Flying A Kite Artinya

Kehidupan Hayu sudah terlihat sempurna. Dia merasa sudah puas dengan kehidupannya selama ini. Gadis asal Jogja ini menyukai pekerjaannya yang stabil. Walau gajinya tidak besar, memiliki atasan yang baik membuat Hayu betah bekerja di Nillson Home. Terlebih lagi ada dua karibnya, Mbak Maya dan Damar yang selalu menjadi support system terbaiknya. Dalam urusan cinta, Hayu juga beruntung. Dia telah menjalin hubungan bertahun-tahun dengan Samudra, seorang pelukis mumpuni dengan ketampanan khas pria Jawa. Ketika Hayu akan menginjak usia 29 tahun, ada satu hal yang benar-benar diinginkannya, yaitu menikah dan hidup bersama Sam. Sayangnya dia harus kecewa ketika Sam menyatakan belum siap untuk menikahinya. Tapi Hayu tidak menyerah. Dia masih percaya bahwa Sam adalah jodohnya. Kehidupan Hayu menjadi semakin rumit ketika masalah di kantor juga mengusiknya. Dia dihadapkan pada kenyataan bahwa atasan yang selama ini menjadi mentornya akan menyerahkan perusahaan kepada Jason, keponakannya yang berasal dari Swedia. Artinya Hayu akan memiliki atasan baru, seorang pria asing yang tampan dan menarik perhatian banyak wanita. Drama dan gosip pun mulai bermunculan ketika ada satu skandal besar terkuak di perusahaan itu. Bagaimana Hayu menjalani kehidupannya saat ini yang berbanding terbalik dengan kehidupannya dulu yang terlihat sempurna?

Kinara harus menjalani hidupnya di Falseland, tempat asing yang penuh misteri dan keajaiban karena sebuah kesalahan fatal yang ia lakukan. Ia dikutuk menjadi setengah manusia setengah burung. Demi kembali menjadi manusia normal dan bisa hidup di dunia asalnya, ia harus melakukan misi penebusan dosa dengan melakukan banyak kebaikan agar bisa bertemu dengan Kinari. Mereka mendapat tugas yang sama, yaitu harus menemukan satu sama lain dan menarikan tarian kesetiaan di bawah pohon kalpataru dan disaksikan oleh seluruh penduduk Falseland. Perjalanan untuk menyelesaikan misi tidaklah mudah. Banyak rintangan yang dihadapi. Kinara dibantu oleh sahabat setianya yang bernama Rhara (berwujud setengah manusia setengah kelinci). Mereka berdua penuh optimis dan keberanian dalam menakhlukkan lawan-lawannya. Jika Kinara melakukan kebaikan, maka akan mendekatkan kepada Kinari. namun, kejahatan yang ia lakukan akan menjauhkannya dari Kinari dan membawanya ke Blackland (tempat di mana makhluk terkutuk sepenuhnya berubah menjadi binatang dan kehilangan semua sisi kemanusiaannya). Tantangan tidak berhenti sampai di situ. Sebab, Kinara adalah Si Terpilih. Artinya ia adalah sosok penentu keberhasilan bagi seluruh makhluk terkutuk yang sedang menjalani misi. Jika misinya berhasil maka semua makhluk bisa kembali ke wujud asli dan dunianya. Akankah Kinara menyelesaikan misinya? Atau justru terjebak dan memilih tinggal di Whiteland?

Seruni Arkadewi merasa dunianya runtuh satu persatu, saat sebuah kecelakaan merenggut kesempurnaan indrawinya. Kedua kakinya yang sebelumnya kuat dan lincah, kini menjadi timpang. Dan ternyata kemalangannya bukan hanya itu saja. Dimulai dari penghianatan kekasih dan sahabatnya yang menjalin hubungan di belakangnya, hingga desakan ayah tirinya yang ingin menikahkannya dengan seorang bandot tua karena harta. Muak dengan stigma bahwa takdir seorang wanita adalah di dapur, di sumur dan di kasur, Seruni minggat dari desanya. Ia ingin membuktikan bahwa seorang wanita dengan segala keterbatasan fisiknya, mampu berdiri di atas kakinya sendiri jikalau mau berusaha. Sementara itu, Antonio Brata Kesuma--sang anak sultan klan Brata Kesuma, paling tidak bisa mentolerir segala bentuk ketidaksempurnaan. Baginya semua yang cacat, tidak akan masuk hitungan. Baik itu berupa barang, ataupun orang. "Saya tidak minta dikasihani. Yang saya pinta hanya satu. Jangan menjadikan ketidaksempurnaan saya sebagai alasan untuk menjegal semua impian-impian saya. Saya memang cacat, tapi saya tidak bodoh. Saya mohon, izinkan saya berjuang." -Seruni Arkadewi- "Kamu itu selemah-lemahnya manusia. Sudah cacat, perempuan lagi. Sudahlah, terima takdirmu dan diam saja di rumah. Jangan mempersulit diri sendiri. Dunia ini keras. Ketahuilah, tekad tanpa amunisi, itu artinya bunuh diri. -Antonio Brata Kesuma-

