Diana Morris

"Tidak, aku belum siap Darren, semua perlu proses, aku-" Dengan gerakan kilat lelaki itu menarik rambut Diana, membuat gadis itu langsung menengadah, ia mengaduh kesakitan. Menurut Diana ini adalah KDRT pertama. Bagus, hidupnya akan semakin sengsara. "Akh... Apa yang kamu lakukan ?! Bukannya kau tidak mau menyentuhku ?" "Aku hanya memegang rambutmu!" "Akhh...memegang ? Kau menariknya!" teriak gadis itu semakin menjadi. "Aku hanya-" "Tetap saja kau menyentuhku!" "Pokoknya aku tidak mau tahu, mulai besok kamu harus menutup rambutmu, kalau tidak aku sendiri yang akan mencukurnya sampai botak!" Dengan segera Diana pergi meninggalkan kamar itu. GILA, batinnya. Darren benar benar otoriter. Diusapnya rambut hitam legam dengan lembut. Ia tidak rela jika dirinya botak. Mau ditaruh di mana wajah cantiknya ini ? Entah keberuntungan atau kesialan, yang jelas Diana begitu terkejut dengan kehidupannya yang berubah seratus delapan puluh derajat. Sekarang ia sadar, kehidupan ini tak lagi miliknya.

Si Diana ay lumaki sa hirap, ngunit lalong naging mabigat ang buhay nang magkasakit nang malubha ang kanyang kapatid na si Lyka. Sa desperasyon, lumapit siya sa nobyo niya para humingi ng tulong, ngunit imbes na damayan siya, inakusahan siya nitong pabigat at inamin na may iba na ito. Durog ang puso, tumakbo siya palayo at sa gitna ng kanyang pag-iyak, aksidente siyang nabangga ng isang matangkad at gwapong lalaki—si Adrian, ang misteryosong CEO ng kompanyang pinagtatrabahuhan niya. Narinig pala ni Adrian ang buong usapan, at sa isang hindi inaasahang alok ay sinabi niyang, “Kailangan ko ng kontratang asawa, at kailangan mo ng pera. Pwede tayong magtulungan.” Sa kawalan ng ibang mapagpipilian, pumayag si Diana. Isang simpleng kasunduan lamang daw: walang emosyon, walang komplikasyon—pawang negosyo lang. Ngunit habang lumilipas ang mga araw, napapansin nilang hindi ganoon kadaling iwasan ang damdamin. Ang mga halik na dapat ay peke, tila tunay. Ang mga haplos na dapat ay scripted, nagiging totoo. Unti-unti, naguguluhan sila sa kung ano ang totoo at ano ang bahagi lang ng kontrata. At nang magsimulang pumasok ang pamilya ni Adrian sa eksena, naramdaman ni Diana na baka hindi talaga siya nababagay sa mundo nito. Kaya iminungkahi niyang lumayo na lang. Pero bakit gano’n na lang ang sakit sa dibdib ni Adrian? Kung peke ang lahat, bakit parang ayaw na niyang lumayo na lang.

“Apa yang bisa saya lakuin agar nilai saya bagus, Pak?” Diana memandang resah pada dosen killer yang ada di hadapannya ini. Pria di hadapan Diana menyeringai, “Puaskan saya dan jadilah sugar baby saya. Akan saya jamin nilaimu akan bagus. Dengar, kamu sudah gagal di mata kuliah saya 4 kali. Artinya tidak baik untukmu. Kamu mau terim tawaran saya silakan, tidak juga tidak apa-apa. Terserah pada—” “Saya mau! Kapan kita mulai kuda-kudaan nya?” Diana Putri Atmaja, gadis dengan IQ rendah. Terlahir dari keluarga kaya raya. Sayangnya, dia tidak pandai di bidang akademis. Nilai yang buruk membuatnya nekat menjadi sugar baby dosen killer-nya, Damar Setyawan. Tanpa tahu jika semua itu akan menjerumuskan dia dalam lembah kehancuran.

"Berhenti kau, pelakor!" Teriakan itu mengguncang segalanya—dan dalam sekejap, Vania jatuh ke dalam pelukan dingin Kalan Namora, CEO yang kejam namun memesona. Dikhianati oleh keluarga. Ditinggalkan suami. Kehilangan bayi yang baru dilahirkannya. Hidup memaksanya menjadi ibu susu bagi Lowel, putra Kalan. “Aku hanya butuh susumu. Tidak lebih. Kontrak ini berakhir saat istriku sembuh.” Surat kontrak itu jatuh di kakinya seperti tamparan dingin. “Tenang, Tuan. Saya tahu tempat saya.” Tapi tak ada yang menyangka: Lowel si bayi jenius justru menjadi jembatan antara dua hati yang terluka. Kalan mulai terguncang. Vania mulai berharap. Lalu… bagaimana dengan Diana—ibu kandung Lowel yang perlahan sadar dari tidurnya?

"Ne confondez jamais les papillons dans le ventre avec le véritable amour, surtout si la personne qui les provoque cache un poison. Car lorsque la vérité éclate, l'aveuglement est tel que vous vous demandez comment vous avez pu être si naïve... Découvrez l'histoire de Diana, une optimiste qui a tout donné à la mauvaise personne - son cœur, sa confiance, et presque son âme."