Mengapa Filosofi Padi Penting Bagi Petani Jawa?

2025-10-23 23:25:01 141

4 Answers

Kylie
Kylie
2025-10-24 03:05:41
Ada sesuatu tentang filosofi padi yang selalu bikin aku tenang: ia nggak cuma soal tanaman, tapi soal cara hidup.

Di kampung tempat aku besar, padi itu guru tak bertepi. Dari menanam sampai panen aku belajar sabar — bibit butuh waktu, air, dan perhatian kecil yang konsisten. Filosofi ini ngajarin aku menghargai proses, bukan cuma hasil instan. Gotong royong saat ngarit atau nguru-uru padi juga ngasih pelajaran tentang kebersamaan; tiap orang nyumbang tenaga sesuai kemampuan, dan panen dibagi dengan rasa adil.

Selain itu, padi menjaga tradisi: doa, upacara nyadran, sampai makanan khas hasil panen jadi cara mengikat identitas. Buat aku, pentingnya filosofi padi adalah ingatan bahwa kehidupan itu siklus — menanam, merawat, menuai, lalu memberi kembali ke tanah. Itu bikin aku lebih rendah hati dan lebih sadar kalau apa yang aku makan punya cerita panjang, bukan sekadar barang di pasar. Aku selalu bawa nilai-nilai itu dalam cara aku memandang kerja dan hubungan dengan lingkungan.
Carter
Carter
2025-10-24 08:15:39
Melihat filosofi padi dari sudut kota, aku sering mikir: nilai-nilai tradisional itu relevan banget buat masalah modern. Filosofi padi mengajarkan keberlanjutan—menghormati musim, menjaga tanah, dan menyesuaikan teknik bercocok tanam dengan lingkungan. Itu pelajaran penting di zaman perubahan iklim ketika cara kita produksi pangan harus adaptif dan berkelanjutan.

Untukku, filosofi padi juga soal jaringan sosial. Ritual seputar panen membentuk modal sosial yang kuat; jaringan itu memudahkan gotong royong, pertukaran pengetahuan, dan solidaritas saat gagal panen. Aku suka bagaimana kearifan lokal sering jadi solusi praktis: pola tanam bergilir, pengelolaan air tradisional, dan kearifan mengatur cadangan pangan. Intinya, padi bukan sekadar komoditas—ia wadah pengetahuan dan strategi bertahan hidup yang bisa diadopsi ulang di konteks modern tanpa kehilangan martabat budaya. Aku selalu merasa terinspirasi tiap kali diskusi soal pangan nyambung ke tradisi ini.
Luke
Luke
2025-10-27 13:04:54
Langit sore, aroma tanah basah, dan pola petak sawah—itulah latar pikiranku soal padi. Filosofi padi bagi aku lebih banyak tentang keseimbangan dan rasa syukur. Di tiap tahap budidaya padi ada ritual kecil yang mengajarkan penghormatan pada alam: memberi waktu untuk tanah beristirahat, bergilir menanam untuk mencegah merusak kesuburan, serta menyimpan benih terbaik untuk musim depan. Prinsip-prinsip ini sederhana tapi fundamental, mengajarkan aku pentingnya berpikir jangka panjang.

Secara personal, aku menghargai cara filosofi padi menanamkan rasa tanggung jawab kolektif—panen bukan hanya kemenangan individu, melainkan hasil kerja bersama. Aku sering membayangkan nilai-nilai itu diterapkan di bidang lain: ekonomi lokal yang saling mendukung, kebijakan yang memperhitungkan regenerasi sumber daya, dan cara hidup yang lebih rendah laju konsumsi. Filosofi padi memberi perspektif yang menenangkan: hidup bukan hanya soal percepatan, melainkan siklus yang perlu dipelihara dengan penuh perhatian.
Sophia
Sophia
2025-10-29 20:23:36
Mungkin aneh, tapi filosofi padi juga ngajarin aku soal prioritas dan disiplin. Dari kecil aku lihat keluarga di sawah yang kerja dari subuh, buatku itu pelajaran paling nyata tentang kerja keras tanpa banyak keluh. Mereka paham kapan harus berkorban untuk musim depan, menyimpan sebagian hasil, dan nggak boros ketika panen melimpah.

