Share

086

Sekuat tenaga Batari menahan diri agar jangan menunjukkan sikap cengengnya. Dulu ia bisa berlaku demikian sebab ada bude Suyati yang sering mendengar unek-unek dan menghibur hati di kala gundah.

Kini menyandang gelar ibu, Batari harus keras pada diri sendiri.

"Lalu, mengapa pria desa bisa berada di tempat yang sama dengan kamu?" Xabier merendahkan nada suaranya.

"Sudah saya bilang, saya menolak saat diajak oleh Mas Wisang. Mengapa dia ada di sana saya tidak tahu, Pak." Suara Batari meninggi, geram dengan pertanyaan yang menyiratkan kecurigaan Xabier.

"Di sana aku menemukan kamu terduduk kesakitan, ada hubungan dengan dia, bukan?" Xabier ingin melihat sikap jujur Batari, meskipun telah mengetahui semuanya.

Batari memejamkan kedua mata lalu menghela nafas lelah, dia tidak memahami maksud Xabier menanyakan peristiwa di terminal untuk apa. "Karena saya menolak, dia... dia... menarik tubuh saya untuk ikut bersamanya," ucap Batari sambil memeragakan diri.

Batari merasa cukup atas pertanya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Bintang ponsel
batari ne trlalu naif
goodnovel comment avatar
Novisi
lanjut baca terus ya, Kak
goodnovel comment avatar
lina ardiana
lanjuuut thor sayang...makin panas nih
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status