Kesalahpahaman yang Berujung Kehilangan Anakku
Aku dan suamiku akhirnya dikaruniai anak pertama di tahun ketujuh pernikahan kami.
Suamiku curiga bahwa bayi yang ada di dalam perutku bukanlah anaknya.
Aku sangat marah sehingga aku melakukan tes DNA.
Sebelum hasilnya keluar, suamiku muncul di depan pintu rumah orang tuaku.
Dia sedang memegang sebuah foto.
Foto itu menunjukkan pakaian dalamku yang entah kenapa bisa muncul di rumah temannya.
"Dasar jalang, beraninya kamu mengkhianatiku dan memintaku untuk membesarkan anak orang lain. Mati saja sana!"
Dia menggunakan cambuk untuk mencambuk ibuku yang berusaha melindungiku. Ibuku sampai pingsan, tetapi dia tetap memukulku sampai aku mengalami keguguran.
Setelah hasil tesnya keluar, dia baru mengetahui kebenarannya. Dia pun berlutut dan memohon agar anak yang sudah dia hilangkan itu bisa kembali.