Siapa Penulis Astrid #Tentang Rasa Lirik Dan Apa Latarnya?

Ada satu sore aku menemukan potongan lirik bertag 'astrid' dan '#tentang rasa' yang langsung nempel di kepala — jadi aku memutuskan ngubek-ngubek sumbernya sambil ngopi. Setelah telusur singkat, yang paling sering muncul bukanlah nama penulis resmi melainkan akun media sosial dengan nama serupa; ini bikin aku curiga bahwa lirik itu kemungkinan besar berasal dari seorang penulis independen atau musisi indie yang mengunggah baitnya sebagai potongan puisi atau caption. Sayangnya, aku nggak menemukan kredit resmi di platform streaming besar atau database hak cipta yang umum dipakai, jadi klaim penulis jadi abu-abu kecuali ada unggahan asli yang menyebut nama lengkap.

Kalau melihat isi liriknya, nuansanya terasa sangat personal dan intimate — gambar sederhana tentang rasa yang berubah, memori kecil, dan metafora sehari-hari. Dari perspektif estetika, latar lagu atau puisi seperti itu biasanya berakar dari pengalaman pribadi penulis: patah hati yang lembut, rindu yang manis-pahit, atau refleksi panjang soal hubungan. Musikalnya, jika memang dinyanyikan, aku membayangkan aransemen minimalis: gitar akustik, synth halus, atau produksi bedroom-pop yang lagi tren di kalangan kreator muda. Itu semua bikin latarnya terasa dekat, seperti curhatan malam hari yang dibagikan lewat story.

Sebagai pendengar yang gampang baper, aku suka menempatkan potongan lirik seperti ini di konteks keseharian—bangun pagi sambil ngopi, naik kendaraan umum, atau ngetik pesan yang akhirnya nggak dikirim. Jika kamu butuh kepastian soal siapa penulis resminya, cara paling langsung biasanya cek unggahan pertama (post awal yang memakai tagar itu), deskripsi video, atau metadata di platform streaming; kalau ada label atau publisher, nama penulis biasanya tercantum di sana. Buatku, terlepas dari siapa yang menulis, kekuatan lirik itu ada di kemampuan mereka bikin orang merasa dilihat — dan kalau lirik 'astrid' itu berhasil bikin kamu berhenti dan mikir, maka sumber asli atau tidak, ia sudah melakukan tugasnya. Aku masih kepo, dan seringkali senang memburu versi lengkapnya, tapi sampai ada klaim resmi aku menikmati misterinya sebagai potongan kecil yang menyentuh hati.

Mulai dari sudut yang lebih praktis, aku langsung berpikir: kalau belum ada kredit jelas, kemungkinan lirik itu berasal dari unggahan personal—poem caption, tweet, atau story. Langkah pertama yang aku gunakan adalah menelusuri unggahan paling awal yang memuat '#tentang rasa' bersama nama 'astrid' lewat pencarian lanjutan di Google dan fitur pencarian dalam platform (Instagram, Twitter/X, TikTok). Kalau unggahan tersebut adalah klip audio atau video, deskripsi video sering menyertakan kredit penulis atau link ke karya penuh.

Selain itu, aku biasa cek platform musik seperti Spotify, Apple Music, dan YouTube Music; jika lirik itu bagian dari rilisan resmi, metadata di sana biasanya menampilkan penulis lagu.—jika tidak muncul di situ, kemungkinan besar ini karya non-rilis atau karya-karya yang beredar secara organik di medsos. Untuk verifikasi lebih formal, database hak cipta atau organisasi manajemen kolektif (misalnya di Indonesia: WAMI, RBT terkait) bisa jadi rujukan, tapi prosesnya agak teknis. Terakhir, komentar dan thread di komunitas penggemar seringkali membantu mengungkap sumber: ada kalanya pengguna lain sudah menemukannya dan membagikan tautan asli.

Dari sudut pandang pribadiku, aku menikmati proses pelacakan itu—kayak detektif kecil yang nyari asal-usul lagu favorit. Kalau kamu pengin cepat, cari unggahan paling awal dan cek deskripsi atau tautan; itu biasanya ngasih jawabannya. Semoga petunjuk ini membantu kalau kamu tertarik menelusuri lebih jauh siapa penulis dan latar di balik lirik itu; aku sendiri senang kalau menemukan versi lengkapnya hingga akhirnya bisa tahu siapa yang menulisnya dan cerita apa yang ingin disampaikan.