Cerita Dewasa!! Merasa di cintai sepenuh hati oleh seorang pria? Itu impian semua wanita. Tapi bagaimana jika orang yang mencintai itu Kakak Iparmu sendiri? Alexys tidak pernah menyadari bahwa selama ini ada seseorang yang selalu mengawasinya. Dia berpikir bahwa kehidupannya saat sang kakak tercinta menikah akan berjalan normal. Kakak ipar yang dia miliki ternyata memiliki perasaan untuknya. Apakah Alexys akan menyadari hal itu? Bagaimanakah hubungan mereka jika Alexys juga ternyata punya rasa yang sama?
더 보기"Dek, kamu mau kan jadi bridemaids Kakak?"
Sepasang mata menatapku dengan binar berkilat. Tanganku yang tengah mengeringkan rambut dengan handuk terhenti, aku mengerjap cepat dengan informasi yang barusan aku dengar."Kak Elle mau married?"Dia mengangguk dengan cepat sambil menarikku duduk di ranjang. "Drian lamar aku semalam!"Dengan semangat kak Elle menggerakkan tangan kanannya ke atas, memperlihatkan sebuah cincin berlian solitaire cantik dengan satu mata berlian dibagian tengahnya.Aku menatapnya bingung. "Kak Drian?" Aku merasa salah dengar. "Bukannya Kakak itu pacaran sama Kak Brian?"Kakakku terkekeh dan menggeleng. "Aku kan memang dekat sama mereka berdua tapi sebenernya aku itu naksir Drian. Eh, aku ga sangka kalau ternyata dia punya perasaan yang sama ke aku pas aku nekat tembak dia!!"Ellectra melonjak dari duduknya lalu memelukku, membuatku mau tak mau ikut tersenyum melihat betapa bahagianya kakakku malam ini."Selamat ya Kak, aku ga sangka Kakak bakal married secepat ini dan ya, aku mau jadi bridemaids Kakak...""Yes! Thankyou, adekku sayang ..."Dia kembali memelukku dan aku membalasnya. Malam itu kami berbincang tentang rencana pernikahannya. Kak Elle menunjukkan foto baju-baju bridemaids yang katanya cocok untukku. Aku hanya ikut mendengar dan menggangguk-angguk karena aku belum terlalu paham.Aku, Alexys Herdian, anggota keluarga biasa memanggilku Lexy. Usiaku 18 tahun. Aku baru saja lulus SMA. Keluargaku terdiri dari Papa--Julius Herdian, seorang pengusaha jasa ekpedisi yang cukup terkenal di Indonesia. Mama--Karin Wulandri, seorang ibu rumah tangga yang sehari-harinya hanya sibuk mengurusi dua anak perempuannya. Kakakku--Ellectra Herdian dan aku.Usiaku dan kakak terpaut 5 tahun. Kak Elle, biasa kami memanggilnya, baru saja lulus kuliah dengan gelar SH. Dan berita yang aku dapat tadi lumayan mengejutkan karena seingatku kakakku itu ingin mengambil MH tapi entah mengapa tiba-tiba memutuskan untuk menikah terlebih dahulu.Drian Samuel, adalah anak teman baik Mama. Kembarannya Brian Simone. Mereka berdua anak Tante Lili dan Om Gary. Mereka kembar tapi tidak identik. Kak Drian dan Brian adalah teman sekolah kak Elle sejak SMP. Walau jurusan kuliahnya beda, mereka tetap akrab. Kak Drian ambil kedokteran. Sedangkan kak Brian mengambil jurusan yang sama dengan kak Elle, sekolah hukum.Mereka berdua sudah seperti kakakku sendiri. Mereka juga sering main kerumah dan mengajakku pergi dengan kak Elle.Mereka berdua sama tampan dan gagah. Tapi perbedaannya, kak Drian lebih pendiam dibanding kak Brian yang supel dan bawel. Aku jarang berbicara dengannya. Dia baik, hanya saja sedikit kaku. Tidak seperti kak Brian yang selalu lomba ngoceh dengan kakakku kalau kami sedang berkumpul.Aku sedikit tidak menyangka karena kupikir kak Elle berpacaran dengan kak Brian. Mereka hampir setiap hari bersama.Tapi sudahlah, aku hanya bisa ikut senang mendengar berita itu. Berita mengejutkan itu di sambut baik kedua orang tuaku keesokan harinya saat kak Elle bercerita pada mereka saat sarapan.Kedua orangtuaku tidak pernah menentukan umur berapa kami boleh menikah. Selain itu kak Elle orang yang berpikiran