Pengantin 50.000 Dollar

Pengantin 50.000 Dollar

last updateTerakhir Diperbarui : 2025-07-24
Oleh:  CescaOn going
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
Belum ada penilaian
7Bab
138Dibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Mendengar kabar ayahnya terjerat hutang 500 juta, Sekar memutuskan untuk mencari uang dengan menjadi LC. Tak disangka, dia malah bertemu Aditya, anak konglomerat yang pernah diselamatkannya secara tak sengaja di masa lalu. "Menikahlah dengan saya. Saya akan memberimu 50.000 dollar."

Lihat lebih banyak

Bab 1

LC dan Sebuah Keterpaksaan

“Hutangnya sebesar 500 juta…”

Kata-kata itu terngiang di kepala Sekar saat dia duduk di ruangan remang itu. Berulang kali Sekar menurunkan dress ketatnya agar menutupi lututnya. Tetapi, tetap saja dress yang ia pakai itu sangat ketat hingga pahanya yang putih gading nan mulus itu terekspos.

Jika bukan karena keterpaksaan keadaan, ia tak akan sudi berpakaian seperti itu. Ayahnya kemarin menelepon, mengatakan rumahnya di kampung akan digusur kalau tidak melunasi hutang 500 juta itu.

Ia masih ingat bagaimana Airin, teman baiknya, merekomendasikan menjadi LC. Saat itulah Sekar digundahkan antara prinsip dan kebutuhan uang yang mendesak.

Menjadi LC benar-benar di luar pikirannya. Apalagi ia tahu betul bagaimana pekerjaan ini selalu dikonotasikan dengan hal-hal negatif.

Sekar memutuskan duduk di sofa dan ia menutupi pahanya yang terekspos itu dengan bantal. Sedangkan lengan putihnya yang terkespos ia tutup dengan jaket miliknya. 

"Aku benar-benar merasa salah mengambil langkah," gumam Sekar pada dirinya sendiri. 

"Kamu baru pertama kali bekerja di sini?"

Sekar langsung mendongak kaget mendengar suara itu. Seorang pria tiba-tiba sudah masuk ke ruangan karaoke, berdiri di ambang pintu. Pria itu tak menimpali sepatah kata pun dan hanya menatap Sekar dari atas ke bawah, terlihat menelisik.

"M-malam, Om!" Sekar bangkit dari duduknya dan membungkuk dengan sopan pada pria yang baru sampai itu. Ketakutan dan rasa malunya membuatnya tak berani menatap pria itu. 

"Siapa namamu?" Pria itu kembali menodong Sekar dengan pertanyaan. 

"Sekar, Om. Sekar Kedaton." Sekar menimpali tanpa menatap pria asing itu. 

Pria itu lantas tak berucap lagi dan memilih menghampiri Sekar yang tidak jauh dari hadapannya. Lantas perlahan, tangan pria itu meraih rahang Sekar dengan tiba-tiba. Sekar berniat menghindar, tetapi ia tak mampu karena tepat di belakangnya adalah sofa. 

Sekar akhirnya hanya mampu menutup matanya, ketakutan. Alih-alih marah, pria yang ada di hadapan Sekar itu malah terkekeh. "Dasar perempuan lugu," ujarnya lalu melepaskan rahang Sekar penuh kehati-hatian. 

Sekar membuka matanya setelah pria itu melepaskan rahangnya. Napasnya sedikit tercekat dan tubuhnya gemetar. Untuk pertama kalinya, ia seperti ini.

Begitu melihat pria yang kini duduk di hadapannya itu, Sekar terkesima dengan ketampanannya. Pria itu berkulit sawo matang dan memiliki tubuh yang proporsional. Seperti bukan dari kalangan menengah ke bawah, itulah yang ada di pikiran Sekar. Menurut perkiraan Sekar, pria itu berusia sekitar 34 tahun-an.

Dalam hati, Sekar merutuk sekaligus menyalahkan dirinya sendiri, terlebih lagi setelah memanggil pria itu dengan sebutan "Om." 

Dasar mulut! Asal nyeplos saja! Sekar membatin.

"Duduklah! Apa kamu tidak capek berdiri terus?" Pria itu kembali membuka suaranya. 

Sekar akhirnya kembali duduk dan kembali menutup pahanya yang terekspos itu dengan bantal. Tindakan Sekar itu seketika menimbulkan kekehan kecil dari pria yang ada di hadapannya. 

"Maaf," ucap Sekar sembari menundukkan wajahnya. 

Sekar sama sekali tidak menduga bahwa ia berakhir mempermalukan dirinya sendiri. Sekar semestiya melayani pria yang ada di hadapannya itu dan menemaninya karaoke, tetapi dia malah bersikap malu-malu. 

"Kenapa kamu harus bekerja di tempat ini jika kamu tidak menyukainya?" Pria itu akhirnya menodong Sekar dengan pertanyaan yang sudah menggantung di benaknya sejak melihat Sekar di ruangan. 

"Saya butuh uang banyak, Om. Jadi tidak ada pilihan lain bagi saya untuk tidak bekerja di sini," ujar Sekar, kemudian cepat-cepat menambahkan, "Tetapi, Om tenang saja, meskipun saya pemula, saya bisa menemani Om karaoke atau ngobrol.”

Pria yang ada di hadapan Sekar itu tak menimpali dan hanya menatap Sekar intens. "Kamu butuh uang berapa?" tanyanya.

"500 juta, Om," timpal Sekar jujur. 

Kening pria itu mengernyit. "Kenapa banyak sekali? Untuk apa uang sebanyak itu?" 

"A-Ayah saya di kampung terlilit hutang dan saya harus membantunya, Om." 

Pria itu menghela napasnya. Sepersekian detik,  ruangan karaoke itu ditelan keheningan.

Ruangan yang dingin dan sunyi hanya terdengar deru AC itu cukup membuat nyali Sekar ciut. Sekar bahkan hanya mampu memainkan jari-jemarinya sembari menunduk, tak mampu menatap pria yang ada di hadapannya itu.

"Kamu butuh uang cepat kan?" Pria itu kembali melempar pertanyaan kepada Sekar, memecah hening. 

Sekar dengan cepat manggut-manggut sembari memberanikan menatap pria yang duduk di hadapannya itu. 

"Kalau begitu, menikahlah dengan saya. Saya akan memberimu 50 ribu dollar." 

Mulut Sekar langsung menganga.

*****

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

Bab Lainnya

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

Tidak ada komentar
7 Bab
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status