Selain itu, filosofi ini punya sisi sosial kuat—padi bikin ritual panen jadi momen kumpul yang merajut kembali hubungan antarwarga. Nilai bagi hasil dan gotong royong bikin tumpukan keberhasilan terasa lebih adil. Buat aku, ini jadi pengingat: hidup lebih bermakna kalau ada rasa saling bantu dan pola pikir jangka panjang, bukan cuma mengejar kepuasan instan. Aku jadi lebih sadar pentingnya menabung energi, merawat relasi, dan menghormati proses.
View All Answers
Scan code to download App

Related Books

Petani Sukses
Petani Sukses
Setelah Amanda Santika dikhianati oleh pacarnya, dia merasa sakit hati ketika dia tahu pacarnya telah menjebaknya. Kemudian, dia menggunakan kalung berlian sebagai modal untuk kembali ke kampung halamannya dan mulai untuk bertani dan berkebun. Dengan keahliannya, dia menanam di bidang pertanian dan menanam dibidang perkebunan lalu menjual hasil bumi yang ditanamnya. Setelah itu, dia membangun kerajaan pertaniannya hingga besar. Suatu hari, di sebuah desa tempat Amanda Santika tinggal... Seorang anak kecil yang lucu mencoba yang terbaik untuk bergerak berjalan sendiri. Ketika dia akhirnya berhasil mengangkat kepalanya, dia menegakkan tubuh. Mata hitam bulatnya yang besar dan indah sedikit menyipit, dan dia bertanya kepada seorang pria dengan rasa penasaran, "Paman siapa? Mengapa paman sangat mirip denganku?" Seorang pria menatap ke arah anak lucu yang tampak persis seperti dia ketika dia masih kecil. Pria itu bertubuh tinggi, tampan, dan memancarkan aura yang menawan. Dia menyipitkan matanya juga dan bertanya dengan dingin, "Kenapa kamu bertanya demikian?" Dalam hati si Pria, dia mencoba menebak siapa wanita yang berani menelantarkan anak ini. Balita kecil yang lucu ini datang dan memegang tangan si Pria. Dengan tatapan penuh kerinduan, dia berkata, "Paman, aku tersesat. Bisakah kamu mengantarku pulang?" Saat pria itu memegang tangan anak kecil itu dan membawanya ke sebuah rumah pertanian ada kejadian yang tidak terduga, dia mendengar suara gembira anak kecil itu. "Ibu, kamu bisa menikah sekarang! Akhirnya aku menemukan pria yang mirip denganku!" Semua orang terkejut mendengarnya.
10
61 Chapters
MENGAPA CINTA MENYAPA
MENGAPA CINTA MENYAPA
Rania berjuang keras untuk sukses di perusahaan yang baru. Ia menghadapi tantangan ketika ketahuan bahwa sebetulnya proses diterimanya dia bekerja adalah karena faktor kecurangan yang dilakukan perusahaan headhunter karena ia adalah penderita kleptomania. Itu hanya secuil dari masalah yang perlu dihadapi karena masih ada konflik, skandal, penipuan, bisnis kotor, konflik keluarga, termasuk permintaan sang ibunda yang merindukan momongan. Ketika masalah dan drama sudah sebagian selesai, tiba-tiba ia jadi tertarik pada Verdi. Gayung bersambut dan pria itu juga memiliki perasaan yang sama. Masalahnya, umur keduanya terpaut teramat jauh karena Verdi itu dua kali lipat usianya. Beranikah ia melanjutkan hubungan ke level pernikahan dimana survey menunjukkan bahwa probabilitas keberhasilan pernikahan beda umur terpaut jauh hanya berada di kisaran angka 5%? Seberapa jauh ia berani mempertaruhkan masa depan dengan alasan cinta semata?
Not enough ratings
137 Chapters
Mengapa Kau Membenciku?
Mengapa Kau Membenciku?
Sinta adalah gadis yatim piatu yang diadopsi oleh keluarga sederhana. Ia memiliki saudara angkat yang bernama Sarah. Selama ini Sarah menjalin hubungan asmara dengan salah seorang pewaris Perkebunan dan Perusahaan Teh yang bernama Fadli, karena merasa Fadli sangat posesif kepadanya membuat Sarah mengambil keputusan untuk mengakhiri hubungannya tersebut, hal itu ia ungkapkan secara terus terang kepada Fadli pada saat mereka bertemu, karena merasa sangat mencintai Sarah tentu saja Fadli menolak untuk berpisah, ia berusaha untuk meyakinkan Sarah agar tetap menjalin kasih dengannya, namun Sarah tetap bersikukuh dengan keputusannya itu, setelah kejadian