It Is Quarter To Seven Artinya

Dad has a stroke and needs money to save his life. I'm left with no choice but to borrow money from my secret CEO boyfriend of five years. Before I can even say anything, he frowns and tells me he's busy. Then, he hurries off to attend his childhood sweetheart's birthday celebration. He only remembers me the following day. "What did you need?" I hold Dad's death certificate and smile wanly at him. "Nothing. I just wanted to tell you that we're over."

Siapa sangka, liburan yang awalnya terasa begitu menyenangkan tiba-tiba berubah menjadi sebuah bencana? Tiba-tiba Tante Ariane dan Om Frank melamarku untuk dinikahkan dengan Aldert, anak angkat mereka. Kami sedang berlibur di Brussel waktu itu terjadi, mengacaukan daya kerja otak, jantung dan pernapasanku secara total. Menjajah kebahagiaan yang selama hampir satu bulan kudapatkan di Netherlands, tentu saja. Merubah istilah holiday menjadi broken day. Apakah aku tidak berusaha untuk menolak? Sudah. Mati-matian bahkan, dengan mengerahkan seluruh kekuatan jiwa dan raga. Tapi mereka ditambah dengan Mama justru semakin gigih untuk mengalahkan pendirianku. Oh, sebenarnya aku mengalah---pada akhirnya---karena Batik tak merespon sama sekali ketika aku berterus terang dan meminta pendapatnya. "Jadi, gimana ini, B?" tanyaku setengah menjerit di saluran telepon yang tak bisa dikatakan jernih, "Aku harus gimana, apa yang harus aku lakukan?" Klik, tut tut tut, tuuuttt! Dia malah memutuskan saluran telepon yang sangat berarti dalam hidupku saat itu. Ujungnya, dalam kebingungan yang semakin memuncak ke langit, aku meminta pendapat Uta. "Jangan bodoh kamu, Hill!" Uta mengingatkan dengan ketegasan level tinggi saat aku mengakui kalau tak enak dengan Batik, "Ingat, kesempatan emas tak datang untuk yang ke dua kalinya. Menikahlah dengan Aldert dan berbahagialah, Hill!"

Pernikahan yang kujalani tak pernah di retui oleh orang tua ku terlebih ayahku yang menentangku karena pria itu tak sepadan dengan keluarga kami.

What's worse than war? High school. At least for super-soldier Nyla Braun it is. Taken off the battlefield against her will, this Menhit must figure out life and love - and how to survive with kids her own age.

Our eyes met and I know he is the one, Fleur taught as he gazed at Zeeb's eyes, it's as if time has stopped and she is under his spell. She knows what it means for her, an Immortal will fall in love and nothing can stop her. However, she can't be with him, when she is already betrothed to Ezra a descendant of the most powerful Immortal that ever walked on earth. Zeeb on the other hand knew that the first time Fleur walked inside the halls of Willow Creek High that she is the one. He was gravitationally pulled to her and the glowing heat his elders told him about suddenly filled him. He has imprinted on her. Can their love survive the secrets that they keep and the war brewing between two powerful clans of immortals and lycans? Or will their love end in tragedy like the powerful saying "Ubi amor, ibi dolor" - "Where there's love, there's pain?

Britne Hogan dan Alvaro Cooper berteman sejak kecil, saat dewasa Britne memiliki perasaan pada Alvaro yang dia pendam karena tidak ingin merusak persahabatan mereka. Suatu hari, Geena saudara kembar Britne yang menghilang puluhan tahun ditemukan kembali dan orang tuanya menjodohkan Geena dengan Alvaro. Tak disangka Alvaro menyambut baik perjodohan tersebut sehingga Britne mengalah dan merelakan Alvaro menikah dengan saudara kembarnya. Namun di hari pernikahan, Geena melarikan diri dan meminta Britne menggantikannya. Britne yang tahu jika Alvaro mencintai saudara kembarnya, tidak ingin terjebak dalam pernikahan palsu sehingga menolak pernikahan tersebut. Dia pun kemudian melarikan diri setelah melakukan kesalahan fatal yang tak termaafkan. Tiga tahun kemudian, Britne pulang ke keluarganya dan mendapati kabar jika keluarga Hogan dan Cooper saling bersitegang. Demi menghilangkan ketegangan tersebut, dirinya dan Alvaro kembali dijodohkan. Akankah Britne menerima perjodohan tersebut? Apalagi keadaannya kini sudah berbeda, dia telah memiliki seorang putra yang mungkin akan sulit untuk diterima oleh Alvaro. Catatan : Disarankan membaca novel “Istri Tuan Muda Lumpuh” by Dera Tresna untuk lebih memahami alur, tokoh dan karakter Love To The End.

Pain and anger buried deep can turn even the most innocent of creatures to a monster souring the earth. Numbing so deep that emotions once easy to cling to the heart, realy exist anymore. Humanity they say, is not not taught but is inbuilt. What if you've lost your humane side, gone so deep, that you feel like it never really existed? Leaving you with a nothing but emptiness and despair buried deep inside your soul? Lucien Edrei Karmicheal, a man with looks that does not match his age at all. A recluse he was, forbidding himself from interacting with neither clan— His species, and worse the humans. They were so weak and everything Lucien couldn't bring himself to tolerate. He was sophisticated and acted with a dash of elegance. After years of abiding by his imposed rule and isolation, a night of enjoying a walk alone changes it all. Can he endure to let go and see things differently, in a new light? Or would old grudges and hatred burn his empty soul till all that is left is just absolute nothingness? When two worlds collide, there is bound to be collateral damage.

La nuit où mes beaux-parents ont été enlevés, mon mari fêtait la Saint-Valentin avec son premier amour. Je ne l'ai pas empêché. J'ai simplement alerté immédiatement le Bureau d'Intervention des Loups-Garous pour qu'ils interviennent. Dans ma vie précédente, il est allé sauver ses parents parce que je l'avais retenu, manquant ainsi son rendez-vous avec son premier amour. Plus tard, celle-ci a été attaquée dans la montagne par des rogues qui lui ont arraché le cœur. Elle est morte dans une scène d'horreur indescriptible. Après ça, mon mari n'a plus dit un mot. Jusqu'à ce que je tombe enceinte et sois sur le point d'accoucher : c'est à ce moment-là qu'il m'a abandonnée dans les montagnes sauvages. « Lila, si ce n'était pas à cause de toi, Chloé ne serait pas morte ! » « Qu'est-ce qui te donne le droit de vivre en paix ? Je veux te voir souffrir autant qu'elle a souffert ! » Dévorée par la meute, j'ai péri, emportant avec moi l'enfant que je portais. Et quand j'ai à nouveaux ouvert les yeux, j'étais revenue à cette même journée où mes beaux-parents avaient été enlevés. Cette fois, il n'a pas participé au sauvetage. Il a passé la soirée avec son premier amour, comme il l'avait toujours souhaité... Mais à l'aube, ses cheveux ont blanchi d'un coup.

L'amour est remplie d'obstacles, Surtout l'amour entre un rebeu et une renoie. Ma toute première chronique officielle. N•4 dans le #belgique sur Wattpad.