Hukuman Cinta Darinya

Hukuman Cinta Darinya

By:  Anak ke-enamCompleted
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel4goodnovel
9.3
873 ratings. 873 reviews
2823Chapters
2.5Mviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Sang wanita adalah seorang wanita miskin yang hidupnya bergantung pada orang lain. Dia dipaksa menjadi kambing hitam dan memperdagangkan dirinya sendiri, yang mengakibatkan kehamilannya. Sang pria adalah bujangan yang paling memenuhi syarat dengan kekayaan dan kekuasaan yang melimpah. Dia bertekad bahwa dia adalah anak kejahatan, dinodai dengan keserakahan dan tipu daya. Sang wanita tidak bisa meredamnya, jadi dia menghilang dari sisinya. Marah, Sang pria bersumpah untuk mencari ujung dunia untuk menangkapnya kembali. Seluruh kota tahu bahwa Sang wanita akan hancur berkeping-keping. Dengan putus asa, dia bertanya, "Aku meninggalkan pernikahan kita tanpa apa-apa, jadi mengapa kamu tidak membiarkanku pergi?" Dengan sombong, dia menjawab, "Kamu telah mencuri hatiku dan melahirkan anakku, dan kamu ingin melarikan diri dariku?"

View More

Chapter 1

Bab 1

Sabrina Scott tampak berjalan keluar dari penjara sebelum senja tiba.

Dia telah dibebaskan sementara dari penjara selama satu hari.

Wanita itu tampak memegang secarik alamat di tangannya dan masuk ke mobil di depan gedung. Dia pun tiba di sebuah rumah besar tua di tengah gunung ketika hari telah hampir malam. Penjaga pintu kemudian membawa Sabrina ke kamar tidur.

Kamar tidur itu gelap gulita. Berbau menyengat seperti darah kental begitu dia masuk. Sebelum mampu menyesuaikan diri dengan kegelapan di ruangan itu, sepasang tangan yang kuat meraihnya ke dalam pelukannya.

Napas panas sontak menyerangnya. “Jadi, kaulah yang mereka kirimkan untuk kunikmati sebelum kematianku, sang gadis panggilan?”

“Gadis panggilan?”

Air mata Sabrina mengalir di matanya.

Dia tiba-tiba merasa ketakutan, dan suaranya bergetar. "Apa kau akan segera mati?"

"Ya! Kenapa? Kau menyesal?” Pria itu menyeringai tipis.

“Aku tidak menyesalinya,” jawab Sabrina sedih.

Memang tiada ruang untuk menyesalinya, karena ibunya sedang menunggu agar diselamatkan olehnya.

Ruangan itu gelap gulita. Sabrina tidak bisa melihat wajah sang pria. Dia hanya tahu bahwa pria itu tidak tampak seperti seseorang yang sedang sekarat. Akhirnya, setelah dua tiga jam, pria itu tertidur.

“Apa dia sudah mati?”

Sabrina tidak memikirkan rasa takutnya lagi, dan dia dengan cepat melarikan diri dari rumah besar itu.

Malam itu hujan turun dengan lebatnya. Dingin. Dia berlari di tengah hujan menuju rumah Lynn.

Saat itu pukul 11 malam dan pintu rumah itu terkunci. Namun, Sabrina dapat mendengar suara gembira di dalam rumah seolah-olah ada sesuatu yang patut dirayakan.

"Buka pintunya! Cepat, buka pintunya dan berikan aku uangnya. Aku harus pergi menyelamatkan ibuku ... Buka pintunya! Buka pintunya!"

Pintunya masih terkunci.

Saat Sabrina menunggu bus di malam badai, dia merasa pusing dan tidak stabil. Akan tetapi dia harus memfokuskan energinya untuk menggedor pintu itu sampai terdengar suara dentuman keras. "Buka pintunya! Buka pintunya! Cepat beri aku uang, aku harus pergi menyelamatkan ibuku …”

Bang! Pintu didorong terbuka, dan tatapan putus asa Sabrina tiba-tiba berubah berbinar.

Orang di balik pintu itu menatap Sabrina dengan tatapan merendahkan dan tampak jijik.

