Kelvin bukan orang yang suka memaksa. Jika Niveria mau memberitahunya, pasti akan diberitahu nanti.Setelah 20 menitan bertelepon, Niveria kembali menghampiri Kelvin. Suasana hatinya jelas agak murung, tetapi sampai di depan Kelvin, Niveria tetap memasang senyum. Niveria menyodorkan ponsel itu pada Kelvin dan berkata, "Kalau ada yang telepon, nggak usah angkat.""Oke." Kelvin mengangguk."Sebenarnya masih ada hal yang ingin kubicarakan denganmu." Niveria tersenyum getir dan meneruskan, "Tapi sekarang aku ada urusan, harus pergi dulu. Nanti aku cari kamu lagi kalau sudah beres."Setelah itu, Niveria menoleh pada pria di sampingnya.Pria kekar berewok itu paham, lalu merogoh sakunya. Dia mengeluarkan sebuah kunci dan memberikannya pada Kelvin.Kemudian, Niveria menerangkan, "Ini kunci rumahku, di Kompleks Taman Asri blok enam. Kamu bisa pulang dulu. Aku akan cari kamu kalau sudah selesai sibuk."Kelvin menerima kunci itu."Kalau begitu, aku pergi dulu, ya," ucap Niveria pada Kelvin.Kelv
Read more