The night before my fiancé, Soren, and I were supposed to leave for Northern Europe to start our new life, the sounds of a lively discussion drifted from his private club. "Christ, Boss, are you insane? Why the sudden marriage alliance with the Rosetti family to make a play for Italy? Didn't you say you were getting out of the life with Abby and heading north?" Soren leaned back into a leather sofa, his voice nonchalant and muffled by a cloud of smoke. "Plans change. Besides, remember, I'm the one who made her who she is." "Once she sees the new empire I'm building, that little canary will come flying right back to my cage. The woman can't live without me." I stood in the shadows of the club, a wine glass in my hand, a dull ache blooming in my chest. The anniversary gift I had so carefully chosen for Soren was still in my purse, waiting for me to give it to him. I slipped out of the smoke-filled club, tossed the gift into the nearest trash can, and booked a one-way ticket to Northern Europe. But what he didn't know was that just as he could betray our future for Monica, I could abandon him for mine. All those years we spent dancing with death were never just for his sake.

Suasana meledak, semua orang maju. Aku segera bergerak cepat ke arah Salma yang langsung melayangkan kakinya ke selangkangan dua pria yang mengapitnya. Aku meraih tangan Salma. Sesuai arahku Ferdi dan tiga temannya mengikutiku. "Fer, bawa!" Aku melepas lengan Salma. Ferdi bergegas menariknya menjauhiku. "Keluar!" tegasku sambil menunjuk arah belakang yang memang kosong. "Nggak, Arka!" teriak Salma, terus menjulurkan tangan. Aku tersenyum. Salma perlahan hilang. Syukurlah mereka berhasil kabur. Hampir lima belas menit, aku masih bertahan. Banyak dari mereka yang langsung tumbang setelah kuhajar. Tapi beberapa serangan berhasil membuat sekujur badanku babak belur. Kini penglihatanku sudah mulai runyam. Aku segera meraih balok kayu yang tergeletak tak jauh, lalu menodongkannya ke segala arah. Tanpa terduga, ada yang menyerangku dari belakang, kepalaku terasa dihantam keras dengan benda tumpul. Kakiku tak kuat lagi menopang, tak lama tubuhku telah terjengkang. Pandanganku menggelap. Sayup-sayup, aku mendengar bunyi yang tak asing. Namun, seketika hening. (Maaf, ya, jika ada narasi maupun dialog yang memakai Bahasa Sunda. Kalau mau tahu artinya ke Mbah Google aja, ya, biar sambil belajar plus ada kerjaan. Ehehehe. Salam damai dari Author) Ikuti aku di cuiter dan kilogram @tadi_hujan, agar kita bisa saling kenal.

For ten years, Isaac was my fated mate. My Alpha. My future. Then, on the eve of his Alpha Ceremony, he chose another she-wolf to be his Luna, Chloe. His reason? She was wild and free...everything I used to be. "We are FATED MATES!" I screamed, my hand flying to the mark on my neck. "How can you defy the Moon Goddess? How can you just throw me away?" My wolf howled through our bond, trying to make him feel my pain. The backlash should have crippled him. But he didn't even flinch. It wasn't a real mark. Just a lie, painted on with magic. A trick to chain me to his side. My legs gave out. I hit the floor, a raw sob tearing from my throat. When the tears dried, the grief turned to ice. I stormed the Elders' Council and demanded they sever the bond. Then, I did the unthinkable. I chose his cursed uncle, Vincent. Isaac laughed. He thought it was a pathetic game to make him jealous. He had no idea. The Elders had already named his uncle the new Alpha. He didn't understand his mistake until he saw me crowned Luna on Vincent's arm. Only then did he come crawling back, begging for a forgiveness I would never give.

I still have a week before my due date when a truck suddenly hits me, sending me flying several feet and leaving me bleeding profusely on the ground. As I lose consciousness, I call my husband, Wallace Brown, begging him to rush over and save our unborn child, only for him to reply coldly, "It's Beth's 18th birthday party today, Meryl. You can't seriously be pulling one of your stunts on a day like this, can you?" In the next instant, I hear my son, Daniel Brown, exclaiming, "You're always using the baby to threaten us, Mommy! I really hate it when you do that!" Wallace stresses the importance of Beth's birthday party again, demands that I attend immediately, and then hangs up on me. With a pool of blood spreading beneath me, I close my eyes, overcome by despair. When I open my eyes again, I am met by the sight of a death certificate. The doctor delivers a crushing pronouncement. "I'm sorry, but if you had gotten here sooner, we might have been able to save the baby's life…" I look at the death certificate, feeling as though my heart died with my baby. I finally decide to leave this family, yet now they're the ones begging me to stay.

