Zhiya sadar, kehadiran Arga membuat Lingga semakin marah. Siluet bayangan Lingga masih terpantul jelas di kaca lemari diruangannya. “Sudah Arga. Jangan dibahas lagi,” ucap Zhiya sembari terus menatap roh Lingga yang masih menatapnya tajam. “Kenapa? Kau takut pada Raja itu? Zhiya, kau tahu kan, Ibumu sendiri yang memintaku menjagamu,” ujar Arga. Zhiya mematung. Ia kembali melirik roh lingga diikuti cahaya emas yang mengelilingi tubuhnya. Zhiya tahu, bahwa Lingga semakin marah mendengar perkataan Arga. “Arga cukup. Aku tidak mau membahas ini lagi,” ujar Zhiya panik. Arga menghela nafasnya panjang. Tanpa pikir panjang, Ia langsung memeluk Zhiya. Pria itu mencoba menenangkan gadis itu karena terlihat panik dengan situasi saat ini. “Lingga melihat kita. Jangan seperti ini,” bisik Zhiya kemudian menepis tubuh Arga. “Aku sudah memberi giok itu ke laboratorium untuk di teliti. Lusa mungkin hasil nya sudah keluar,” ucap Arga. “Terimakasih, Arga,” ucap Zhiya. “Aku kembali keruan
Last Updated : 2025-12-05 Read more