Sabrina tahu bahwa dirinya terlihat lebih buruk daripada seorang pengemis saat itu.

Namun, dia tidak lagi memperdulikan citranya saat itu. Sontak dia melemparkan dirinya ke depan orang yang membuka pintu itu, dan memohon dengan tatapan mengiba. "Aku telah melakukan apa yang kau minta, cepat berikan aku uangnya. Hidup ibuku tidak bisa menunggu lebih lama lagi. Kumohon!"

"Ibumu telah meninggal, jadi kau tidak lagi membutuhkan uang." Orang yang membuka pintu itu melemparkan sebuah foto berbingkai hitam keluar, lalu dengan kejamnya menutup pintu.

"Apa?" Sabrina tercengang dan masih dalam hujan.

Beberapa saat kemudian, dia berteriak keras, "Ibu …!!!!"

“Ibu … Maaf aku terlambat, ya? Aku melewatkan waktu untuk menyelamatkanmu! Ibu sudah meninggal … Ibu sudah meninggal …” Sabrina memeluk potret peti mati ibunya, meringkuk di tengah hujan, dan bergumam pada dirinya sendiri.

Dia kemudian merangkak dan mulai menggedor pintu seperti orang gila. "Pembohong! Aku telah melakukan apa yang telah kujanjikan kepadamu, tetapi kau tidak menyelamatkan ibuku. Kembalikan ibuku! Pembohong! Seluruh keluargamu akan mati mengenaskan. Pembohong! Pembohong! Pembohong! Kukutuk agar seluruh keluargamu mengalami kematian yang mengerikan!”

Sabrina kemudian jatuh pingsan di luar pintu Lynn Residence.

Tiga hari telah berlalu begitu sang wanita terbangun. Rupanya dia berada di dalam penjara lagi.

Sabrina dikirim ke area perawatan medis ketika dalam keadaan koma akibat demam tinggi. Demamnya turun setelah tiga hari, dan dia dikembalikan ke penjara semula.

Beberapa narapidana wanita datang dan mengelilinginya.

"Kupikir dia dibebaskan setelah ditebus, tetapi dia rupanya kembali masuk hanya dalam tiga hari …?"

"Kudengar dia dipinjamkan untuk dipermainkan semalaman."

Pemimpin geng wanita berbadan tegap itu menjambak rambut Sabrina dan tertawa terbahak-bahak. “Betapa baiknya kehidupan yang dimiliki wanita ini! Kalian lihat aku memukulinya sampai mati hari ini!”

Sabrina bahkan tidak mengedipkan mata.

Ah, biarkan saja mereka memukulinya sampai mati. Jika memang harus demikian, tentu akan sempurna bagi wanita malang itu untuk bersatu kembali dengan ibunya.

Saat geng wanita itu mulai menanggalkan pakaian Sabrina, sebuah suara keras datang dari pintu. "Hei! Apa yang sedang kalian lakukan?"

Pemimpin geng wanita itu langsung tersenyum meminta maaf. “Sabrina sedang sakit. Kami hanya mengkhawatirkannya.”

Sang petugas tidak menjawab tetapi meneriakkan kode penjara Sabrina. "Tahanan 036, keluar!"

Sabrina berjalan keluar dan bertanya dengan acuh tak acuh, "Apa lagi salahku sekarang?"

"Kau telah dibebaskan." jawab petugas itu begitu saja.

"Apa?" Sabrina mengira dirinya berhalusinasi. Sampai ketika dia keluar dari pintu penjara, barulah dia menyadarinya. Itu nyata.

Dia menangis dengan air mata kebahagiaan dan bergumam, “Ibu! Aku tidak bisa menyelamatkanmu, tetapi bisakah kau memaafkanku? Aku akan melihatmu sekarang. Di mana kau dikuburkan …?”

"Kau Nona Scott?" suara seorang pria bertanya dengan dingin.

Tampak seorang pria berjas berdiri di depan Sabrina, dan sebuah mobil hitam diparkir tepat di belakangnya. Pria lain dengan kacamata terlihat samar-samar di dalam mobil sambil mengawasinya.

