Share

1. Bagian 10

“Mengejutkan apa !! cepat katakan Benua, jangan membuatku penasaran.......”. ucap Sigila Tuak lagi cepat dengan tidak sabar.

“Dia mengatakan tentang sesuatu yang mungkin sebagian dari kita pernah mendengarnya, tapi kita menganggap hal itu hanyalah sebuah cerita kosong belaka, bahkan aku sendiri pernah mengaggap kalau cerita itu juga hanyalah isapan jempol belaka, tapi ucapannya membuatku tersadar kalau apa yang selama ini kudengar itu bukanlah omong kosong.......”. ucap Benua lagi.

“Bujul buneng, kau semakin membuat kami bingung Benua, cepat jangan berbelit-belit......”. ucap si Raja Cebol lagi cepat. Peramal 5 Benua hanya tampak menarik napas panjang seraya memandangi raut-raut wajah yang ada dihadapannya yang sepertinya sudah tidak sabar untuk mendengar ceritanya.

“Legenda tentang kelahiran Raja Dunia Kegelapan, Pangeran Iblis........”. ucap Benua lagi. Ucapan itu cukup membuat semua tokoh-tokoh persilatan yang ada ditempat itu menjadi saling pandang satu sama lain.

“Berarti orang yang kau temui saat itu adalah Panembahan Agung Benua.......”. ucap Raja Penidur tiba-tiba berucap hingga mengejutkan semua yang ada ditempat itu.

“Ya, akupun menduga demikian.......”.

“Tunggu.....tunggu, jadi legenda tentang Pangeran Iblis itu benar.......?”. ucap Sigila Tuak lagi.

“Yah, begitulah yang dikatakan Panembahan Agung padaku saat itu......”.

“Lalu apa lagi yang dikatakan oleh Panembahan Agung padamu Benua......?”. ucap Raja Penidur lagi.

“Panembahan Agung mengatakan kalau selama beberapa generasi dia dan muridnya telah berhasil mencegah kelahiran titisan Pangeran Iblis keatas muka bumi ini, hanya saja disetiap kebangkitannya, Pangeran Iblis terus menjadi kuat......dan berikutnya Panembahan Agung mengatakan kalau dia terus melakukan tapa brata untuk mendapatkan petunjuk dari shang Hiang whidi mengenai masalah ini, agar Pangeran Iblis dapat dilenyapkan untuk selama-lamanya dari atas muka bumi ini, dan akhirnya permohonan itu terjawab, kelak akan lahir seorang anak manusia yang tidak berasal dari rahim seorang wanita, tapi berasal dari sebuah Bintang......... Panembahan Agung menyebutnya sebagai Titisan Putra Bintang.......”

“Titisan Putra Bintang.......!!!”. ulang tokoh-tokoh persilatan yang ada ditempat itu.

“Ya, Titisan Putra Bintang, Panembahan Agung mengatakan kelak hanya Titisan Putra Bintanglah yang bisa melenyapkan Pangeran Iblis untuk selama-lamanya dari atas muka bumi ini.......”.

“Lalu kapan Titisan Putra Bintang itu akan datang Benua.....?”. ucap Sigila Tuak lagi, Peramal 5 Benua hanya terdiam.

“Apakah gempa besar yang terjadi beberapa waktu yang lalu merupakan pertanda lahirnya Titisan Putra Bintang itu Benua....”. ucap Datuk Langit tiba-tiba, dan kali ini kembali Peramal 5 Benua hanya menganggukkan kepalanya.

“Hanya saja sayang, indra ke-6 kupun tidak dapat meraba dimana turunnya Titisan Putra Bintang itu diatas muka bumi ini.......”. ucap Benua lagi.

“Weleh....weleh.....kalau begitu kita tidak perlu khawatir lagi, dengan adanya Titisan Putra Bintang ini, maka kelahiran titisan Pangeran Iblis tidak perlu kita khawatirkan lagi.......”.

“Tidak, bukan itu masalahnya Raja Jangkung, Panembahan Agung mengatakan, Titisan Putra Bintang akan menjelma menjadi seorang pendekar itu tergantung siapa yang akan mendapatkannya dan mendidiknya, bila kita dari golongan putih yang mendapatkannya maka kelak dia akan menjadi pendekar dari golongan putih, tapi.......”. Benua tidak melanjutkan ucapannya.

“Tapi bila golongan hitam yang mendapatkannya, maka.....”. ucap Sigila Tuak lagi juga tidak ikut melanjutkan ucapannya, tapi Peramal 5 Benua terlihat mengangguk.

“Weleh.....weleh......kalau begitu kita harus segera mencarinya, jangan sampai tokoh-tokoh aliran hitam yang mendahului kita......”

“Benar, kita harus mendapatkannya terlebih dahulu.......”. ucap Datuk Langit lagi.

“Benar, kita semua memang harus segera mencarinya, tapi ingat, hal ini cukup hanya kita saja yang mengetahuinya, jangan sampai berita ini tersebar keluar..........cukup orang-orang yang kalian percaya yang boleh kalian beritahu masalah ini.......”. ucap Raja Penidur tiba-tiba hingga mengejutkan mereka semua yang ada ditempat itu.

“Benar apa yang dikatakan Raja Penidur, kalau saja hal ini sampai diketahui oleh orang-orang aliran hitam, mereka tentu akan berusaha untuk mendapatkan Titisan Putra Bintang terlebih dahulu, tapi yang kutakutkan, mereka bisa saja ingin membunuhnya karena tak ingin kelak dikemudian hari Titisan Putra Bintang akan menjadi momok besar bagi mereka.............”. ucap Benua lagi hingga membuat mereka yang ada ditempat itu mengangguk-anggukkan kepalanya pertanda mengerti.

“Baiklah kalau begitu kita sudah sepakat, tapi sebelumnya aku ingin meminta sesuatu pada kalian.....”. kembali terdengar suara Raja Penidur menggema ditempat itu, tapi kali ini mereka dikejutkan karena tidak lagi melihat sosok Raja Penidur yang sejak tadi berada diatas atap gubuk tua tersebut. Rupanya sosok Raja Penidur telah pergi dari tempat itu.

“Siapapun diantara kalian yang kelak mendapatkan Titisan Putra Bintang, bawa dia kepadaku, karena aku ingin menurunkan beberapa kesaktianku padanya untuk bekal didalam pengembaraannya kelak......”. kembali terdengar suara Raja Penidur menggema dikejauhan.

Maka pertemuan itupun diakhiri dengan satu kesepakatan yaitu mencari dimana keberadaan Titisan Putra Bintang akan turun diatas muka bumi ini sekaligus juga merahasiakan tentang hal itu dari sepengetahuan orang-orang di rimba persilatan.

***

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status