Home / Romansa / FORBIDDEN INLAWS / Brother Inlaws

Share

Brother Inlaws

Author: Karen Sanjaya
last update Last Updated: 2022-01-22 16:44:16

Astaga! Apa yang sebenarnya terjadi?

Aku terbangun sambil melilitkan selimut ke tubuh dan melihat sekelilingku tapi tak ada siapapun dan di kamar siapa ini? Ini bukan kamarku, walau aku yakin ada di hotel yang sama tapi bukan juga di kamar kak Elle.

Aku memejamkan mata berusaha mengingat kejadian semalam. Sebentar ...

Aku pulang bersama kak Drian, tapi aku tidak tahu pukul berapa kami tiba di hotel dan sekarang, kenapa aku bisa setengah telanjang begini? Masa iya kak Drian--

Tidak! Tidak!

Aku bergidik ngeri.

Ketukan di pintu membuatku tersentak.

"Dek, ini Kakak. Buka ...."

Aku bernapas lega mendengar suara kakakku. Aku segera membukanya dan kak Elle langsung masuk. Dia seperti mencari sesuatu kemudian menatapku heran.

"Ngapain kamu ngelibetin selimut gitu?"

"Aku-- ah, aku belum pake baju, baru bangun. Aku dikamar siapa, Kak? Kok, aku ga pake baju?"

Kak Elle sontak menarik selimut sehingga aku terhuyung. Matanya berkilat sesaat lalu berdehem.

"Semalam kamu tidur kata Drian, dia ga enak mau masuk kamar kamu, kunci kamarku juga kubawa, Brian juga. Jadi dia buka kamar lagi, deh. Terus mmm ... semalam Kakak mau gantiin baju kamu tapi susah. Jadi Jakak biarin deh kamu tidur begitu."

Aku manggut-manggut merasa lega. Aku pikir kak Drian ... ah, ga mungkin.

"Udah mandi sana, kita sarapan terus jalan."

Aku mengangguk dan mencari pakaianku lalu kembali ke kamar yang seharusnya. Saat mandi aku bingung melihat seperti ada memar merah kecil di bahu kiriku. Kapan aku terbentur? Tapi rasanya tidak sakit. Aku menyentuhnya perlahan dan melanjutkan mandiku tanpa memusingkannya.

Tak lama kemudian aku bergabung dengan mereka bertiga dan merasakan hal yang aneh dengan diamnya kakakku dan datarnya wajah kak Drian saat mereka ngobrol. Sepertinya mereka sedang bertengkar. Aku tidak mau ikut campur dan menyibukkan diriku melahap sarapan.

Kami melanjutkan sisa liburan itu dengan perasaan yang sedikit aneh menurutku. Terutama dengan pasangan baru itu. Mereka berdua menolak untuk di foto bersama. Malah banyakan kak Elle foto berdua dengan kak Brian.

Ah biar saja, bukan urusanku!

Hari terakhir kami di Jepang kami hanya full membeli oleh-oleh untuk keluarga kami. Aku pun banyak tidur di pesawat saat perjalanan kembali ke Jakarta.

Tengah malam kami sampai. Supir Papa menjemput kami. Kami mengantar kak Brian pulang dulu baru kerumahku. Rasanya sedikit aneh melihat kan Drian ikut pulang kerumah kami.

Saat tiba pukul tiga pagi, sepertinya Mama dan Papa sudah tidur. Aku pun masih merasa mengantuk. Aku langsung mandi tanpa membongkar koperku terlebih dahulu. Rasanya letih padahal aku banyak tidur.

Saat keluar kamar mandi sudah ada secangkir teh lemon hangat dimeja nakas samping ranjangku. Pasti kak Elle yang siapkan supaya aku tidur nyenyak pagi ini. Aku tersenyum sambil meminum perlahan teh hangat itu.

Ternyata kakakku masih tetap memperhatikan aku.

***

Aku berjalan ke arah ruang makan. Sudah pukul sembilan pagi dan aku yakin semua orang sudah berangkat. Aku melihat kakak iparku sedang duduk di kursi yang menghadap ke taman belakang. Dia pasti tidak mendengar aku datang.

"Pagi, Dek ...."

Aku terkejut. Ku kira dia tidak tahu. "Pagi, Kak ..." sapaku. "Yang lain kemana?"

"Udah berangkat semua. Kamu mau sarapan apa? Kakak buatin."

Aku tertegun saat menuangkan susu ke gelas.

Kak Dian tersenyum kecil. "Tadi pagi Kakak yang buatin sarapan untuk semua orang. Punya kamu belum dibuat karena kamu belum turun."

Aku menghampirinya sambil nyengir jahil. "Ciyeee, mantu idaman nih ceritanya?"

Dia tersenyum lebih lebar kali ini dan aku berdehem menghilangkan keterpesonaan sesaatku pada senyumnya.

"Omelet? Bacon sandwich? Garlic bread with egg benedict?"

