LOGINAku adalah putri kandung Keluarga Setiawan, juga memiliki “sistem pengamat drama”. Aku memang terlihat penurut dari luar, tetapi sebenarnya penuh perlawanan dalam hati. Hanya saja, aku tidak tahu bahwa isi hatiku bisa dibaca. Kakak-kakakku berkata, “Meski kamu itu adik kandung kami, kami hanya akui Cheryl sebagai adik. Sebaiknya kamu tahu diri.” Aku bergumam dalam hati, ‘Kayaknya aku sudah singgung Raja Neraka di kehidupan sebelumnya, makanya aku dilahirkan di Keluarga Setiawan di kehidupan ini.’ Langkah kakak-kakakku tiba-tiba terhenti. “Cheryl sangat penurut, juga sayang sama semua orang di keluarga ini. Kamu jangan coba-coba cari perhatian atau buat onar.” Aku mencibir dalam hati, ‘Dia sangat penurut sampai sebabkan orang di seluruh keluarga ini tewas. Cintanya pada kalian juga begitu besar sampai-sampai dia khianati kalian.’ Kali ini, ekspresi para kakak terlihat sangat aneh.
View MorePada jam 12 malam.Aku melihat sekelompok orang yang berkumpul di atas tangga yang gelap tanpa bisa berkata-kata. Bahkan Kak Leon yang kakinya masih diperban dan harus menggunakan tongkat untuk berjalan juga ada di dalam kelompok itu.“Kenapa kalian ada di sini?”Ibu memegang sebuah tongkat selfie yang terpasang ponsel di ujungnya dan berbisik, “Sst! Lara, kami mau pergi cari Levi.”Ayah berusaha bersikap tenang, tetapi gelagatnya terlihat sangat mencurigakan. Dia berkata, “Sayang, Ayah dapat info Cheryl sudah dilepaskan dari kantor polisi karena buktinya kurang kuat. Malam ini, dia mau diam-diam datang untuk melecehkan Levi. Kita harus tenang, jangan sampai menarik perhatiannya.”Kak Liam memapah Kak Leoni sambil mengirim pesan pada Kak Levi. Dia menasihatiku, “Kamu sembunyi saja di belakang supaya Cheryl nggak melukaimu.”Aku mau tak mau harus memuji mereka. Alat yang mereka persiapkan bahkan lebih lengkap dariku yang punya sistem pengamat drama.Aku bertanya dengan heran, “Kenapa ka
Keesokan paginya, aku masih terlena saat bangun. Kemarin, aku benar-benar menyentuh otot perut Victor? Hebat juga aku!Waktu turun ke lantai bawah, semua orang sedang sarapan. Julian menyodorkan segelas susu kedelai untukku dan menyapa, “Pagi, Lara.”Aku menatapnya dengan penuh waspada. ‘Kenapa si jelek ini tiba-tiba banyak tingkah? Pasti ada udang di balik batu!’“Pfft!” Kak Leon lagi-lagi terkekeh sendiri.Senyuman yang dikira Julian sangat menggoda itu tiba-tiba membeku. Perhatian orang lain di meja juga tertuju pada kami.“Aku cuma merasa kita sangat berjodoh bisa syuting acara ini bareng dan mau jalin hubungan baik denganmu.”‘Omong kosong! Kamu jelas-jelas mau menggodaku! Dasar pria busuk nggak tahu malu! Semalam, kamu baru mesra-mesraan sama Cheryl. Hari ini, kamu malah merayuku. Meski aku nggak cantik, aku juga nggak akan terbuai sama omongan pria berengsek macam kamu!’Semua orang berpikir dalam hati, ‘Kamu juga nggak usah merendahkan diri seperti itu ....’‘Apa? Dia ambil oba
Baru saja syutingnya mulai 10 menit, sudah ada 3 orang yang meninggalkan lokasi syuting. Tidak ada seorang staf pun yang bersedia menggantikan posisi sutradara. Pada akhirnya, sutradara koordinator yang melangkah maju dan berseru, “Kita nggak pakai naskah, juga fokus ke keaslian. Kalian semua bebas berkreasi sendiri!”Seusai berbicara, dia buru-buru melarikan diri. Para peserta pun saling memandang dalam diam.Aku tiba-tiba merasa bingung. Kenapa sekelompok orang ini sepertinya tidak begitu bersemangat? Apa mereka sudah tahu acara ini nggak bisa ditayangkan, makanya mereka langsung mogok kerja?Jenica menghampiriku, lalu berkata, “Lara, kamu pengen ngapain. Aku temani kamu.”Tatapanku tanpa sadar berhenti ke arah dapur. ‘Lapar, pengen makan.’Ini sudah siang, tetapi tidak ada seorang pun yang mengatakan mau makan.Cheryl dan Julian sedang jengkel dan mengabaikan satu sama lain. Jenica dan Justin bahkan belum selesai mencuci sayur. Kakak beradik Keluarga Setiawan itu sama sekali tidak
‘Bukannya kemarin Cheryl baru main yang ikat-ikat begitu sama adik laki-laki yang baru gabung sama kru ini? Memangnya efek permainan seperti ini bisa tertunda sampai sekarang?’Wajah Cheryl terlihat semerah tomat. Kali ini, Julian sudah tidak ingin membunuhku, melainkan mengalihkan pandangannya yang penuh amarah ke Cheryl.Sementara itu, Justin tidak berhenti menggaruk kepalanya dan sepertinya sangat ingin berbicara denganku. Gerakannya itu akhirnya menangkap perhatianku.‘IQ-nya benar-benar .... Pantas saja tante kaya yang baru didapatkannya direbut teman satu grupnya. Hahahaha! Dia pasti nggak tahu dia kalah di mana, ‘kan?”Semua orang yang ada di lokasi berseru dalam hati, ‘Kami juga pengen tahu!’‘Temannya itu sudah main sangat jauh sama sugar mommy itu, tapi Justin masih seorang perjaka! Hahaha ....’Justin pun terkesiap.Selanjutnya, sutradara yang dari tadi diam tiba-tiba bertanya, “Lara, apa hubunganmu sama Keluarga Setiawan?”Aku masih berpikir mau bagaimana menjawab pertanyaa






Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
reviewsMore