Ramli tercekat dan panik. "Apa, Bu Vina sakit?" jawabnya khawatir. "Iya, sudah sebulan ini Bu Vina hanya berada di tempat tidur, kondisinya lemah, semuanya mengkhawatirkan keadaan dia dan bayinya. Tapi Bu Vina susah diajak semangat, nggak mau makan, maunya cuma makan buah. Kalau lama-lama dibiarkan, bisa-bisa kandungnya bermasalah, apalagi Bu Vina hamil bayi kembar!" Mendengar itu Pak Sarip, seketika Ramli terperanjat. Bayi kembar? Vina hamil anak kembar? Jadi benihnya tumbuh menjadi dua janin. "Apa, Pak? Bu Vina hamil anak kembar?" sahut Ramli dengan suara yang gemetaran. "Iya, makanya itu kamu balik lagi ya ke rumah ini! Bu Vina nanyain kamu terus loh. Kamu nggak kasihan sama anakmu, Ram? Anak-anakmu sedang membutuhkan ayahnya!" kata-kata Pak Sarip seketika membuat Ramli tercekat. Anak? Pak Sarip bilang anak Ramli? "Maksud Pak Sarip apa? Anak saya yang mana? Anak-anak sudah bersama saya di sini!" jawab Ramli dengan polosnya meskipun pria itu sudah berubah menjadi A
Last Updated : 2025-12-07 Read more