Pagi itu, lantai eksekutif terasa terlalu sunyi, seolah dinding-dinding kaca sedang mengintip, menunggu sesuatu pecah. Suasana bekerja di Atmadja Corp biasanya seperti tapestry yang tertata rapi—setiap karyawan tahu ritme, tahu aturan, tahu batas. Tapi hari ini, Ara merasa seperti ia sedang melangkah dalam labyrinth yang baru… dan Leonard adalah pusatnya.Ia mengetuk pintu dua kali.“Masuk,” suara itu rendah dan mengalir, seakan sedang mengorkestrasi sesuatu.Ara masuk dengan topeng profesional yang sangat ia banggakan—tenang, netral, enigmatic secukupnya. Namun begitu matanya menangkap Leonard, hatinya langsung berdebar kacau.Leonard berdiri dengan jas setengah terbuka, dasi longgar, dan rambut sedikit kusut, seolah ia baru saja bertarung melawan pikirannya sendiri. Aura dinginnya tetap ada, tapi hari ini berbeda—lebih gelap, lebih intens, secara captivating.“Pagi, Pak,” Ara berkata sambil meletakkan tablet agenda.Leonard tidak menjawab langsung.Tatapannya menelusuri wajah Ara—bu
Last Updated : 2025-11-22 Read more