She was sent to destroy him. She never expected to fall for him. Nora is sent to infiltrate the ruthless DiFronzo crime family and steal something that has been taken from the government a long time ago by the DiFronzo family as an act that will dismantle their empire and avenge the only father figure she ever had. Disguised and deadly, she slips into their world on the night Robert DiFronzo is crowned the new mafia boss. The heist is flawless. The escape? A disaster. When a brutal series of murders shakes the underworld, all signs point back to the DiFronzos. Determined to uncover the real mastermind, Nora takes on a new identity as a bodyguard to Robert’s kidnapped sister. But the deeper she dives, the harder it becomes to see Robert as just another enemy. He is ruthless yet fiercely loyal, a man trapped in a bloody legacy he never asked for. And against every rule she’s ever followed, she starts to fall for him. Then Robert announces his engagement to someone else. Betrayed and broken, Nora walks away. But the past is not done with her. A deadly conspiracy forces her back into the shadows, where the only way to end the bloodshed is to take down the real villain before he takes any other life. With enemies closing in, secrets unraveling, and bullets flying, Nora exposes the true traitor behind the murders who is willing to kill for its own gain. For fans of high-stakes romance, deception, and jaw-dropping twists, Agent 64 delivers an unforgettable ride where love and danger collide in the deadliest of ways.

"Mrs. King, please sign the papers,” the lawyer insisted as he placed them before her. Genevieve blinked twice as she stared at the papers for a few seconds before looking back at the male lawyer. A lump grew in her throat making it hard to swallow. “W-who issued this divorce again?” she stuttered, asking an obvious question. The lawyer stared at her with pity for a second before going on to answer. “Your husband, Mrs. King.” ***** Genevieve had always felt like she had it all. The perfect man, perfect family, and perfect job. Well, that was until Kyle Jordan King, her husband deemed it fit to send her the divorce papers because she couldn't bear him a child. Genevieve becomes devastated and vows to make him pay when she can for making her heart bleed the way it did but what she doesn't know is sometimes, things are not always as they seem. Years later, with twins at hand that belonged to her ex-husband, Genevieve had to return to the city where it all began again and consequently had to work with the man who had broken her heart. With sparks still flying, a forceful dilemma, and chemistry at its peak, Eve had to decide if she was willing to let the billionaire into the lives of her kids. And even more, hers. Will she give in to the sizzling temptation that was Kyle Jordan King or would she do everything to avoid and stay away from him even when it was close to impossible?

Terdapat banyak adegan 21+ Harap bijak dalam membaca Karena kepemilikan saham dan beberapa aset mewah yang diberikan pada keluarganya, Elena terpaksa menikah dengan putra pewaris tunggal pemilik Corazon Group, bernama Leon Lawrence. Sayangnya sang suami adalah seorang pemuda dengan keterbelakangan mental. Leon juga tidak bisa menyentuh Elena layaknya seorang lelaki. Padahal Leon adalah satu-satunya harapan untuk menyambung garis keturunan keluarga Lawrence. Hingga pada suatu malam, ayah mertua Elena mendatangi kamarnya dan meminta izin untuk meniduri Elena sampai ia benar-benar hamil. Karena mendapatkan kehangatan dari Reviano Lawrence hampir setiap malam, Elena menjadi serakah. Ia bukan hanya sekedar menikmati, tapi juga berusaha agar terus bisa mendapatkan kenikmatan yang selalu diberikan oleh sang mertua. Di kemudian hari, Reviano menyadari kalau anak perempuan yang Elena lahirkan bukanlah anak biologisnya. Lantas siapa yang telah menghamili Elena? “Tuan Rev, Anda didiagnosis mengidap Azoospermia yang menjadi penyebab kemandulan permanen.” Dokter Frederick mengatakan hal yang membuat Reviano bersumpah akan membunuh Elena. Namun di saat ia hampir saja menghilangkan nyawa wanita itu dengan cekikannya, Elena mengatakan hal yang membuatnya terasa disambar petir hingga ribuan kali. “Aku mengaku kalau pernah tidur dengan lelaki lain, Dad. Tapi kalau memang benar kau mengidap Azoospermia, bukankah itu artinya Leon juga bukan anak kandungmu?”