Família

Di dunia yang penuh dengan ketidakadilan ini, Devano adalah contoh seseorang yang hidup dengan keras yang justru membentuknya menjadi pria tangguh, tapi tetap berhati lembut. Kematian kedua orang tuanya karena kecelakaan, memaksa dia tinggal di panti asuhan, dia tumbuh menjadi individu yang membanggakan dengan bantuan ayah angkatnya di panti asuhan. Meski Devano sebenarnya berasal dari keluarga kaya, tapi pengusiran kedua orang tuanya oleh kakeknya sendiri membuat trauma tersendiri untuk Devano. Meski begitu, tidak seperti kebanyakan anak di panti asuhan, Devano tidak hanya berkembang secara mental tetapi juga secara fisik, menjadi ahli dalam seni bela diri pada usia muda. Namun, ketika masa depannya terancam oleh penyakit yang menyerang ayah angkatnya, Devano harus berjuang mencari uang untuk membayar biaya rumah sakit. Sementara itu, Safira, cucu dari keluarga pengusaha, mengalami penghinaan tiada henti karena dianggap rendah oleh keluarganya yang kaya karena status ibunya yang berasal dari keluarga miskin. Meskipun demikian, kehidupannya menjadi lebih rumit ketika dia terlibat dalam urusan bisnis keluarga yang ingin bekerja sama dengan sebuah perusahaan besar di Kota Bulgari. Tidak disangka, saat mereka bertemu, Devan dan Safira merasakan ikatan yang kuat di antara mereka. Devan, dengan segala keberanian dan keteguhan hati, berusaha merebut hati Safira, yang terpesona oleh kebaikan dan juga kehalusan buda pekertinya. Namun, ketika Devan berusaha membantu ayah angkatnya dengan meminta pinjaman uang kepada CEO di tempatnya bekerja, segalanya berubah. Bukan bantuan pinjaman yang dia dapatkan, melainkan pemecatan yang tak terduga. Pertanyaan pun muncul: Akankah Devan dan Safira bersatu dalam cinta? Apa yang akan terjadi pada masa depan Devan setelah kehilangan pekerjaannya? Apakah cinta mereka cukup kuat untuk mengatasi semua rintangan yang mereka hadapi? Semua jawaban terdapat di halaman-halaman cerita yang memukau ini, yang memperlihatkan bahwa cinta sejati dapat mengatasi segala rintangan, dan bahwa kekuatan sejati terletak dalam keberanian untuk berjuang demi yang dicintai.

Bosan disuruh kencan buta terus menerus, membuat Bella secara impulsif, mengajak nikah kencan butanya itu. Tapi apa jadinya kalau ternyata orang yang diajak nikah itu bukanlah kencan butanya? Bella telah salah orang, kencan butanya adalah pria yang bernama Harry Smith, tapi ternyata yang diajaknya menikah adalah Harold Davidson, yang biasa dipanggil Harry juga. Di sisi lain, Harold sendiri harus menikah sebelum usia 30 tahun, kalau tidak warisan keluarga Davidson akan jatuh pada pamannya yang suka berfoya-foya. Lalu apa yang terjadi selanjutnya?

Livia, nymphe insatiable aux désirs inavoués, est sur le point de devenir bien plus qu’une simple servante aux yeux du puissant homme d’affaires Alessandro. Chaque regard du milliardaire Alessandro la brûle de l'intérieur. Lui, impitoyable et arrogant, sait exactement ce qu'il veut, et il sait aussi que son pouvoir peut tout obtenir, y compris son cœur, si elle le lui donne. Mais un contrat, signé sous l'impulsion d'une passion grandissante, va lier leurs vies d'une manière inédite. Un contrat qui dépasse les simples termes d'un accord. Livia doit porter son enfant, et Alessandro, bien plus qu'un simple homme d'affaires, se voit obligé de se perdre dans un jeu dangereux où les sentiments et la sensualité s'entrelacent. La question demeure : un contrat signé dans l’extase peut-il vraiment être une promesse d’amour, ou n’est-ce qu’un piège ? Livia aura-t-elle le contrôle, ou sera-t-elle celle qui se laisse dominer par un milliardaire dont le cœur semble aussi froid que son regard ? Ils vont franchir des frontières qu'aucun des deux n'avait anticipées…

On the day of my wedding, I stood on the stage, while my fiance, Jake Stevens, passionately kissed his assistant, Chloe Xanders, in front of everyone. He held her in his arms and said earnestly, “Chloe, don’t worry. Even though you’re not my bride, you’ll always have a place in my heart.” Chloe, who was overwhelmed with emotion, threw herself into his arms and wept as she said to me, “Lily, Jake and I are deeply in love, but fate just didn’t work out for us in this life. Please take good care of him.” Gossip instantly spread around us. Just as I was feeling helpless, my fiance humiliated me further and called me nothing more than a doormat. Watching the two of them clinging to each other, I could not take it anymore. I canceled the wedding on the spot and left for abroad the same night to join my best friend. The next time I met Jack, I had already moved on with someone new. When he saw me interlocking my fingers with my new love and kissing him passionately, his eyes instantly filled with burning jealousy.