matang. Dia tidak mungkin mengambil keputusan menikah secepat ini tanpa berpikir panjang.Mama sangat senang karena akan berbesan dengan tante Lili. Mereka berasal dari panti asuhan yang sama. Dulu orangtua mereka meninggal saat terkena bencana alam. Mama dan tante Lili bertemu di tempat pengungsian. Lalu mereka selalu bersama sejak itu. Saat Mama di adopsi, mereka putus hubungan dan kembali bertemu 10 tahun lalu.Aku yang masih kecil hanya banyak diam dan ikut mendengarkan dengan antusias saat pertemuan kedua keluarga digelar seminggu kemudian. Terlihat pancaran kebahagiaan di kedua mata orangtua kami terutama Mama yang terlihat tidah bisa menahan haru.Akhirnya para orangtua sepakat pernikahan akan di gelar 6 bulan lagi. Aku ikut tersenyum bahagia melihat kak Elle saling pandang dengan kak An, biasa aku memanggil kak Drian.Kak Brian menghampiriku. "Hei, you..." Dia tersenyum dan memelukku sekilas. "We're gonna be family.""Hi Kak, iya nih ga sangka yaaaa ...." Aku balas memeluknya.Kak Brian itu sifatnya easy going, humoris, dan jahil.Lalu aku menghampiri kak Elle dan mengucapkan selamat. Setelahnya aku beralih ke kak Drian."Selamat ya, Kak, semoga lancar sampai hari H." Aku memeluknya kikuk.Selama ini aku tidak pernah berjarak sedekat ini dengan kak Drian. Dan baru pertama ini aku melihatnya tersenyum selebar itu. Dia balas memelukku sedikit erat di banding pelukan kak Brian tadi."Thanks, Lex .... Aku senang akhirnya kita bakal jadi keluarga." Dia meremas pelan bahuku sebelum melepasnya.Aku ikut bahagia melihat kakakku. Aku harap persiapan pernikahannya berjalan lancar.A YEAR AFTER part 2Alexys pov"So, gimana seminarnya?" tanyaku mencoba mengalihkan gairah kami."Mmm ... lumayan menguras waktu supaya ga terus inget kamu." jawabnya sambil meletakkan tangannya di pinggiran bathub. Dia mengetuk jarinya membuat aku mengigit bibirku sendiri ingin disentuh dengan jari piawai itu.Aku menggumam sambil mengangguk. Aku rasa cukup mengulur waktunya, aku berdiri, membuat aliran air menetes dari tubuhku dan itu berhasil membuatnya tercengang kemudian menelusuri tubuhku dengan matanya sambil menelan salivanya berkali-kali."Lex, lima hari Lex ... lima hari!" desisnya."Baru lima hari kan." Aku melangkah keluar dan masuk ke dalam shower, melepas ikatan rambutku dan membiarkan air mengalir membersihkan tubuhku dari gelembung sabun.Dia bergeming ditempatnya, hanya memandangku. "Kamu tau, sepanjang aku di Makassar, aku selalu membayangkan kamu ada dikamar mandi hotelku. Seperti ini ..."Aku tersenyum, mengangkat satu kakiku dan membersihkan bagian kewanitaanku. Su
A YEAR AFTER part 1Alexys povPresent day..Mataku menyusuri daftar acara yang tertera di laptop dan menyamakannya dengan lembaran kertas di tanganku. Aku memeriksa kembali semua event yang ku handle selama satu bulan kedepan. Sesekali tanganku mengangkat cangkir berisi chai latte kesukaanku. Tinggal setengah jam lagi sampai jam pulang kerja.Beberapa notifikasi masuk ke ponselku dan aku juga menghubungi beberapa anak buahku sambil menugaskan kerjaan untuk hari senin.Di penghujung minggu seperti ini, saat libur aku tidak ingin terganggu dengan pekerjaan. Makanya sebelum jam kerja di hari jumat itu berakhir, aku sudah menyiapkan pekerjaan untuk hari seninnya. Aku juga tidak ingin karyawanku terbebani dengan pekerjaan saat mereka libur.Aku mengunci pintu ruangan, dan menyapa beberapa pegawai lainnya lalu berjalan ke mobilku. Mengendarai jalanan yang cukup padat saat jam pulang kantor menuju tempat tinggalku, untungnya tidak terl