Liurku menetes mendengar sarapan luar biasa itu disebut. Aku menelan salivaku. "Mmm ... boleh semuanya?" bisikku tertahan membuat dia tertawa.

Percaya atau tidak selama setengah jam kak Drian sibuk membuat sarapan untukku dan selama setengah jam itu pula aku hanya menatapnya bergerak kesana kemari. Aku tidak berhenti tersenyum dan terpana melihat kepiawaiannya mengolah semua bahan yang aku saja belum tentu bisa membuatnya.

Lalu tak lama ketiga hidangan itu tersaji di hadapanku membuat mulutku menganga. Semuanya terlihat lezat. Aku menatapnya malu-malu dan dia mengangguk mempersilahkan aku makan.

Mataku terpejam saat menikmati makanan yang dia buat. Semuanya enaaak!!!

Dia terus tersenyum saat aku dengan lahap memakan masakannya. Dan anehnya dia hanya menatapku sambil sesekali meminum kopinya.

Suara dering ponselnya membuatnya menoleh.

"Halo?"

"_______"

"Udah, ada nih lagi sarapan."

Pasti kak Elle yang telepon.

"________"

"Iya, nanti siang."

"_________"

"Iya. Iya, tenang aja...."

Dia menutup panggilannya dan menatapku.

"Kak Elle ya?"

Dia mengangguk. "Mau kemana kamu hari ini, Dek?"

"Mmm ... mau kerumah Krista kasih oleh-oleh. Terus jalan-jalan paling."

"Kakak anter ya, tadi Elle bilang mobil kamu dipake dia karena mobilnya dibawa ke bengkel."

Aku hanya mengangguk. Kami kembali diam dan dia memainkan ponselnya. Aku menghabiskan seluruh sarapanku, rasanya perutku super penuh. Aku hendak mengangkat piring tapi kak Drian ikut berdiri.

"Kakak aja, Dek. Sini ...."

"Ih, jangan donk. Gapapa, Kak, aku aja. Udah dibuatin sarapan sama Kak An, masa--"

"Gapapa." Dia menghentikan tanganku. "Kamu pasti masih capek. Istirahat lagi aja. Satu setengah jam lagi kita jalan ya."

Dia mengambil piring bekas makanku dan aku hanya bisa melongo saat dia mengusap puncak kepalaku. Aku mengangguk ragu sambil berjalan pelan keluar ruang makan.

Aneh banget sih tuh orang! Lagi berusaha ambil hati aku kali ya? Aku hanya mengangkat bahu sambil menaiki tangga menuju kamarku.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • FORBIDDEN INLAWS   XtraPart 8

    A YEAR AFTER part 2Alexys pov"So, gimana seminarnya?" tanyaku mencoba mengalihkan gairah kami."Mmm ... lumayan menguras waktu supaya ga terus inget kamu." jawabnya sambil meletakkan tangannya di pinggiran bathub. Dia mengetuk jarinya membuat aku mengigit bibirku sendiri ingin disentuh dengan jari piawai itu.Aku menggumam sambil mengangguk. Aku rasa cukup mengulur waktunya, aku berdiri, membuat aliran air menetes dari tubuhku dan itu berhasil membuatnya tercengang kemudian menelusuri tubuhku dengan matanya sambil menelan salivanya berkali-kali."Lex, lima hari Lex ... lima hari!" desisnya."Baru lima hari kan." Aku melangkah keluar dan masuk ke dalam shower, melepas ikatan rambutku dan membiarkan air mengalir membersihkan tubuhku dari gelembung sabun.Dia bergeming ditempatnya, hanya memandangku. "Kamu tau, sepanjang aku di Makassar, aku selalu membayangkan kamu ada dikamar mandi hotelku. Seperti ini ..."Aku tersenyum, mengangkat satu kakiku dan membersihkan bagian kewanitaanku. Su

  • FORBIDDEN INLAWS   XtraPart 7

    A YEAR AFTER part 1Alexys povPresent day..Mataku menyusuri daftar acara yang tertera di laptop dan menyamakannya dengan lembaran kertas di tanganku. Aku memeriksa kembali semua event yang ku handle selama satu bulan kedepan. Sesekali tanganku mengangkat cangkir berisi chai latte kesukaanku. Tinggal setengah jam lagi sampai jam pulang kerja.Beberapa notifikasi masuk ke ponselku dan aku juga menghubungi beberapa anak buahku sambil menugaskan kerjaan untuk hari senin.Di penghujung minggu seperti ini, saat libur aku tidak ingin terganggu dengan pekerjaan. Makanya sebelum jam kerja di hari jumat itu berakhir, aku sudah menyiapkan pekerjaan untuk hari seninnya. Aku juga tidak ingin karyawanku terbebani dengan pekerjaan saat mereka libur.Aku mengunci pintu ruangan, dan menyapa beberapa pegawai lainnya lalu berjalan ke mobilku. Mengendarai jalanan yang cukup padat saat jam pulang kantor menuju tempat tinggalku, untungnya tidak terl

