공유

1. Bagian 12

last update 최신 업데이트: 2021-09-08 18:31:19

Lima Tahun berlalu tanpa terasa, kehidupan terus berjalan seperti biasanya. Sementara itu kerajaan Karang Sewu semakin tumbuh dan berkembang menjadi sebuah kerajaan yang kuat dan sangat dihormati oleh kerajaan-kerajaan lainnya. Dan hari ini merupakan hari yang paling membahagiakan bagi orang-orang kerajaan Karang Sewu, karena tepat pada hari ini merupakan hari lahirnya kerajaan Karang Sewu ditanah jawa, sehingga tak heran pada hari ini Gusti Prabu Karang Sewu memerintahkan untuk merayakan hari itu dengan pesta yang meriah.

Perayaan seperti ini memang telah biasa dilakukan oleh Gusti Prabu Karang Sewu setiap tahunnya dalam rangka memperingati kelahiran kerajaan Karang Sewu ditanah jawa hingga besar seperti saat ini.

Sebagaimana pada tahun-tahun sebelumnya, pada tahun inipun dalam rangka perayaan tersebut akan diadakan pertandingan adu ilmu kanuragan bagi para putra-putra petinggi kerajaan Karang Sewu. Dan dalam adu pertandingan ilmu kanuragan inipun boleh disaksikan oleh para penduduk kota raja yang tentu saja dengan antusias untuk melihat adu pertandingan tersebut

Panggung besar tampak tersedia ditengah-tengah alun-alun istana, puluhan bahkan ratusan orang telah memadati tempat itu untuk menyaksikan pertandingan tersebut. Suasana ditempat itu terdengar riuh dari para penontonnya, ada yang sekedar berbicara masalah hutangnya, tapi ada pula yang terlihat sibuk mengumpulkan uang untuk taruhan.

“Gonggg........”. sebuah suara gong terdengar dipukul dengan keras hingga membuat perhatian semua orang langsung terarah kearah pendopo kerajaan, suasana hiruk pikuk itu langsung terdengar hening disaat serombongan orang menaiki pendopo tersebut. Terlihat semuanya langsung menjura hormat kearah rombongan tersebut, dimana salah seorang dari rombongan tersebut ternyata adalah Gusti Prabu Karang Sewu sendiri, sementara di kiri dan kanannya terlihat sosok Patih Ranang dan Patih Setyo Pinangan.

Gusti Prabu Karang Sewu terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda bahwa pertandingan tersebut telah dibuka, dan ; “Gongggg......”. kembali terdengar suara gong berbunyi dengan kerasnya.

Tak perlu lama menunggu, dua sosok pemuda yang masih berusia muda belia telah menaiki panggung arena, kedua terlihat mengenakan pakaian seperti layaknya seorang putra petinggi kerajaan, tepukan tangan meriah langsung menggema ditempat itu saat kedua-duanya sudah mulai membuka jurus mereka masing-masing.

“Hyattt.......”

“Hiyyyaaatttt.......”. dengan jurus andalan masing-masing, kedua - duanya saling menyerang kedepan. Dan tak perlu menunggu lama, dalam beberapa jurus kedepan saja, salah seorang dari mereka sudah menyerah kalah. Satu demi satu para peserta pertandingan tersebut naik kearena pertandingan dan satu demi satu pula menyerah kalah. Dan kini yang masih menjadi juara bertahan adalah putra dari seorang Tumenggung kerajaan Karang Sewu. Dengan penuh kebanggaan pemuda itu terlihat mengangkat tangannya dengan penuh kebanggaan.

“Huppp.....seerrrrr.......”. sebuah bayangan melompat naik keatas panggung arena dan kini terlihatlah sesosok pemuda berparas tampan dengan tatapan tajam kearah lawan yang ada dihadapannya.

“Raden Santang......”. ucap pemuda yang menjadi lawannya itu lagi terlihat menjura hormat pada sosok pemuda yang baru saja naik keatas panggung tersebut, melihat pemuda yang menjadi lawannya begitu menaruh hormat padanya dapat dipastikan kalau pemuda ini bukanlah orang sembarangan, dialah putra tunggal dari Gusti Patih Ranang.

“Tidak perlu banyak basa basi, ayo cepat serang aku, biar pertandingan ini cepat selesai......”. ucap Santang lagi dengan sinisnya. Ucapan itu cukup membuat wajah lawannya memerah, kalau saja tidak memandang putra Gusti Patih Ranang, tentu sudah digebraknya dengan hebat pemuda yang ada dihadapannya itu.

“Jangan salahkan saya Raden.....”. ucap pemuda itu lagi seraya mempersiapkan serangannya.

“Ayo jangan sungkan-sungkan, keluarkan seluruh kemampuanmu.......”.