After her husband found her in bed with his brother, Adrea’s world shattered in an instant. Rafael asked questions, yes — but he didn’t stay to listen. He opened their marriage and moved on, with another woman in his bed and no apologies. Left reeling, Adrea refused to beg for what should have been obvious. She had her pride. And when a charismatic old friend, Aris, stepped back into her life, offering comfort and something dangerously close to love, she complied with the terms her husband had set — and let herself be with him. But just as her heart began to settle, Rafael uncovered the truth: his brother had set them both up, and the wife he condemned was innocent all along. Now he wants her back. But after everything he’s done, does Adrea still have room in her heart for the man who walked away?

L'Arès est rentré des champs de bataille. Il voulait passer des jours tranquilles, mais il subissait toujours du mépris. Lors des fiançailles, après un ordre, les Neuf Dieux se sont agenouillés devant lui en l'appelant "maître"...

Zu Weihnachten wollte mein Schwager unbedingt nach Hawaii in den Urlaub – also beschloss ich, dass die ganze Familie gemeinsam dorthin reist. Kaum hatte die beste Freundin meines Mannes davon erfahren, bestand sie darauf, mit ihrem Kind mitzukommen. Mein Mann zögerte keine Sekunde, kaufte sofort Flugtickets für sie – aber erklärte mir, ich solle das ganze Gepäck mit dem Auto nachfahren. Ich hatte gehofft, der Rest der Familie würde zu mir halten. Aber nein – alle anderen unterstützten seine Entscheidung. Na gut. Wenn das so ist, dann gehen wir eben getrennte Wege. Doch auf einmal bekam seine ganze Familie Angst…

Ich erhielt ein pornografisches Video. „Gefällt dir das?“ Der Mann, der im Video sprach, war mein Ehemann Mark, den ich seit mehreren Monaten nicht gesehen hatte. Er war nackt, sein Hemd und seine Hose lagen verstreut am Boden. Er stieß heftig in eine Frau, deren Gesicht ich nicht sehen konnte. Ihre vollen, runden Brüste wackelten heftig. Ich hörte deutlich die klatschenden Geräusche im Video, vermischt mit lustvollen Stöhnen und Grunzen. „Ja, ja, nimm mich hart, Baby!“, schrie die Frau ekstatisch zurück. „Du böses Mädchen!“ Mark stand auf und drehte sie um, klatschte ihr dabei auf den Hintern. „Streck deinen Arsch hoch!“ Die Frau kicherte, drehte sich um, wiegte ihren Hintern und kniete sich aufs Bett. Mir war, als hätte mir jemand einen Eimer Eiswasser über den Kopf geschüttet. Es war schlimm genug, dass mein Ehemann eine Affäre hatte, aber noch schlimmer war, dass die andere Frau meine eigene Schwester Bella war. *** „Ich will die Scheidung, Mark“, wiederholte ich für den Fall, dass er mich beim ersten Mal nicht gehört hatte – auch wenn ich wusste, dass er mich deutlich verstanden hatte. Er starrte mich mit gerunzelter Stirn an, bevor er kalt antwortete: „Du hast darüber nicht zu entscheiden! Ich bin sehr beschäftigt, verschwende nicht meine Zeit mit solchen langweiligen Themen oder dem Versuch, meine Aufmerksamkeit zu erregen!“ Das Letzte, was ich tun würde, wäre zu streiten oder zu zanken. „Ich werde den Anwalt die Scheidungsvereinbarung schicken lassen“, sagte ich nur, so ruhig ich konnte. Er sagte danach kein weiteres Wort und ging einfach durch die Tür, vor der er gestanden hatte, und schlug sie heftig hinter sich zu. Mein Blick verweilte etwas geistesabwesend auf dem Türknauf, bevor ich den Ehering von meinem Finger zog und ihn auf den Tisch legte.

Hati Karenina Angel hancur setelah menemukan suaminya berselingkuh dengan sahabatnya sendiri. Dengan angkuhnya, Viktor sang suami mengumumkan perceraian mereka di saat itu juga, padahal dialah yang bersalah. Tak bisa menanggung rasa sedihnya sendiri dia melampiaskan kekesalannya dengan mabuk-mabukan dan berakhir ranjang pria asing, yang pelan-pelan diketahuinya sebagai miliarder ternama, David Arkananta Brown. Takut bermasalah dengan pria dingin dan berbahaya itu, Angel melarikan diri. Berminggu-minggu setelah diceraikan Viktor, nasib Angel bergulir bagai gelandangan. Dia tak bisa mendapatkan pekerjaan dimanapun karena fitnah Victor. Harapan satu-satunya bagi Angel adalah pada mantan pengasuhnya, bik Roro. Melalui Bik Roro Angel mendapatkan pekerjaan sebagai pelayan di rumah mewah. Namun, dia dibuat syok saat memulai hari pertamanya sebagai pelayan. Pemilik rumah mewah tempat bekerja adalah milik David Arkananta Brown, Pria yang malam itu mengambil kesuciannya, dan dia tinggalkan tanpa pamit.

In order to get her family's love, she always pretended to be ugly and dumb. But instead of getting her family's attention, what she got was hatred and disgust. What's more her family set her marriage, instead of her sister, to a cripple and impotent man. On the day of her wedding, her own mother came to her and begged her. "Your sister deserves much better. You have to help her!" Lost in despair, she agreed to meet her family's decision and married to her sister's fiancée. On her wedding night, her husband looked at her and frowned, "You are too ugly." So what do you think will happen when she marries to that man? Will she regret or there will be some miracle in her life?