“Jika kau memilih jalan ini, aku akan menjadi bayangan yang mengawasimu, Dewa Maut. Aku akan memantau setiap langkahmu, dan jika kau melanggar batas kemanusiaan terakhir, aku akan berada di sana.” lanjut Anggrawati mDewa Maut tidak melihat ke belakang. Ia hanya mengangkat tangannya dan membuka salah satu Lima Pintu, sebuah portal kecil yang memancarkan Prana Kegelapan dan Angin.“Aku tidak peduli,” katanya, nadanya datar. “Dewa Maut tidak memiliki batas. Dan jika kau menghalangi jalanku lagi, aku akan memadamkan Cahaya Murni di dalam dirimu, sama seperti aku memadamkan lonceng itu.”Ia melangkah menuju portal itu.Anggrawati bangkit, air matanya kering. Ia kini telah kehilangan segalanya: gurunya, kekasihnya, dan harapannya.Yang tersisa hanyalah resolusi moral yang dingin. Ia melihat portal itu menutup, dan Dewa Maut menghilang.Tiba-tiba, ia mendengar suara gemerisik dari pohon-pohon di atasnya. Seseorang telah mengawasinya.
Last Updated : 2025-12-20 Read more