“Bersiaplah Raden.......hyatttt...........”. dengan satu gebrakan hebat, pemuda yang menjadi lawan Santang menggebrak kedepan dengan dasyatnya, tapi ditempatnya Santang masih berdiri dengan tenang, seakan-akan serangan itu tidak membuatnya gentar. Tapi begitu serangan itu mendekat.

“Tapak Baja....heaaa......”. Santang malah balas menggebrak kedepan, menyongsong serangan pemuda yang menjadi lawannya, hingga ;

“Deb.....deggg.......aaakhhh......”. kedua tangan yang mengandung tenaga dalam tinggi itu bertemu dan hasilnya sungguh mengejutkan, pemuda yang menjadi lawan Santang terlihat terpekik dan tubuhnya terlempar deras kebelakang dan akhirnya tersungkur.

“Ha.....ha....ha....itu baru jurus terendah dari jurus Tapak Bajaku.....”. ucap Santang dengan angkuhnya, sementara itu lawannya yang kini sudah mulai terlihat bangkit, terlihat menggeram penuh kemarahan, bagaimana tidak hanya dalam satu gebrakan saja, Raden Santang berhasil menjatuhkannya, bahkan ; “Huaakkk.......”. terlihat dia langsung memuntahkan darah dari mulutnya, rupanya dia menderita luka dalam yang cukup hebat.

“Serrrr.......”. satu bayangan terlihat naik keatas panggung arena menghampiri sosok pemuda yang masih terkapar itu.

“Menyingkirlah dulu, sembuhkan luka dalammu......”. ucap sosok yang baru saja menaiki panggung arena tersebut, rupanya dia adalah sosok seorang pemuda berparas tampan yang juga merupakan seorang anak pembesar dari istana Karang Sewu.

“Raden Bintang.....”. ucap pemuda yang terkapar itu lagi saat mengetahui siapa yang tengah membantunya berdiri dan menuruni panggung.

“Bintang.......”. sebuah suara terlihat menghentikan langkah Bintang yang saat itu tengah memapah pemuda yang menjadi lawan Santang untuk menuruni arena panggung.

“Apakah kau tidak memiliki keberanian untuk mengikuti adu pertandingan ini.......”. rupanya Santang yang mengeluarkan ucapan untuk menantang Bintang untuk kembali menaiki panggung arena.

Sesaat Bintang terlihat mengalihkan pandangannya kearah pendopo, dimana saat itu kanjeng romo dan bundanya berada disana tengah memperhatikannya. Dan Bintang dapat melihat gelengan kepala dari kepala bundanya, tapi saat Bintang mengalihkan pandangannya kearah kanjeng romonya yang terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. Hal ini dapat diartikan kalau kanjeng romonya merestuinya untuk meladeni tantangan Raden Santang.

이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요

최신 챕터

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 20

    Bintang yang melihat kekuatan puncak yang telah dikerahkan oleh Datuk Malenggang Dilangit, segera ikut menghimpun tenaganya. Uap tipis putih terlhat keluar dari tubuh Bintang, uap putih yang mengeluarkan hawa dingin yang sangat menyengat.Dari uap tipis itu, terlihat membentuk sebuah bayangan diatas kepala Bintang, bayangan seekor naga berwarna putih tercipta.“Ledakan besar, khhaaaa!”Tiba-tiba saja sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah diselimuti magma lahar panas langsung berlari kearah Bintang.Buumm! Buumm! Buumm! Buumm!Di setiap langkah Datuk Malenggang Dilangit terdengar suara ledakan-ledakan akibat tapak magma panas Datuk Malenggang Dilangit yang menjejak tanah, bagaikan seekor banteng ganas, sosok Datuk Malenggang Dilangit yang sudah berubah menjadi monster magma lahar terus berlari kearah Bintang. Beberapa tombak dihadapan Bintang, monster magma Datuk Malenggang Dilangit melompat dan ;Wuussshhh!M

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 19

    Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Ledakan-ledakan dahsyat dan beruntun terjadi diudara hingga terasa menggetarkan alam. Tinju-tinju magma bertemu dengan taburan Bintang-bintang putih kecil yang terang milik Bintang.Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr! Dhuarr!Baik Bintang maupun Datuk Malenggang Dilangit terus melepaskan serangan dahsyatnya, hingga ledakan demi ledakan terus terjadi membahana ditempat itu, dalam sekejap saja, pohon-pohon yang ada dipulau itu langsung berterbangan dan bertumbangan entah kemana, tempat itu langsung luluh lantah dibuat oleh ledakan dahsyat oleh serangan Bintang dan Datuk Malenggang Dilangit.Saat Bintang berhasil turun kebawah, pulau itu sudah terbakar setengahnya akibat ledakan yang tadi terjadi, wajah Bintang kembali berubah saat melihat Datuk Malenggang Dilangit terlihat menghimpun tenaganya, magma lahar panas terlihat berkumpul ditelapak tangan Datuk Malenggang Dilangit.Bintang yang melihat hal itu segera ikut mengumpulkan haw

