Dengan sentakan pergelangan tangan yang halus dan hampir tak terlihat, secepat kilat menyambar pohon tumbang, ibu jari Dipasena menekan titik persendian di bawah bahu Darma, dan jari tengahnya menyentuh titik pergelangan tangan Agung.Bukan pukulan, bukan tusukan, melainkan tekanan yang mengalirkan energi internalnya.Di bawah Titik Angin, Darma merasakan otot-otot di bahunya kaku dan beku, seolah aliran darahnya diganti es. Dia menjerit tertahan, cengkeramannya mengendur.Di bawah Titik Dingin, Agung merasakan mati rasa menjalar ke seluruh lengannya, seolah lengan itu tiba-tiba menjadi kayu mati, tak bisa digerakkan.Kedua murid itu mundur, menggenggam lengan mereka yang kesakitan, terkejut melihat Dipasena yang masih berdiri tenang, seolah tak ada yang terjadi.Ki Lunggana melihat ini dengan pandangan yang gelap. Tujuh Titik Maut di tangan Dipasena jadi luar biasa walaupun masih tingkat dua.“Serang dia! Siapapun yang menangkapnya akan mendapat derajat yang tinggi!”Teriakan itu sep
Last Updated : 2025-10-30 Read more