Amor En Italiano

Her Alpha Father forced her to marry the most known powerful, tyrant, ruthless, and cold-hearted Alpha in the werewolf realm, who happened to be his fated mate too. However, he rejected her outright. She tried every possible means to make him accept her but she failed. He treated her like a worthless whore. When she ran away and gave up any hope that her mate would accept her, she met someone who treated her like a princess. She was already contemplating accepting this new lover when her mate who rejected her chased her and tried everything to win her back. Would she give her mate another chance or accept this new lover? Whatever her decision, could she find her real strength and value in the end?

“Afraid now, hmmm?” he asked with a lifted eyebrow. There was a mockery on his, oh so manly and deliciously curved red lips. “No, don't touch me! Remove your filthy hands from me or I will sue you!” she said frantically but all she received as a reply was his laughter. “What kind of crime am I committing now, my pretty soon-to-be stepmom? Tell me.” His voice was as sexy as hell and his lips were just an inch away from her lips. “Err, harassment,” she almost choke with her own saliva as she said so. Her mind was starting to deprive her of good reasons. “Harassment? Haha. No, my dear. There is no harassment for two consenting adults enjoying each other's arms and…” he did not finish his statement as his lips already claimed her lips which were open at the moment, in an attempt to retort to him. Dianthe was shocked to feel his lips graze hers and his tongue inside her mouth exploring therein taking all her sweetness. Just like before, her heart tumbled and her knees weakened, and automatically her arms encircled his neck as support. When his kiss deepened and became more aggressive, Dianthe could not deny anymore that his charm once more captured her innocent heart and her body could not deny the same.

He was a Kung Fu head trainer, who was framed by his two trainees in a rape and murder case of Clushia, a female trainee, who was obsessed with him. He was convicted and brought to the maximum penal institution called the 'Hellhole', for no prisoner got out of it alive. In one of the prisoners’ riots, he was forced to fight to defend himself but ended up killing another prisoner. He was put to an oubliette. Unknown to him, that oubliette is the door to an underground city, with an arena for the so-called “Game of Fangs and Death” by the Alpha Pharoah. The game is for five nights. If he wins, he will be given a free pass leading to a secret passage, away from the 'Hellhole'. Could there be an escape for him from the 'Hellhole'? Could his heart find an escape from the Alpha Pharoah's daughter, who has a lot of similarities to Clushia? It was like, Clushia had been born again through her. Would suddenly his never known powerful blood and lineage eventually help him escape from his death?

When a Queen in an Ivory mask, with hidden secrets and a man of mystery met, an uncontrollable heat and passion overwhelmed them both. Queen Anastasia of the North Kingdom, is a woman with dark secrets, widely known as the most voluptuous yet sadist, Wolf Queen of the North, whose real face was hidden inside an ivory wolf’s mask. It became her marque. Her sexual desires and satisfaction are being ruled by a unique condition called voyeurism. No man could ever arouse her. From the South Kingdom, Rodwartem, a man of mystery too, who has been thrown into the sea during infancy and rose to fame as the deadly warrior of the South, heard about the Wolf Queen and his interest rose greatly. He vowed to meet her and expose her identity, so he volunteered as a decoy when the South‘s Lycan King planned to conquer the North. Would Rodwartem be able to fulfill his intention and the South Kingdom conquer the North through him, or he would fail just like the other men who tried to outwit the Wolf Queen in an ivory mask? In the end, would a story full of dark moments, lust, greed, pride, hatred, and evilness be ruled by love?

Année 2279. La planète s’apprête à traverser une crise sociale et environnementale sans précédent. Les inégalités de classes entre les Éternels et les Éphémères atteignent leur paroxysme. L’ère de l’immortalité touche à sa fin, embarquant les populations dans un tourbillon d’interrogations, et les dirigeants dans des stratagèmes où l’éthique n’a pas sa place. Deux personnages occuperont un rôle crucial à l’aube de ce nouveau pan de l’Histoire. D’un côté Harold, usé par ses relations familiales et des capacités qui le dépassent, de l’autre Jeanne, frustrée par son extraordinaire absence de facultés. Au coeur de la forêt primaire, aux côtés de la dernière tribu libre du monde, tous deux s’appuieront sur la Nature et le Vivant pour trouver des réponses à leur quête de sens. Un roman d’aventure qui rend hommage à tous les opprimés, ces Silencieux qui n’en pensent pas moins. Cette histoire se déroule chronologiquement après « Les Éphémères sont éternels ». Pour autant, les deux livres peuvent se lire indépendamment et dans l’ordre qui vous plaira.

"Aku seperti berada di lembah abu. Terjebak di antara waktu dan kisah hidupmu." Amora--cewek itu tahu di dunia ini tidak hanya ada yang baik tapi juga yang jahat. Tidak hanya yang ramah tapi juga yang gak kenal apa kata ramah. Raga--contoh nyatanya. Cowok itu memang tampan, mungkin karena blasteran. Pintar--iya. Songong--juga iya. Sukanya bikin Amora marah. Dari sudut pandang Amora, Raga itu manusia terkutuk yang pernah dikenalnya. Sampai mereka menginjak kelas dua belas. Tiba-tiba saja, Raga berubah. Anak itu jadi lebih ramah dan memperlakukannya berbeda. Yang lebih anehnya, semua itu hanya ditunjukkan di depan Amora.