SAN FRANCISCO part 2Drian pov"Dia terlihat normal, Mama bilang Lexy sedih pas awal-awal aku pindah. Tapi Mama baru cerita setelah kamu pergi, Lexy jadi sedikit pendiam. Mama pikir, karena kita semua jauh dari dia, yang bikin anak itu sedih, tapi feelingku bilang bukan karena itu. Aku sering teleponan sama dia, dan dia biasa aja. Tapi kalau aku sebutin nama kamu, dia mendadak seperti menghilang. Aku kadang merasa kalau dia sudah ga ada diseberang telepon. Dia hanya diam."Aku menengadah menatap foto gadis itu."Aku tau Dri, adikku sudah jatuh hati sama kamu, cuma ya ... terhalang berbagai hal, salah satunya status kita sebagai suami istri, dia pasti berpikir dia gila punya perasaan sama kamu. Jadi Dri, kapan kamu balik ke Indonesia? Aku ga bisa terus jagain dia. Ditambah cowok itu." Wajah Elle berubah sedikit kesal.Dadaku berubah tidak nyaman."Reno maksud kamu?" tanya Brian."Iya! Dia ngekorin Alexys terus kan .... Tempo lalu Mama ulangtahun, Mama
SAN FRANCISCO part 1Drian povAku terus mengecek ponselku, mataku berpendar ke segala penjuru di terminal kedatangan bandara Internasional Boston itu tapi sama sekali tidak sedikit pun terlihat batang hidung orang yang aku cari. Aku mendekat lagi ke papan informasi dan yakin bahwa pesawat Cathay dari Hongkong sudah mendarat satu jam empat puluh lima menit lalu. Tapi kemana mereka?Aku kembali mendekat di pintu kedatangan dan menunggu selama sepuluh menit, mataku berputar ke sekitaran ruangan sambil terus mengecek ponselku menunggu panggilan masuk tapi nihil. Apakah mereka tersesat? Astaga, sudah ku bilang untuk segera mengabari tapi kenapa tidak ada notifikasi apapun? Aku berjalan sedikit ke arah keramaian dan akhirnya menangkap dua siluet yang aku kenal tengah menyantap makanan.Aku merasa lega dan kesal sekaligus, aku mencari kesana kemari sedangkan mereka berdua sedang asik melahap burger dan kentang, bahkan mereka sama sekali tidak melihatku
The Secret part 2Author POVSuara Brian menginterupsi lamunan Drian, menunjuk ke arah luar dan melihat Alexys turun dari sebuah mobil. Mereka bertiga melihat Alexys melambaikan tangannya pada seseorang yang duduk di kursi kemudi, masih terlihat muda, teman sekolahnya tebak Drian.Alexys tersenyum sambil berjalan masuk tapi kemudian melambat saat melihat tatapan tajam kakaknya. "Dari mana kamu? Masih pake baju seragam." tanya Elle galak. "Mmm, abis kerja kelompok kak." jawab gadis itu takut-takut."Ampe malem gini? Jangan bohong ya, Dek ..."Wajah Alexys berubah takut kemudian dia menunduk. Drian yang tersengat cemburu menarik napas berusaha menguasai diri. "Kamu pasti capek, naik gih ..." sahutnya pelan pada Alexys."Eh, jangan bela ..."Drian mendorong bahu Alexys untuk segera menghilang dari hadapan mereka, lalu berbalik menatap Elle. "Jangan begitu Elle, nanti malah bohong beneran dia."
The Secret part 1Author POV"Ini apa?" Mata Elle menatap ke arah Drian tajam. Bukan hanya laki-laki itu yang menoleh, tetapi saudaranya juga. Mereka bertiga ada di kamar kedua pemuda kembar itu, kedekatan ketiganya membuat Elle dapat dengan leluasa masuk ke kamar Drian dan Brian. Mereka sudah sekian lama bersahabat dan dekat, bahkan Elle saat ini sedang menjalin hubungan asmara dengan Brian.Respon mereka diluar dugaan Elle, saling menatap, menandakan jika ada yang mereka sembunyikan dengan tersimpannya foto Alexys, adik kesayangan Elle di laci meja belajar Drian."Mm, itu ..." Brian mencoba berdalih."Diam kamu! Aku tanyanya ke Drian!" sahut Elle galak yang langsung membuat mulut Brian terkatup rapat."Itu privasiku." Drian berjalan mengambil selembar foto gadis impiannya dan menyimpannya kembali ke dalam laci."Privasiku juga kalau menyangkut Alexys!"Drian menghela napas, dia sudah memperkirakan cepat atau l
Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
댓글