Anjani, ketua komunitas hewan melata ini dinyatakan hamil 13 minggu oleh Dokter, padahal ia belum pernah melakukan hubungan badan dengan pria mana pun. Sang ayah tiri mengatakan ia hamil anak ular karena kesehariannya bermain bersama ular, bahkan ular pyton kesayangannya yang bernama Chiko tidur bersamanya setiap malam. Benarkah Anjani hamil anak ular? Simak ceritanya!
Lihat lebih banyakHamil Anak Ular
Bab 1 : Diagnosa Hamil
"Anda positif hamil 13 minggu," ucap seorang dokter kepada wanita bergaya tomboy, ketua komunitas pecinta hewan melata itu.
"Apa, Dok?!" Mata Anjani melotot sembari menggelengkan kepala, ia tertawa. "Gak mungkin, Dok! Jangan coba-coba memberi analisa palsu," sambungnya dengan tampang kesal.
"Liat itu di layar monitor, ini kantong kehamilan anda walau janinnya belum jelas terbentuk." Dokter muda itu menunjuk monitor di samping Anjani berbaring.
Anjani segera bangkit dari tempat tidur dengan sambil membenarkan bajunya setelah melakukan USG karena keluhan penyakitnya yang ia duga hanya asam lambung saja.
Anjani duduk di hadapan sang dokter kandungan, wajahnya masam. Ia tak mempercayai sama sekali diagnosa itu. Ia jengkel karena awalnya ia hanya ingin berobat ke dokter umum saja, tapi dari dokter umum malah dirujuk ke poli kandungan.
"Dok, bagaimana bisa anda mendiagnosa saya hamil sedang saya belum punya suami, dan belum pernah melakukan hubungan badan dengan siapa pun?" Anjani menatap tajam sang dokter wanita.
"Kalau kamu tak yakin dan meragukan diagnosa saya, silakan periksa ke dokter lain." Dokter itu tersenyum sambil menyodorkan surat hasil pemeriksaan.
Anjani menghembuskan napas jengkel, lalu menerima amplop hasil pemeriksaannya. Tanpa mengucapkan terima kasih ataupun tersenyum, wanita dengan setelan jaket dan celana hitam itu keluar dari ruangan sang dokter.
*******
"Sial!" umpat Anjani kesal sambil keluar dari mobil dan menutup pintunya keras-keras.
Dengan wajah masam, Anjani melangkah masuk ke dalam rumah, dan tak menoleh saat berpapasan dengan sang ayah tiri di depan pintu.
"Emaknya ular kenapa datang-datang malah manyun gitu?" sapa ayah tirinya sambil berlalu.
"Berisik!" jawab Anjani ketus.
Sang ayah tiri hanya tersenyum kecut, lalu keluar dari rumah dan menuju mobil. Hubungannya dengan sang anak tiri memang tak terlalu baik.
Anjani menaiki anak tangga lalu menuju lantai atas rumah yang memang sudah menjadi wilayah kekuasaannya.
Deretan hewan peliharaannya menghiasi seisi ruangan, Anjani pecinta hewan melata jenis ular. Ada bermacam jenis yang ia koleksi di rumahnya lantai atas ini. Ada yang dikandang dan ada juga yang dibiarkan merayap bebas seperti jenis sanca bodo.
Saat memasuki kamar, ular piton sepanjang 4,5 meter melingkar di tempat tidurnya. Anjani memberinya nama Chiko, setiap malam ia akan tidur bersamanya.
*******
Seminggu berlalu sejak dokter memvonis hamil pada Anjani, ia masih tak mempercayai hal itu, namun belum sempat juga untuk memeriksakan ke dokter lain.
"Jani, apa ini? Kamu hamil?!" sambut sang mama saat Anjani baru saja masuk ke rumah.
Anjani menatap tajam sang mama, melihat kertas hasil pemeriksaan miliknya tempo hari bisa berada di tangan sang mama.
"Sini kamu, jelaskan semuanya kepada mama!" Wanita setengah baya yang masih terlihat muda itu menarik putri tunggalnya untuk duduk di ruang tengah.
"Surat itu gak benar, Ma! Pasti ada kesalahan, Jani gak mungkin hamil," jawab Anjani dengan tampang kesal.
"Gak mungkin salah, Jani! Ini dari Dokter di rumah sakit. Bilang sama, siapa ayah dari janinmu itu!" bentak sang mama geram.