Banyak yang mengatakan kalau masa SMA merupakan masa yang indah untuk dikenang. Tapi, semua itu tidak berlaku bagi Matheo Demonte Azekiel yang biasa disapa para teman-temannya dengan sebutan Matheo. Matheo mengalami kenangan buruk saat masa SMA-nya, apalagi kalau bukan urusan cinta. Meski seorang laki-laki, tapi Matheo tetap saja mengalami fase galau di mana membuat sahabat baiknya mencoba mencarikan seseorang yang mampu membuat Matheo melupakan sang mantan. Tak hanya itu saja, para teman-temannya pun ikut berjuang membantu Matheo agar bisa move on. Takdir Tuhan memang tak pernah bisa ada yang menduga, Matheo bertemu dengan seseorang yang secara terang-terangan mendekati dirinya. Matheo merasa risih dengan sikap orang itu hingga membuatnya kesal. Seiring berjalannya waktu, seakan cupid berkata bahwa Matheo ditakdirkan untuk seseorang. Maka di samping itu pula ada hal yang harus Matheo lepaskan dari kehidupannya. Akankah Matheo rela melepaskan hal yang paling dia lindungi, jaga, dan sayangi selama ini demi seseorang?

Valencia dan Farhan tidak minta dilahirkan ke dunia, dia juga tidak menyesal atas kehidupannya. Dua puluh lima tahun silam bertepatan memperingati Maulid Nabi lahirlah seorang putri kecil dengan perjuangan seorang Ibu. Selvi Pujiastuti berjuang seorang diri untuk melahirkan anaknya di bantu orang-orang baik yang menolongnya Jarwi, Pak kades beserta Dokter Arini. Bayi itu lahir dengan selamat dan di beri nama Valencia Novrianto Permana. Valencia sangat merindukan Ayahnya namun Selvi selalu menutupi kebenaran yang terjado. Saat Valencia remaja dia selalu menjadi pusat perhatian oleh teman-teman sekolahnya. Valencia selalu berdua dengan sahabatnya Jordi. Saat dia menginjak remaja bertemu dengan Farhan Putra Bramasta. Mereka saling mencintai. Hingga mereka harus menemukan kenyataan pahit. Ketika mereka berencana menikah, semua fakta mulai terkuak. Valencia harus memilih meninggalkan Farhan. Dengan suatu Fakta yang membuat mereka tidak dapat bersatu, membuat Valencia yang tadinya mencintai tetapi semua itu akhirnya hanya untuk membeci. Valencia memutuskan menikah dengan Jordi dan merubah persahabatan menjadi Cinta. Bagaimana nasib Farhan apakah dia tetap hidup? Apakah Valencia akan memaafkan Ayahnya? Amorem te Odium ( Mencintai untuk Membenci) @indraqilasyamil

Bagaimana jadinya kalau seorang juragan kaya dan lintah darat adalah penculik gadis di bawah umur sebagai jaminan atas hutang-hutang kakaknya. Sekaligus juragan kaya itu juga yang sudah membeli kegadisan sang kakak dengan cek 100 juta demi menebus adiknya. Dia adalah Daiva Gayatri Maheswari, seorang pekerja Cafe restoran yang harus merelakan kegadisannya dibeli seorang juragan kaya bernama Keyko Khayang Gumelar, dengan cek 100 juta yang ternyata juga penculik adiknya itu. Dari situ Daiva selalu berinteraksi dengan Keyko dan berselisih paham. Dari setiap pertemuannya yang intens itu ternyata menimbulkan percikan api asmara diantara mereka. Bagaimanakah kisah selanjutnya Daiva dan Keyko kalau pada kenyataannya kisah asmara mereka tidak semulus yang mereka bayangkan. Banyak konflik yang mewarnai kisah cinta mereka bermula dari orang tua Keyko yang mengetahui bahwa Daiva pernah menjual kevirginannya pada sang juragan dan dengan kedatangan cinta sejatinya sang juragan kaya. Akankah hubungan mereka akan berlanjut atau kah hubungan yang baru saja di bangun kandas di tengah jalan? Ikuti terus di sini kisahnya, FATAMORGANA.

Revandra Marchelino Bramantha, ternyata merupakan laki-laki yang tidak suka mengikuti kebiasaan para bangsawan. Ia menyukai kebebasan dalam melakukan apapun. Ia beranggapan bahwa perempuan seperti Xaviera sama dengan bahaya yang mengancam ketenangan pikiran serta kendali dirinya. Tentu saja Xaviera bukan sosok yang penurut dan lemah lembut seperti yang dibayangkannya selama ini. Sedikit demi sedikit Xaviera berhasil meluluhkan hati Revan dengan pesona yang dimilikinya. Namun, Revan justru merasa bahwa mereka berdua tidak ditakdirkan untuk bersama, meskipun ia tidak menyangkal ketertarikannya kepada Xaviera. Demi kebahagiaan mereka berdua, Revan justru menghindar dan pergi menjauh dari Xaviera. Akankah Revan benar-benar sanggup melepaskan Xaviera dan kehilangan perempuan yang mulai ia sayangi itu? Mampukah Xaviera menerima keputusan Revan dan melupakan cinta yang mulai tumbuh di hatinya?