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 18

    SEBUAH pulau kosong tak berpenghuni dipilih oleh Bintang untuk menjadi tempat pertarungannya dengan Datuk Malenggang Dilangit. Kini kedua-duanya sudah saling berdiri berhadapan, Bintang kini sudah kembali ke sosoknya semula, demikian pula Datuk Malenggang Dilangit yang kini sudah berdiri diatas tanah tempatnya berpijak. Kedua-duanya saling berhadapan dengan tatapan tajam.Wweerrrr..!Tanpa banyak bicara, sosok Datuk Malenggang Dilangit tiba-tiba saja mengeluarkan magma lahar panas dari sekujur tubuhnya, terutama dibagian kedua tangan, kedua kaki dan kepala. Sedangkan sebagian besar tubuhnya belum berubah menjadi magma lahar panas.Bintang yang melihat hal itupun tak tinggal diam, dan ;Blesshhhh...!Tiba-tiba saja tubuh Bintang telah diliputi energi putih keperakan, rambut Bintangpun telah berubah menjadi berwarna putih keperakan dengan balur-balur keemasan yang mengeluarkan hawa dingin. Rupanya Bintang langsung menggunakan wujud Pangeran Bulan

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 17

    Wuusshhh!Tombak melesat dengan sangat cepat dan kuat kearah Datuk Malenggang Dilangit.Blepp!Kembali tombak yang dilemparkan oleh Sutan Rajo Alam hangus terbakar begitu menyentuh sosok Datuk Malenggang Dilangit.“Cepat ungsikan paduka rajo” teriak Datuk Rajo Dilangit memperingatkan para pejabat istana yang berdiri bersama Paduka Ananggawarman.“Tidak, aku takkan lari!” ucap Paduka Ananggawarman dengan keras hati hingga membuat Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam hanya menarik nafas panjang melihat kekerasan hati Paduka Ananggawarman.Sementara itu magma lahar panas terus semakin banyak menjalar menutupi halaman istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dan Sutan Rajo Alam terlihat tengah memikirkan rencana untuk mengatasi hal itu, waktu yang sempat dan mendesak membuat keduanya sedikit khawatir dengan keadaan yang terjadi, hingga ;“Datuak Malenggang Di

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 16

    Istana Nagari Batuah terlihat begitu sibuk dengan segala macam aktivitasnya, karena hari ini adalah janji yang ditetapkan oleh Datuak Malenggang Dilangit terhadap wilayah Nagari Batuah, dengan dipimpin oleh Datuk Rajo Dilangit, Paduka Ananggawarman berniat untuk melawan Datuk Malenggang Dilangit dengan segenap kekuatan istana Nagari Batuah, para hulubalang, panglima dan pejabat istana Nagari Batuahpun memberikan tanda kesiapan mereka berjuang hidup atau mati demi mempertahankan kedaulatan istana Nagari Batuah.Datuk Rajo Dilangit dipercaya oleh Paduka Ananggawarman untuk memimpin seluruh pasukan yang ada di istana Nagari Batuah dan Datuk Rajo Dilangit menerimanya untuk menjalankan taktik yang akan digunakan untuk melawan amukan Datuk Malenggang Dilangit. Seluruh masyarakat kotaraja Nagari Batuah sudah diungsikan demi keselamatan mereka. Paduka Ananggawarman menolak untuk ikut me

  • Ksatria Pengembara Season 1   87. Bagian 15

    Pagi itu di Istana Bunian, panglima Kitty yang tiba-tiba saja datang menghadap, disaat Bintang dan Ratu Bunian tengah bercengkrama mesra berdua. “Sembah hormat hamba paduka, ratu” ucap panglima Kitty berlutut dihadapan keduanya. Ratu Bunian terlihat mengangkat tangannya sebagai tanda menerima hormat panglima Kitty. “Ada apa Kitty?” “Ampun ratu, Datuak Malenggang Dilangit sudah muncul kembali” ucap Kitty lagi hingga membuat wajah Ratu Bunian berubah pucat. Bintang yang ada didekatnya mulai tertarik mendengarnya. “Untung saja kita cepat memindahkan Negeri Bunian jauh dari gunung marapi. Kalau tidak, Datuak Malenggang Dilangit pasti sudah datang kemari” ucap Ratu Bunian lagi. Panglima Kitty terlihat mengangguk-anggukkan kepalanya. “Dimana Datuak Malenggang Dilangit muncul Kitty?” tanya Bintang cepat hingga membuat Ratu Bunian dan panglima Kitty memandang kearah Bintang. “Ampun paduka, Datuak Malenggang Dilangit mengacau di istana Nagari Batuah” “Istana Nagari Batuah?!” ulang Bintan

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status