apakah itu penting?”“Aku... tidak mengerti mengapa kau malah bertanya seperti itu.”“Tentu kau mengerti.”“Kau terdengar seperti mengajakku melanjutkan perselingkuhan, Mark.”Pria tinggi itu menyunggingkan senyum miring yang tipis, mengamati tiap inci wajahku tanpa berkedip, sedangkan aku masih terus sedikit mendongak untuk bisa membalas tatapannya.Kala netranya berpindah pada bibirku, lalu dia mulai mendekatkan wajah kami, aku memejamkan mata dengan tanganku yang terkepal kuat di samping paha.Padahal, ruangan ini sangat dingin daripada biasanya. Tapi berkat caranya mendekatiku, aku merasakan sensasi hangat di sekujur tubuhku, terutama di leher.Bayangan bibirnya telah menyentuh bibirku. Namun, dia tak menciumku dan malah langsung bergeser ke titik antara pipi da
Last Updated : 2025-12-12 Read more