Sabrina mengangguk. “Ya, betul. Dan kau …"

Pria itu tidak menjawab tetapi berbalik dan berbicara dengan sopan kepada pria berkacamata yang duduk di dalam mobil itu. "Tuan Muda Sebastian, ini benar dia."

“Bawa dia kemari!” perintah pria di dalam mobil itu.

Sabrina yang masih bingung tampak didorong masuk ke mobil dan duduk di sebelah pria berkacamata. Dia segera merasakan aura pembunuh yang dingin datang darinya.

Sabrina merasa hidup matinya saat itu ada di tangannya.

"Aku Sebastian Ford." Pria itu memperkenalkan dirinya dengan dingin.

Sabrina tidak mampu menahan diri untuk bergidik. Kemudian dia bertanya dengan lembut, "Aku belum dibebaskan ... Tetapi aku akan menerima hukuman matiku, ‘kan?"

"Aku akan membawamu untuk mendapatkan akta nikah!" Sebastian bahkan enggan untuk menoleh pada Sabrina sekali lagi.

Sabrina tiba-tiba merasa suaranya tidak asing. Kedengarannya seperti orang yang meninggal malam itu.

Namun, pria di rumah besar tiga hari lalu yang berhubungan dengannya itu benar-benar telah meninggal.

"Apa katamu?" Sabrina berpikir dia salah dengar.
Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