tersebut Fadlipun sering menelfon dan mengatakan bahwa ia akan bunuh diri jika Sarah tetap pada pendiriannya itu. Sarah beranggapan bahwa apa yang dilakukan oleh Fadli hanyalah sebuah gertakan dan ancaman belaka, namun ternyata ia salah karena beberapa hari kemudian telah diberitakan di sebuah surat kabar bahwa Fadli meninggal dengan cara gantung diri, bahkan di halaman pertama surat kabar tersebut juga terlihat dengan jelas mayat Fadli sedang memegang sebuah kalung yang liontinnya berbentuk huruf S, tentu saja adik Fadli yang bernama Fero memburu siapa sebenarnya pemilik kalung tersebut?, karena ia meyakini bahwa pemilik kalung itu pasti ada hubungannya dengan kematian kakaknya. Akankah Fero berhasil menemukan siapa pemilik kalung tersebut?, dan apakah yang dilakukan oleh Fero itu adalah tindakan yang tepat?, karena pemilik dan pemakai kalung yang di temukan pada mayat Fadli adalah 2 orang yang berbeda. Setelah menemukan keberadaan sosok yang dicarinya selama ini, maka Fero berusaha untuk menarik perhatiannya bahkan menikahinya secara sah menurut hukum dan agama. Lalu siapakah sebenarnya wanita yang sudah dinikahi oleh Fero, apakah Sarah ataukah Sinta?, dan apa sebenarnya tujuan Fero melakukan hal tersebut?, akankah pernikahannya itu tetap langgeng atau malah sebaliknya harus berakhir?, banyak sekali tragedi yang akan terjadi di novel ini. Simak terus hingga akhir episode ya My Dear Readers, Thank You All!
10
71 Chapters
Mengapa Harus Anakku
Mengapa Harus Anakku
Olivia Rania Putri, seorang ibu tunggal yang memiliki seorang putra semata wayang berusia 5 bulan hasil pernikahannya bersama sang mantan suaminya yang bernama Renald. Ibarat sudah jatuh tertimpa tangga, Olivia yang baru saja menyandang status janda, harus membayar sejumlah uang kepada pihak mantan suaminya jika ingin hak asuh anak jatuh ke tangannya. Berdiri sendiri dengan segala kemampuan yang ada, tanpa bantuan siapapun, Olivia berusaha keras untuk memperjuangkan hak asuhnya.
10
20 Chapters
Istri Nakal Mas Petani
Istri Nakal Mas Petani
==PEMENANG JUARA FAVORIT 1 Kompetisi Menulis Novel Bertema 'Ini Bukan Cerita Dongeng' 2022== ==PEMENANG NOVEL ROMAN TERFAVORIT GOODNOVEL VAGANZA 2022== Harusnya semua berjalan sempurna. Rencana mereka sudah matang. Wira bisa menyelesaikan urusannya di desa tanpa dipaksa menikah, sedangkan Sully mendapat tumpangan gratis yang aman sembari menyelesaikan masalahnya di kota. Seharusnya Sully dan Wira hanya berpura-pura menjadi pengantin baru yang kembali ke kampung halaman kepala keluarga untuk berbakti. Namun, bagaimana jadinya kalau Bapak Wira membuat prosesi pernikahan sungguhan untuk memuaskan hati para tetua di desa? Apa Sully, si selebgram tenar, bersedia terjebak dalam sepetak kamar kecil bersama Wira dan menyandang gelar sebagai istri petani? ****ikuti akun sosmed instgram @juskelapa_ untuk update novel lainnya****
10
281 Chapters
Dijodohkan Dengan Petani Tampan
Dijodohkan Dengan Petani Tampan
Perjodohan Silvia Kirana Prayoga, dengan pemuda dari desa yang merupakan seorang petani. Ayah silvia, yaitu Aditama Prayoga memaksa putrinya untuk menikahi Azka Dharma Ardiansyah, yang merupakan anak dari mendiang sahabat karibnya. Karena keterikatan janji dengan mendiang sahabatnya untuk menikahkan putra-putri mereka, menjadikan Aditama bersikeras memaksakan putrinya untuk menikahi Azka. Sekalipun pernikahan telah di langsungkan. Tapi tetap saja Silvia menolak untuk menjalani peranannya sebagai seorang istri, karena dia tak bisa menerima suami yang hanya seorang petani. Yang di anggapnya seorang petani itu adalah sebuah propesi yang rendahan, dan tidak sesuai dengan tingkat levelnya yang merupakan putri tunggal dari pengusaha kaya raya. Apalagi Silvia adalah seorang gadis manja, dan arogan. Akankah Silvia suatu saat nanti menerima Azka sebagai suaminya? Mari simak ceritanya. Terimakasih..
Not enough ratings
5 Chapters

