Suami Malang Tunarunguku
Bagaimana rasanya hidup bersama suami yang tuli, yang kamu nikahi bukan karena cinta... melainkan demi membebaskan pria lain; cinta pertamamu, yang telah membunuh ayahnya?
Dialah suamiku. Seorang pria sederhana, yatim piatu, dengan keistimewaan sebagai tunarungu. Selama dua tahun pernikahan, ia mencintaiku tanpa syarat, melindungiku dari hinaan orang-orang, dan mencurahkan kasih sayang yang bahkan tak pernah kuminta. Tapi aku membalasnya dengan kebohongan dan pengkhianatan.
Hingga suatu hari, ia mengetahui semuanya...
Air mata tak lagi berarti ketika tatapan penuh cinta berubah menjadi tatapan benci. Ia pergi tanpa pamit, meninggalkan cincin dan surat cerai yang dulu kutandatangani tanpa rasa bersalah. Aku pikir pernikahan kami hanya sementara, tapi kepergiannya membuatku sadar... aku kehilangan segalanya.
Saat aku berusaha mengejarnya, takdir justru menjatuhkanku ke dasar. Kecelakaan merenggut ingatanku, dan keluargaku memanfaatkan itu untuk menghapus keberadaannya dari hidupku.
Namun hati tak bisa dibohongi selamanya.
Saat memoriku perlahan kembali, aku memilih menentang dunia... demi memperjuangkan satu-satunya pria yang benar-benar mencintaiku apa adanya.
Kini aku berdiri, bukan sebagai pewaris rumah sakit ternama. Tapi sebagai wanita yang siap membuktikan bahwa cinta sejati tak pernah terlambat untuk diperjuangkan.