10
86%(752)
9
1%(5)
8
2%(19)
7
1%(8)
6
3%(25)
5
0%(4)
4
1%(13)
3
0%(3)
2
3%(27)
1
2%(17)
9.3 / 10.0
873 ratings · 873 reviews
Write a review
user avatar
Linda Malinda
ceritanya lumayan bagus, cuma sering kesel sama fl nya, sering menciptakan masalah untuk dirinya sendiri, yg seharusnya gak perlu, dan kadang terlalu naif, tetap percaya dengan omongan orang yg jahat sama dia
2024-12-20 10:48:12
0
user avatar
paulina
masih setia membaca.. ceritanya bagus banget
2024-10-09 18:30:49
1
user avatar
Tri Aisyah
aku suka ceritanya berulang kali aku baca ulang
2024-02-23 06:21:17
1
user avatar
Raya Bobby
akhirnya...dapat juga aku menghabisi baca semua babnya...
2024-01-28 08:27:24
2
user avatar
Dilla
suka ceritanya... jd kepo versi aselinya...
2023-10-08 14:10:25
1
user avatar
Mizs Effajan
cerita nya terlalu pjg...dan terlalu mahal join nya .........
2023-09-14 23:59:20
7
user avatar
Yusta dona
suka bangat dengan ceritanya, cuman sayang mahal bangattt...
2023-08-25 21:30:44
1
user avatar
Rina Mediawati
mahal jd males baca novel di sini
2023-07-28 23:05:49
3
user avatar
Azizah
ceritanya sangat bagus
2023-05-26 15:16:39
2
user avatar
Mul Yani
baru baca 3 bab sudah malas nerusin baca, cerita yang di adopsi dari novel negri cina gak masuk akal , bodoh dn menyesatkan .
2023-05-25 09:44:14
9
user avatar
Inda Yati
aku baca novel ini di webfic murah tamat gak sampai 500 ribu di sini koin mahal bggt baca jebakan di manja presiden baru 300 bab udah abis 300 ribu
2023-05-06 13:03:46
5
user avatar
Gita Novianty
baru baca sampe bab 2013 bukan nya diterusin malah balik lagi ke bab 200, gk tau lebih seru aja cerita nya yg bab awal ......
2023-04-02 12:32:38
2
user avatar
Sinta Nurmalasari
ceritanya seru banget aku suka alurnya, yg kuat ya nona scot
2023-03-30 17:17:47
1
user avatar
Adzkiyya Dekorasi
Cerita yang keren. mungkin bisa di buatkn film nya.
2023-03-30 15:56:30
0
user avatar
Emily Dhurkheim EJ
sukaaa alur ceritanya... bikin dada ngiluuuu
2023-03-02 18:59:46
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 59
2823 Chapters
Bab 1
Sabrina Scott tampak berjalan keluar dari penjara sebelum senja tiba. Dia telah dibebaskan sementara dari penjara selama satu hari. Wanita itu tampak memegang secarik alamat di tangannya dan masuk ke mobil di depan gedung. Dia pun tiba di sebuah rumah besar tua di tengah gunung ketika hari telah hampir malam. Penjaga pintu kemudian membawa Sabrina ke kamar tidur. Kamar tidur itu gelap gulita. Berbau menyengat seperti darah kental begitu dia masuk. Sebelum mampu menyesuaikan diri dengan kegelapan di ruangan itu, sepasang tangan yang kuat meraihnya ke dalam pelukannya. Napas panas sontak menyerangnya. “Jadi, kaulah yang mereka kirimkan untuk kunikmati sebelum kematianku, sang gadis panggilan?” “Gadis panggilan?” Air mata Sabrina mengalir di matanya. Dia tiba-tiba merasa ketakutan, dan suaranya bergetar. "Apa kau akan segera mati?" "Ya! Kenapa? Kau menyesal?” Pria itu menyeringai tipis. “Aku tidak menyesalinya,” jawab Sabrina sedih. Memang tiada ruang untuk menyesaliny
Read more
Bab 2
Sang pria tidak menoleh padanya. "Kau dengar perkataanku."Sabrina tampak merapikan tepi pakaiannya yang kotor dan berkata dengan perlahan, "Tuan, lelucon ini sama sekali tidak lucu."Sebastian mencibir dan menanggapi dengan tajam, "Bukankah itu rencanamu untuk menikah denganku selama ini?"Tatapan pria itu seolah hendak menembus wajah kurus Sabrina yang cekung bak pisau yang tajam. Sabrina bergidik dan memalingkan kepalanya, tetapi Sebastian meremas dagunya dan memaksanya untuk menatapnya.Sabrina kemudian menyadari bahwa fitur di balik kacamata itu menyembunyikan sepasang mata yang tampan dan memukau. Bidadari pun akan menyukainya karena Sebastian memiliki wajah yang sangat tampan. Terlebih lagi, janggut hitam di rahangnya memancarkan kejantanan yang tak tertandingi.Jasnya dirancang dengan baik dan terlihat mewah.Sabrina dapat memahaminya. Pria itu adalah seorang yang sangat terhormat.Sedangkan untuk dirinya, dia memiliki pakaian yang lusuh dan kotor, rambut acak-acakan, wa