Related Questions

Bagaimana Filosofi Padi Tercermin Dalam Seni Batik?

4 Answers2025-10-23 14:08:14
Masih terbayang di kepalaku padi yang bengkok menunduk di sawah, dan itu selalu membuatku mengerti batik lebih dalam. Ketika aku melihat motif padi pada kain, yang pertama terasa adalah ritme—rutinitas tanam, tumbuh, dan panen—yang diterjemahkan jadi pola berulang. Dalam batik, pengulangan bulir dan tangkai padi bukan sekadar hiasan; ia meniru gerak alam yang penuh kesabaran. Tekstur halus canting atau cap yang menata serangkaian bulir kecil memberi kesan kelimpahan, sedangkan ruang kosong di antara motif menandai kerendahan hati: cukup, tidak berlebihan. Di kampungku, batik bermotif padi dipakai waktu upacara panen dan pesta keluarga. Warna kuning keemasan atau hijau pudar sering dipilih untuk menegaskan hubungan antara kain dan sawah. Aku selalu merasa motif ini mengingatkan kita pada gotong royong—bulir-bulir kecil itu seperti orang-orang yang bekerja bersama untuk memenuhi satu tujuan. Di akhir, melihat kain seperti itu membuat aku tenang; ada pesan sederhana tentang syukur dan keseimbangan yang terus aku bawa dalam hidup.

Bagaimana Filosofi Padi Memengaruhi Tradisi Panen?

4 Answers2025-10-23 12:29:38
Ada sesuatu tentang padi yang selalu membuatku terenyuh setiap musim panen. Padi bagi banyak orang di kampungku bukan sekadar sumber makan; ia adalah ritme hidup yang mengikat komunitas. Ritual-ritual panen, dari menyisihkan butir pertama untuk 'Dewi Sri' sampai kenduri setelah padi dijemur, muncul karena ada keyakinan bahwa pangan itu punya ruh dan hak untuk dihormati. Aku melihat ini secara praktis dan emosional — tradisi sedekah bumi atau 'bersih desa' misalnya, bukan cuma pementasan budaya. Ia memaksa kita berhenti sejenak, mengakui ketergantungan pada alam, dan memperkuat pola berbagi. Ketika ada aturan tak tertulis soal siapa yang mendapat bagian panen lebih dulu, atau kapan menabur dan kapan menanam berdasarkan kalender musim, itu menata hidup sosial: gotong royong, sistem bagi hasil, dan tanggung jawab antarwarga. Yang kusuka dari filosofi padi adalah kemampuannya menjaga keseimbangan antara manusia dan tanah. Ritual memberi ruang untuk syukur dan untuk mewariskan benih secara hati-hati, bukan sekadar mengejar hasil maksimal tiap musim. Aku pulang ke ladang dengan perasaan terhubung — bukan hanya karena padi memberi nasi, tapi karena tradisi itu mengajarkan bagaimana menghargai sumber kehidupan dan menjaga agar komunitas tetap saling menopang.

Simbol Apa Yang Ada Dalam Filosofi Padi Pada Upacara Adat?