"Jani gak hamil, Ma!" bantah Anjani dengan nada tinggi pula.
Mendengar suara keributan di dari ruang tengah, Lucky menghampiri istri dan anak tirinya yang sedang bersitegang dengan mata sama-sama melotot.
"Hey, ada apa ini?" tanya Lucky sambil duduk di samping sang istri dan meraih kertas di atas meja.
"Anjani, jangan coba mengelak lagi! Sebaiknya beri tahu siapa laki-laki yang telah menghamilimu itu! Biar kita bisa meminta pertanggungjawaban. Jangan bikin malu, hamil tanpa suami begini!" Sang mama memukul meja dengan keras.
"Gak ada, Ma! Jani gak hamil dengan siapa pun!" Anjani bangkit dari sopa.
"Hmmm ... mungkin Anjani hamil dengan ular peliharaannya, Sayang," ujar Lucky dengan senyum sinis sambil menghadap istrinya.
Endah, mamanya Anjani tertegun, dahinya berkerut mendengar ucapan dari suaminya yang ganteng itu.
"Bodo!" ketus Anjani sambil melirik ayah tirinya dan berlari menuju anak tangga.
"Makanya Jani, jangan main sama ular terus! Udah hamil begini, mau minta pertanggungjawaban dengan siapa?!" Jerit Endah dengan kesal. "Kamu pasti dihamil Chiko si ular piton yang kamu keloni setiap malam itu!
******
Anjani naik ke lantai atas tanpa memperdulikan ocehan sang mama. Langkahnya terhenti di depan pintu kamar, menatap Chiko yang sedang merayap dari tempat tidur turun ke lantai.
"Masa iya Chiko yang menghamiliku? Agghh ... Ini bukan cerita legenda ular putih, omong kosong saja! Aku malah curiga dengan si Lucky, jangan-jangan dia yang sudah memperkosaku saat tidur!" Anjani membatin.
Bersambung ....
#Melahirkan_Anak_UlarBab 53 (Tamat)“Ayo!” Pangeran Rambo muncul tiba-tiba, ia langsung menarik tangan Anjani untuk menuju hutan.“Aku hanya bisa mengantar kalian ke hutan saja, sebab aku takkan bisa meninggalkan istana terlalu lama karena keselamatan Ibuku terancam ... jika Raja tahu siapa pengantinnya sekarang,” ujar Pangeran Rambo.“Baiklah, Rambo, tak masalah ... yang penting kamu bisa membawa kami keluar dari istana,” jawab Anjani.Dengan menggunakan ilmu menghilangnya, Pangeran Rambo sudah membawa Anjani dan Manu ke hutan larangan.“Segera cari pintu gaib itu! Berlarilah ke arah Timur, cari batu besar dan pohon kembar, di sanalah pintu ke alam nyata itu berada,” ujar Pangeran Rambo saat mereka telah tiba di hutan.“Baiklah, terima kasih, Rambo,” jawab Anjani.Pangeran Rambo hanya menganggukkan kepala dan kemudian kembali ke istana. Sedangkan Anjani dan Manu mula
#Melahirkan_Anak_UlarBab 51“Baiklah.” Anjani menariknya napas panjang, ia terpaksa menyetujui tapi takkan mau menikah dengan raja kobra. Ia kembali menyusun rencana di kepalanya.Raja Kobra menyunggingkan senyum kemenangan mendengar jawaban Anjani.“Baiklah kalau begitu, besok kita akan menikah lalu besoknya lagi Pangeran Aries akan menemanimu ke alam nyata. Oh iya, adikku juga akan turut serta.” Raja Kobra bangkit dari kursinya. “Perdana menteri, segera siapkan semuanya!” sambungnya kepada pria yang selalu mengekor di dekatnya itu.“Raja, mamaku sakit parah, jadi ... aku mohon kita tak menunda waktu. Pagi kita menikah, dan siangnya ... aku harus pulang ke alam nyata.” Anjani berusaha menawar.“Hmm .... “ Raja Kobra menautkan alisnya, padahal ia sudah membayangkan indahnya malam pertama mereka dan ia sudah berencana untuk segera membuat Anjani hamil anak-anak mereka lagi.&