Read more
Bab 3
"Apa?" Sontak wajah Sebastian mengerut, dan dia segera bergegas masuk.Tidak ada seorang pun di kamar mandi. Hanya garis yang ditulis dengan darah yang tampak di dinding. ‘Tuan Ford, kita memiliki perbedaan yang sangat jauh satu sama lain. Aku tidak ingin menikahimu. Selamat tinggal!’Baris kata-kata yang ditulis dengan darah itu tampak rapi dan tajam, yang mengungkapkan temperamen penulis yang pantang menyerah.Sebastian tercengang karenanya.Mungkinkah hasil penyelidikannya terhadap Sabrina salah?Beberapa detik kemudian, Sebastian memberi perintah,. "Cari dia di belakang gunung!"Sang pria tidak bisa membiarkan ibunya menyesal sebelum dia meninggal.Segala jenis duri dan tanaman merambat entah apa yang tumbuh di belakang gunung menggores pakaian sang wanita yang kabur itu, tetapi dia hanya bisa berpegangan pada tanaman merambat untuk turun dan bertahan agar dirinya tidak jatuh. Dia bersembunyi di bawah pohon anggur yang lebat dan berhasil melarikan diri dari orang-orang dari
Read more
Bab 4
Sebastian telah mencari Sabrina selama sebulan.Ketika Sebastian mengira dirinya salah lihat dan Sabrina rupanya benar-benar wanita yang dalam pencariannya selama ini, dia malah muncul sebagai pelayan di luar ruangan yang dipesan khusus untuknya.Sang pria benar-benar telah meremehkannya."Direktur Ford ... Apakah ada masalah?" manajer restoran yang menemani Sebastian tampak gemetar saat dia memandangnya.“Sudah berapa lama dia disini?” Sebastian menatap sang manajer dengan dingin.“Se … Sebulan,” jawab manajer tergagap.“Sebulan!?”Saat itulah Sabrina melarikan diri dari keluarga Ford.Sabrina tidak mencoba melarikan diri hanya ingin menaikkan harganya.“Brengsek betul!”Sabrina menatap Sebastian dengan rasa bersalah bercampur kebencian.Bagaimana mungkin dunia ini begitu kecil?“Aku tidak mengerti apa yang kau katakan, biarkan aku pergi! Jika tidak, aku akan menelepon polisi.” Sabrina mencoba yang terbaik untuk membebaskan dirinya dari pengekangan Sebastian, tetapi dia ti
Read more
Bab 5
Andai saja sebuah kehadiran yang tiba-tiba tidak memotong kegembiraan Sabrina…Sayangnya, seseorang yang tidak asing muncul di ruangan itu.Sang pria menatap Sabrina dengan senyum tipis. Suaranya yang lembut dan hangat begitu menenangkan seolah mampu membuat hasratnya melonjak di telinganya. “Ibuku sakit dan perlu istirahat. Apa ada sesuatu yang membuatmu tidak bisa datang kepadaku untuk sebuah jalan keluar? Kenapa harus merepotkan ibuku?”Sabrina tercengang dan tidak bisa berkata-kata.Sontak pria itu memeluknya dan mengantarnya keluar sebelum Sabrina mampu mengatakan tidak.“Nak, bicarakan baik-baik tentang pernikahanmu dengan Sabrina. Kau harus memperlakukan Sabrina dengan baik,” teriak Grace di belakang mereka.“Jangan khawatir, Bu.” Pria itu menjawab sambil menutup pintu bangsal.Sabrina diseret oleh Sebastian dan berjalan jauh.Ketika mereka tiba di ujung koridor, wajahnya yang hangat telah berganti menjadi wajah dengan tatapan tajam yang sedingin es.Pria itu dengan agr
Read more
Bab 6
Ketika keduanya keluar dari balai kota, Sabrina mengucapkan selamat tinggal pada Sebastian. "Tuan Ford, para dokter tidak mengizinkan kunjungan di sore hari, jadi aku tidak akan mengikutimu kembali. Aku akan mengunjungi Bibi Grace besok pagi.”Dia selalu bijaksana.Ketika Sabrina tidak sedang berada di depan Bibi Grace, dia akan mengambil inisiatif untuk menjauhkan diri dari Sebastian."Terserah kau," kata Sebastian dingin namun tenang.Sabrina meninggalkan tempat itu sendirian.Di dalam mobil, Kingston bertanya, "Tuan Muda Sebastian, apa Tuan tidak takut dia akan melarikan diri?"Sebastian mencibir menghina. "Melarikan diri? Jika dia benar-benar ingin melarikan diri, kenapa dia bekerja sebagai pelayan di restoran yang sering aku kunjungi? Kenapa dia juga harus datang ke ibuku untuk meminjam? Dia hanya membuat dua pelarian pertama untuk menaikkan harganya.”Kingston pun menjawab, "Ya, benar juga ...""Jalan,” perintah Sebastian.Mobil melaju melewati Sabrina, tapi Sebastian ba
Read more
Bab 7