4 Answers2025-10-23 04:05:24
Di sawah kampung aku, padi bukan sekadar tanaman — dia pembawa cerita keluarga dan doa. Bentuknya punya banyak simbol: bulir padi yang penuh melambangkan rezeki yang cukup, sementara batangnya yang melengkung karena berat buah menggambarkan kerja keras dan kerendahan hati. Waktu panen, gabah utuh sering dipakai sebagai sesajen atau diletakkan di meja persembahan untuk menyimbolkan terima kasih kepada leluhur dan alam. Warna keemasan padi yang matang juga dianggap lambang kemakmuran dan kesejahteraan; itulah sebabnya banyak upacara adat menonjolkan padi matang sebagai pusat hantaran. Selain itu, tahapan padi — dari benih, kecambah, bulir, sampai nasi di piring — sering dilihat sebagai siklus hidup: harapan, perjuangan, panen, lalu berbagi. Di beberapa tradisi, beras yang belum dikupas (gabah) menunjukkan potensi dan berkah yang masih harus diolah, sedangkan beras yang sudah menjadi nasi menandakan kebutuhan pokok yang terpenuhi. Aku selalu merasa ada kehangatan komunitas di balik setiap rumpun padi yang digenggam; padi mengikat orang-orang untuk saling berbagi dan mensyukuri hasil bumi.

Bagaimana Filosofi Padi Memengaruhi Makanan Tradisional?

4 Answers2025-10-23 14:35:00
Padi selalu terasa seperti cerita keluarga yang terulang setiap musim panen. Di kampungku, nasi bukan cuma isi perut—ia penanda waktu, identitas, dan relasi. Aku masih menyimpan ingatan tentang upacara kecil setelah panen: beras yang belum digiling diberi sedikit doa, lalu dibagi ke tetangga. Filosofi padi di sini mengajarkan soal berbagi dan gotong royong; makanan tradisional kerap dirancang supaya bisa dibagi rata, misalnya nasi tumpeng atau ketupat yang memudahkan pembagian di acara komunitas. Itu bikin aku paham kenapa lauk-pauk tradisional cenderung dibuat sederhana tapi melimpah: sayur bening, lauk ikan asin, dan sambal—semua untuk menemani nasi yang jadi fokus utama. Selain itu, filosofi padi juga muncul lewat ritual makanan: banyak kue tradisional berbahan ketan atau beras, seperti lemang dan onde-onde, yang punya makna simbolik pada upacara pernikahan atau panen. Teknik pengolahan beras tradisional—mengukus, menggoreng tepung beras, fermentasi untuk tape—memengaruhi tekstur dan rasa yang jadi ciri khas. Jadi, setiap kali aku makan kue tradisional, rasanya seperti menyantap sejarah komunitas, bukan sekadar karbohidrat. Itu membuatku selalu menghargai proses dari sawah sampai piring.

Kapan Filosofi Padi Mulai Dipopulerkan Di Kota?

4 Answers2025-10-23 01:04:54
Suatu sore di warung kopi di tengah kota, aku denger obrolan santai tentang filosofi padi yang bikin aku mikir panjang. Aku selalu tertarik bagaimana pepatah desa bisa nyelip ke percakapan urban; asal-usulnya jelas dari budaya agraris — pekatian tentang orang yang berisi tapi merunduk, simbol kerendahan hati. Dalam ingatan kolektif, kalimat ini hidup lama di kampung, lalu ikut dibawa oleh orang-orang yang merantau ke kota saat masa urbanisasi besar-besaran. Menurut pengamatanku, titik balik penyebaran di kota bukan cuma satu momen formal. Mulai abad ke-20, dengan kebangkitan pergerakan nasional dan media cetak, kearifan lokal banyak diangkat ke forum kota. Guru, sastrawan, dan orator kota sering menggunakan analogi padi untuk menyentil sikap kesombongan; sekolah dan buku-buku moral memperkuatnya. Setelah itu, radio, koran, hingga televisi membantu menyebar pesan itu lebih luas lagi. Sekarang, filosofi padi sering muncul dalam konteks yang lebih luas—motivasi kerja, etika sosial, bahkan branding. Di satu sisi aku senang melihat nilai sederhana ini bertahan; di sisi lain, kadang terasa klise ketika dipakai cuma buat slogan tanpa makna. Tapi tetap, melihat orang kota mengangguk memahami makna merunduk saat berisi selalu memberi aku rasa hangat tersendiri.

Bagaimana Filosofi Padi Diaplikasikan Dalam Desain Lanskap?