#Melahirkan_Anak_UlarBab 50“Ibunda, Paman, Artha pamit mau berburu dulu, ya.” Artha menatap Ibu dan pamannya.“Iya, Nak, hati-hati!” jawab Anjani.“Permisi, Ratu Anjani, kami membawakan makanan,” ujar Dayang-dayang saat tiba di kamar Manu.“Hmm ... letakkan saja dulu di atas meja,” jawab Anjani.Saat Putri Artha hendak melangkah ke depan, ia malah bertabrakan dengan para Dayang yang hendak menyimpan makanan untuk Manu ke atas meja.“Aduh ... kok jalannya nggak lihat-lihat sih, Dayang .... “ Putri Artha mengomel kesal.“Ma—maaf ... Putri.” Para Dayang itu segera memunguti makanan yang berjatuhan.Anjani tak berkomentar apa pun. Sedangkan Pangeran Aries dan Putri Aruka yang memang sudah tahu sifat ceroboh saudara kembarnya itu, tak heran lagi karena Putri Artha memang sering menabrak siapa pun saat ia sudah memikirkan tentang rencana berburunya
Melahirkan Anak UlarPart 49Ustaz Bumi membuka matanya, lalu mengusap wajahnya sambil mengucapkan istighfar.Taklama berselang, istrinya Ustaz Bumi datang ke ruang tamu dengan membawakan minuman untuk suami dan tamu mereka."Ayo minum dulu, Ji," ujar Ustaz Bumi sambil meraih gelas minuman miliknya.Radji mengangguk dan meraih minuman itu, lalu menenggaknya separuh."Dugaanmu benar, Ji, istri dan adik iparmu memang ada di Kerajaan ular," ujar Ustaz Bumi setelah menghabiskan minuman di gelasnya."Astaghfirullahal'adzim ... Anjani ... Manu ... Saya harus bagaimana, Ustaz?" Radji mengusap wajah dan memegangi kepalanya bingung."Kita berdoa saja ... Agar Anjani dan adiknya segera kembali," jawab Ustaz Bumi.“Ustaz, bantu saya untuk bisa ke Kerajaan Ular ... saya tak bisa hanya berdiam diri saja ... saya ... ingin menjemput Anjani dan Manu .... “ ujar Radji dengan menatap Sang Ustaz.“Ini berat, Ji, k
#Melahirkan_Anak_UlarBab 48“Tinggallah di sini, Ratu Anjani, anak-anak butuh kamu. Mereka sangat senang dengan kedatanganmu,” ujar Raja Kobra setelah keduanya diam untuk beberapa saat.Anjani terdiam.“Putri Aruka yang selama ini selalu sakit-sakitan dan hanya menghabiskan waktunya hanya dengan berbaring saja di kamar, kini terlihat sehat dan tak pernah mengeluh sakit lagi ... dan itu karena kehadiran kamu. Tinggallah di sini, bersama anak-anak!” ujar Raja Kobra lagi dengan nada memohon dan tak arrogant seperti dulu lagi, tatapannya lembut.Anjani menelan ludah sembari membuang pandangan dari Raja ular yang pernah membuatnya hamil anak ular juga telah menghabisi nyawa Chiko, sahabatnya. Ia tetap membenci Raja bermata sipit itu, jelas saja ia takkan mau menghabiskan sisa hidupnya di negeri ular ini.“Bagaimana, Ratu Anjani?” desak Sang Raja, ia ingin mendengar jawaban d
#Melahirkan_Anak_UlarBab 47Raja Kobra segera keluar dari kamarnya saat mendengar keributan dari arah taman belakang yang tak jauh dari kamarnya. Ia melangkah mendatangi dua pengawal yang berjaga di ruang tengah.“Ada apa? Mana penyusupnya?” tanya Raja Kobra sambil menyentak pedangnya.“Sudah dimasukkan panglima ke penjara bawah tanah, Raja.” Salah satu pengawal menjawab sambil membungkukkan badan.“Siapa penyusupnya?” tanya Raja Kobra dengan nada berang, mengetahui adanya penyusup yang berani masuk ke Kerajaannya.“Dia bangsa manusia, Raja,” jawab Sang Pengawal itu lagi.“Kurang ajar, beraninya!” Raja Kobra mengepalkan tangannya. “Bagaimana bisa kalian lengah, hah?!” sambungnya sambil mendorong dua orang pengawal itu.“Ampun, Raja .... “ Dua pengawal itu menyimpuhkan tangannya di atas kepala.Raja Kobra membalikkan badan lalu menuju hal
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
Komen