  • FORBIDDEN INLAWS   XtraPart 6

    SAN FRANCISCO part 2Drian pov"Dia terlihat normal, Mama bilang Lexy sedih pas awal-awal aku pindah. Tapi Mama baru cerita setelah kamu pergi, Lexy jadi sedikit pendiam. Mama pikir, karena kita semua jauh dari dia, yang bikin anak itu sedih, tapi feelingku bilang bukan karena itu. Aku sering teleponan sama dia, dan dia biasa aja. Tapi kalau aku sebutin nama kamu, dia mendadak seperti menghilang. Aku kadang merasa kalau dia sudah ga ada diseberang telepon. Dia hanya diam."Aku menengadah menatap foto gadis itu."Aku tau Dri, adikku sudah jatuh hati sama kamu, cuma ya ... terhalang berbagai hal, salah satunya status kita sebagai suami istri, dia pasti berpikir dia gila punya perasaan sama kamu. Jadi Dri, kapan kamu balik ke Indonesia? Aku ga bisa terus jagain dia. Ditambah cowok itu." Wajah Elle berubah sedikit kesal.Dadaku berubah tidak nyaman."Reno maksud kamu?" tanya Brian."Iya! Dia ngekorin Alexys terus kan .... Tempo lalu Mama ulangtahun, Mama

  • FORBIDDEN INLAWS   XtraPart 5

    SAN FRANCISCO part 1Drian povAku terus mengecek ponselku, mataku berpendar ke segala penjuru di terminal kedatangan bandara Internasional Boston itu tapi sama sekali tidak sedikit pun terlihat batang hidung orang yang aku cari. Aku mendekat lagi ke papan informasi dan yakin bahwa pesawat Cathay dari Hongkong sudah mendarat satu jam empat puluh lima menit lalu. Tapi kemana mereka?Aku kembali mendekat di pintu kedatangan dan menunggu selama sepuluh menit, mataku berputar ke sekitaran ruangan sambil terus mengecek ponselku menunggu panggilan masuk tapi nihil. Apakah mereka tersesat? Astaga, sudah ku bilang untuk segera mengabari tapi kenapa tidak ada notifikasi apapun? Aku berjalan sedikit ke arah keramaian dan akhirnya menangkap dua siluet yang aku kenal tengah menyantap makanan.Aku merasa lega dan kesal sekaligus, aku mencari kesana kemari sedangkan mereka berdua sedang asik melahap burger dan kentang, bahkan mereka sama sekali tidak melihatku

  • FORBIDDEN INLAWS   XtraPart 4

    The Secret part 2Author POVSuara Brian menginterupsi lamunan Drian, menunjuk ke arah luar dan melihat Alexys turun dari sebuah mobil. Mereka bertiga melihat Alexys melambaikan tangannya pada seseorang yang duduk di kursi kemudi, masih terlihat muda, teman sekolahnya tebak Drian.Alexys tersenyum sambil berjalan masuk tapi kemudian melambat saat melihat tatapan tajam kakaknya. "Dari mana kamu? Masih pake baju seragam." tanya Elle galak. "Mmm, abis kerja kelompok kak." jawab gadis itu takut-takut."Ampe malem gini? Jangan bohong ya, Dek ..."Wajah Alexys berubah takut kemudian dia menunduk. Drian yang tersengat cemburu menarik napas berusaha menguasai diri. "Kamu pasti capek, naik gih ..." sahutnya pelan pada Alexys."Eh, jangan bela ..."Drian mendorong bahu Alexys untuk segera menghilang dari hadapan mereka, lalu berbalik menatap Elle. "Jangan begitu Elle, nanti malah bohong beneran dia."

  • FORBIDDEN INLAWS   XtraPart 3

    The Secret part 1Author POV"Ini apa?" Mata Elle menatap ke arah Drian tajam. Bukan hanya laki-laki itu yang menoleh, tetapi saudaranya juga. Mereka bertiga ada di kamar kedua pemuda kembar itu, kedekatan ketiganya membuat Elle dapat dengan leluasa masuk ke kamar Drian dan Brian. Mereka sudah sekian lama bersahabat dan dekat, bahkan Elle saat ini sedang menjalin hubungan asmara dengan Brian.Respon mereka diluar dugaan Elle, saling menatap, menandakan jika ada yang mereka sembunyikan dengan tersimpannya foto Alexys, adik kesayangan Elle di laci meja belajar Drian."Mm, itu ..." Brian mencoba berdalih."Diam kamu! Aku tanyanya ke Drian!" sahut Elle galak yang langsung membuat mulut Brian terkatup rapat."Itu privasiku." Drian berjalan mengambil selembar foto gadis impiannya dan menyimpannya kembali ke dalam laci."Privasiku juga kalau menyangkut Alexys!"Drian menghela napas, dia sudah memperkirakan cepat atau l

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status