Selene tahu bahwa Sebastian sangat tidak menyukainya.Dia merasa seolah-olah berpuluh ribu jarum menusuk hatinya. Menyakitkan, memalukan, dan menjengkelkan.Namun, dia gentar pada Sebastian.Dia akan mengatakan beberapa hal lagi dengan suara imut palsunya, tetapi panggilan telepon itu tiba-tiba berakhir.Hati Selene tenggelam."Ada apa, Selene?" Jade cepat bertanya.“Bu…Tuan Sebastian… Dia tidak setuju untuk datang dan mendiskusikan pernikahan kita dia tidak akan mengetahuinya, kan?”Selene mulai menangis ketakutan. “Dia tidak akan tahu kalau aku meniru Sabrina, kan? ibu, apa yang harus kita lakukan? Entah berapa korban yang sudah dihabisi Sebastian, aku taku t…”Jade dan Lincoln juga ketakutan.Seluruh keluarga menghabiskan sepanjang sore dalam ketakutan sampai seorang pelayan datang untuk melapor, “Tuan, nyonya, Sabrina ada di sini. Dia bilang dia kesini untuk mengambil foto dirinya dan ibunya.”"Suruh dia untuk pergi!" Selene langsung melampiaskan amarahnya pada Sabrina.
Read more
Bab 8
Sebastian juga tercengang saat melihat wanita di depannya.Tubuh Sabrina tidak tertutup, dan kulitnya memerah sedikit setelah mandi. Rambut pendeknya yang basah tampak berantakan, dan wajahnya yang seukuran telapak tangan juga masih basah karena baru selesai membersihkan diri.Seluruh tubuhnya dapat dilihat sekilas saat dia berdiri di depan Sebastian. Dia gemetar dan meringkuk tak berdaya.Sebastian juga tidak mengenakan banyak pakaian.Sosoknya tampak tinggi dan kuat dengan otot-otot yang jelas. Kulitnya seperti perunggu dengan bahu lebar, serta pinggul yang sempit. Lengan kanannya yang kokoh dan seperti baja itu memiliki dua bekas luka yang menakutkan, tetapi itu sepenuhnya menyoroti dominasi maskulin dan kekuatan sombongnya.Ketika Sabrina melihat bekas lukanya, seluruh tubuhnya seperti berkontraksi sambil merasa ketakutan.Namun, dia juga malu karena Sebastian benar-benar melihat seluruh tubuhnya tanpa sehelai benangpun.Sabrina menutupi tubuh bagian depannya dengan panik, t
Read more
Bab 9
Hati Sabrina tenggelam sejenak.Tentu saja, seorang pria terhormat dengan latar belakang yang baik seperti Sebastian tidak akan kekurangan seorang pacar. Alasan mengapa Sebastian menikahinya hanyalah untuk membiarkan ibunya yang sekarat meninggalkan dunia ini tanpa penyesalan.Namun, Sabrina tidak pernah menyangka bahwa pacar Sebastian adalah Selene.Bagi Sabrina, hidup ini penuh dengan ironi.Orang-orang yang pernah menindasnya malah menjadi lebih bahagia dan lebih terhormat. Di sisi lain, masa depan Sabrina hancur, hamil tetapi belum menikah, dan bahkan tidak tahu nama ayah anaknya.Sabrina merasa seperti badut sambil melihat pasangan itu yang tampak seperti pasangan yang dibuat di surga.Tampaknya maksud Selene meminta Sabrina untuk datang dan mengambil foto ibunya adalah sebuah kesengajaan. Niat sebenarnya Selene adalah untuk memamerkan pacarnya di depan Sabrina langsung.Setelah menyembunyikan kesedihan jauh di dalam hatinya, Sabrina dengan tenang berkata, “Bagaimana seoran
Read more
Bab 10
Sabrina membeku di tempat.Dia mendengar penghinaan Selene. Dia rasanya ingin mencakar dan menodai wajah Selene.Namun, dia tidak bisa bertindak impulsif.Jika dia harus bergerak, pertarungan pasti akan menjadi kekerasan. Dia takut dia akan melukai bayi di perutnya.Dia tertawa dan bertanya, "Apa kau tertarik dengan bisnis semacam ini?"“Cuih!” Selene menyeringai puas. “Aku hanya mengkhawatirkan kesehatanmu, jangan sampai tertular segala macam penyakit kotor! Kau akan mengotori rumahku dan menciptakan suasana yang tidak menyenangkan.”“Lalu kenapa mengundangku ke rumahmu, dan bersikeras agar aku tinggal untuk makan malam? Aku kira kau tertarik juga pada bisnis semacam itu,” Sabrina berbicara dengan tenang, tetapi itu cukup rasanya untuk mencekik seluruh keluarga Lynn sampai mati.Tidak ada yang memperhatikan bahwa pada saat itu Sebastian menatap Sabrina dalam-dalam dengan sepasang mata tajam yang memancarkan kekuatan dingin.Setelah beberapa saat, sang pria mengambil kuncinya,
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status