Blackness Marine

"The rain falls because the sky can no longer handle its weight. Just like the tears, it falls because our heart can no longer handle the pain." Cleopatra Cooper Sandoval, the blue eyed Ilongga and only princess of Sandoval clan. She's got everything, beauty, money and fame. She loves everything about life. She loves to party. She loves going out with friends. She loves spending her money. She's a brat with a heart, a happy go lucky princess . But no one knows that behind those smiles and happy vibes is heart full of fear. The bratty princess is scared of the rain. Surrounded by six overprotective brothers, who are worried for her safety after getting kidnapped years back, they hired a bodyguard without her knowledge. Cooper is living the life, not until the day she met the man with a seductive midnight black eyes. The cold, strict and dangerous Silas Atticus Monteverde, a retired US Marine and his brother's bestfriend. First time she laid eyes on him, she knows she will be in deep trouble. So deep that she can't get him off her mind. She thought that it would be the start of her own happy ending but memories of her childhood trauma started coming back. She saw him as the monster who caged her in the past. The beast that's chasing him in a dark rainy night. Will his love shine and give light to change her perspective? Will his love enough to give her the calm after the storm? Or will she continue running to find the peace she's been looking for, a shelter in the rain?

Tommy Saavedra, bunsong anak ng business tycoon na si Don Felimon Saavedra. Hindi sumunod sa yapak ng amang negosyante at mas hindi sumunod sa inang mambabatas. Bagkus ay sinunod niya ang bulong ng damdamin, ang maging marine engineer. Until he found himself that he's one of the marine engineers of the famous international cruise ship MARGARITA. Sa unang tingin pa lang niya sa kapatid ng Boss niyang halos kaedad nila o mas tamang sabihin na mas bata pa sa kanilang mga tauhan ay nabighani na siya sa angking kagandahan. Idinaan niya ang lahat sa panunukso sa takot na mabasted ng dalaga. Cassandra Keith Mondragon, isa sa mga kambal na anak ng mag-asawang MaCon at Clarence. Sa murang edad ay namulat sa responsibilidad sa kumpanya nila. Siya ang namahala sa Herrera Ticketing Booth dahil ang kambal niya ay sa Herrera Theater, ang Kuya ay sa MARGARITA. Nang dahil sa kani-kanilang kabiguan sa buhay ay magsasangga ang landas nila sa pamosong barko ng mga Mondragon.

Matthew Xaverius Anderson harus merubah identitas aslinya dengan nama Matthew Xaverius Lutof semenjak ia menjadi anak yatim piatu di usianya yang ketujuh tahun. Kedua orang tuanya meninggal akibat ledakan hebat yang terjadi pada sebuah kapal pesiar dalam pelayaran perdananya. Matthew diadopsi dan dibesarkan oleh Clark Lutof, seorang kapten yang bertugas pada pelayaran itu. Clark tahu bahwa Matthew adalah satu-satunya keturunan dari Althan Anderson, salah satu pemilik saham dari perusahaan Shipping Line tempatnya bekerja. Tetapi Clark sengaja menyembunyikan keberadaan dan identitas Matthew untuk sementara waktu demi keselamatan anak itu karena Clark mencurigai ada kejanggalan dari tragedi kebakaran kapal pesiar yang telah menewaskan ribuan nyawa itu. Dua puluh tahun berlalu, Matthew telah tumbuh menjadi pria dewasa. Ia menjadi seorang CEO dari perusahaan shipping line bernama "Marine Lighthouse". Kini, ia bertekad untuk menyibak tabir misteri atas terbakarnya kapal pesiar yang juga merupakan milik orang tuanya. "Jadi menurutmu sekarang sudah waktunya kamu menunjukkan dirimu di hadapan mereka?" tanya Clark sembari menghisap cerutunya. Ditatapnya Matthew yang sedang menatap nyalang ke arah luar jendela. "Hmm," gumam Matthew seraya mengangguk kecil. Di tangannya ia memegang sebuah jam tangan peninggalan orang tuanya. Ada ukiran nama Matthew Xaverius Anderson di bagian case back jam itu. "Sudah waktunya aku mencari kebenaran dan mengungkap misteri yang tertutup selama ini," lanjut Matthew lagi yang kini berjalan mendekati Clark. Clark mengangguk pelan. Bibir yang sedang menghisap cerutu itu tersenyum bangga, "Pergilah, dan bawa kembali hakmu." "Hm!" sahut Matthew dengan anggukan penuh keyakinan, "Akan aku temukan semua bukti-buktinya, dan akan aku rebut kembali apa yang menjadi milik keluargaku!" Dalam benak Matthew sudah tersimpan nama Vincent Gregorius, orang yang dicurigai memiliki peran penting dalam terjadinya kebakaran kapal pesiar yang menewaskan nyawa kedua orang tua Matthew. Benarkah Vincent Gregorius adalah dalang di balik tragedi itu? Mampukah Matthew mengungkap misteri ini?