4 Answers2025-10-23 16:25:45
Padi selalu terasa seperti guru kecil yang sabar buat aku—ia mengajari soal ritme, ketahanan, dan kerja bersama. Dari perspektif ini aku sering memikirkan desain lanskap sebagai susunan waktu: musim tanam, musim panen, masa istirahat tanah. Dalam praktiknya aku suka memasukkan pola musiman ke dalam taman, misalnya area yang berubah dramatis antara basah dan kering sehingga pengunjung bisa merasakan siklus hidup tanaman seperti di sawah. Ada juga pelajaran soal skala dan tekstur. Barisan padi yang rapi memberi ritme visual yang kuat; menerapkannya ke jalan setapak, pagar vegetatif, atau petak tanam kecil membuat lanskap terasa harmonis tanpa harus seragam. Aku sering bereksperimen dengan ketinggian tanaman, warna daun, dan aliran air supaya ruang terasa hidup seperti sawah yang bernapas. Akhirnya, filosofi padi menegaskan nilai kegunaan dan keindahan bersamaan. Taman tidak hanya untuk dilihat, tapi juga untuk digunakan—menyediakan makanan, mengatur air, atau jadi ruang komunitas. Saat aku merancang, aku selalu ingat: lanskap paling berkesan adalah yang bekerja untuk orang dan lingkungan sekaligus, dan itu yang aku coba capai setiap kali merencanakan ruang baru.

Siapa Tokoh Yang Menjelaskan Filosofi Padi Modern?

4 Answers2025-10-23 12:02:36
Aku suka membayangkan sawah sebagai perpustakaan hidup yang penuh metafora, dan dari sudut pandang itu aku cenderung bilang: tidak ada satu tokoh tunggal yang memegang monopoli atas 'filosofi padi modern'. Dalam banyak tulisan dan ceramah, ada nama-nama budaya dan intelektual yang kerap memakai padi sebagai simbol—misalnya penulis-penulis yang menulis tentang kaum tani atau pemikir agama yang menggunakan kiasan padi untuk membahas kerendahan hati dan kerja keras. Namun yang paling sering menjelaskan aspek modernnya justru adalah para ilmuwan pertanian dan aktivis agraria yang membahas bagaimana padi terkait dengan isu-isu seperti ketahanan pangan, teknologi pertanian, dan keadilan sosial. Buatku, yang paling menarik adalah cara para petani sendiri menerjemahkan filosofi itu ke praktik sehari-hari: bagaimana mereka menimbang tradisi dan inovasi ketika menghadapi perubahan iklim dan pasar. Jadi, kalau ditanya siapa tokohnya, aku lebih memilih menyebut kumpulan suara—intelektual, agamawan, ilmuwan, dan terutama para petani—yang bersama-sama merumuskan apa arti padi di era modern ini.

Bagaimana Filosofi Padi Menginspirasi Lirik Lagu Daerah?

4 Answers2025-10-23 14:45:26
Aroma gabah yang baru dijemur selalu mengeluarkan potongan kenangan yang jadi lirik di kepalaku. Di kampung, padi bukan sekadar tanaman; ia adalah metafora hidup yang mengajarkan kesabaran, gotong-royong, dan rasa syukur. Lirik lagu daerah sering memakai gambaran butir padi yang menunduk untuk menyampaikan nilai rendah hati — seolah memupuk pesan moral tanpa perlu mendikte. Struktur baitnya kerap sederhana dan berulang, meniru ritme menanam atau memanen, sehingga pendengar bisa ikut mengulang dan meresap pesan. Banyak lagu daerah juga memuat adegan-adegan musim: musim tanam, hujan, panen, yang membuat lirik terasa kronologis namun lebih sebagai siklus kehidupan. Yang selalu buat saya tersentuh adalah bagaimana padi jadi simbol kesejahteraan kolektif; lagu-lagu menanamkan gagasan bahwa keberhasilan satu keluarga adalah kebahagiaan kampung. Ketika lagu itu berkumandang di upacara panen seperti 'Seren Taun', nuansa syukur dan doa menyatu, dan liriknya terasa seperti doa yang dinyanyikan bareng-bareng. Itu alasan mengapa filosofi padi begitu kuat menginspirasi lirik: ia mudah dibaca, dirasakan, dan dinyanyikan bersama-sama. Aku selalu pulang dengan hati hangat setelah mendengarnya.
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status