221b Baker Street Flat

Aira Hanindya seorang wanita sebatang kara, yang tinggal di sebuah desa terpencil. Aira mempunyai impian menjadi seorang baker yang sukses, dia ingin menunjukan pada semua orang yang merendahkan dirinya selama ini, bahwa seorang yang hidup sebatang kara dengan keterbatasan ekonomi bisa merubah nasib hidupnya menjadi lebih baik. Pada akhirnya Aira pindah di sebuah kota besar, dan mengadu nasibnya, berharap mimpi nya bisa menjadi kenyataan. Di tengah perjalanan kehidupannya mengadu nasib, Aira bertemu dengan seorang pria yang bernama Abyan Ethan kaviza. Byan adalah seorang pengusaha sukses yang hidupnya terbilang hampir sempurna, banyak wanita yang mengejar dan mendambakan dirinya, akan tetapi Byan tidak pernah merasa ada wanita yang benar benar tulus padanya. Byan bertemu dengan Aira karna sebuah insiden yang tidak di sengaja. Semenjak itu Byan dan Aira menjadi teman baik, dan seiring berjalannya waktu, tumbuh cinta di antara keduanya. "Aira , ayo kita berpacaran." Ucap Byan penuh keyakinan. "Tapi kita sangat jauh berbeda Byan, kamu terlalu sempurna untuk wanita seperti saya." Jawab Aira. "Saya mencintai kamu apa adanya, izinkan saya menjaga kamu Aira, hanya kamu wanita yang membuat hati saya tidak karuan." Setelah mereka berpacaran, ibu dari Byan tidak setuju anaknya mempunyai hubungan dengan wanita yang menurutnya tidak jelas latar belakang keluarganya, sehingga berbagai cara dilakukan untuk memisahkan mereka berdua. Byan menikahkan Aira tanpa persetujuan ibunya, karena ayahnya yang mendesak Byan agar terus melangkah ke jenjang pernikahan tanpa memikirkan ibunya.

Ceelin was deeply hurt by love. She was unwanted by her family. She was hated by her husband and in-laws. She was killed by her husband and abandoned in the street like a stray dog. But God pitied her, instead of dying, she just traveled back in time to when she was engaged to her husband. Determined not to repeat her past life, she promised to be herself and not be dictated by the people around her. But no matter what she does, she still ends up entangled with her husband. Is there really no chance she could escape her tragic fate? Or was she reborn to uncover the truth from the past?

A case of mistaken identity. A twisted plan. An unexpected love. Isabella Delgado lives a quiet life as a regular office worker in Manila—routine days, instant coffee, and a heart still nursing quiet dreams. But everything changes when she’s suddenly kidnapped off the street by strangers who mistake her for someone else. Her captor? Lance Alonzo, a cold, calculated billionaire with a broken heart and a twisted agenda: to make Sofia Marie Cruz, his ex-girlfriend who betrayed him, fall in love with him again—only to break her heart the way she broke his. But there’s a problem. Isabella isn’t Sofia. She only looks exactly like her. When Lance discovers the mistake, it’s already too late. Isabella knows too much, and letting her go could destroy his reputation. So he keeps her locked in his private estate—just until he figures out what to do. But as days pass and secrets unravel, Lance finds himself drawn to the very woman he never meant to meet. And Isabella? She may be trapped—but her spirit refuses to be broken. Not by a man with a plan. Not by a heart with unfinished business. What started as a revenge scheme becomes a dangerous game of deception, desire, and redemption. Because sometimes, fate doesn’t make mistakes. People do.