Jessica Dime Naked

Two years. No love. No trust. Just a contract. Claire Donovan was drowning her business failing, debt collectors closing in, and eviction looming. Desperate, she had two options: beg her powerful family for help or take a deal with a billionaire she barely knew. Gordon Blackwood remembered everything. Ten years ago, her father destroyed his future, ensuring he would never rise in the corporate world. But fate had other plans. Now, Gordon owns everything except the one thing he truly wants: revenge. A two year contract marriage seemed like the perfect trap. She gets financial freedom, he gets a flawless cover to silence rumors about his personal life. But what Claire doesn’t know is that Gordon plans to make her life miserable. Cold. Ruthless. Unforgiving. Yet the woman he intended to break refuses to crumble. The more she fights back, the harder he falls. Hatred turns to obsession. Obsession turns to something else entirely. By the time Gordon realizes he’s in love with the woman he set out to ruin, it’s too late. Because Claire has discovered the truth. Now, the woman who once needed him is walking away, and for the first time in his life, Gordon is the one who stands to lose everything.

She opened the door, and when she stepped inside, someone else closed it behind her. She jolted. Her head spun in shock to see him standing there. Her nerves felt jittery. He couldn’t possibly kill her now, could he? “W-what do you want?” Anna stuttered. The usual smirk wasn’t on his lips as he glared at her. “One thing I hate is when things don’t go as I planned. Silly little loopholes,” he said, pushing away from the doorframe. Her heart rippled when he took a step toward her. He was tall and large—she felt like a little girl compared to him. “I will scream,” Anna breathed, cold sweat rolling down her back. He held her chin. His hold was gentle as he caressed her jawline. Anna shivered. Then his lips tilted into a smirk—not enigmatic like the ones she had usually seen. This one was… sinister. One that told her he didn’t have good plans for her. “Careful there. We wouldn’t want you ending up with a broken spinal cord now, do we?” His large palm flew to her throat, his thumb gently caressing it. Tears brimmed in her eyes. “What do you want?” Her voice came out as a low whisper. “Your body,” he deadpanned. “As manure for my apple tree.” After being thrown to the wolves by her own father, Annalisa must make the ultimate choice—follow her heart or destroy the man she’s come to love.

Alexis thought she had it all: a thriving career, a charming husband, and a Pinterest-worthy life. That was before she walked in on Kevin and Stephanie, her cousin sleeping together. Without an ounce of shame, Kevin files for divorce from her and takes her company as his draining all her accounts. Left with nothing but a broken heart and empty savings, she’s forced to start from scratch. Desperate to pay a loan shark and too broke , she lands a cleaning job at the Carter Penthouse. It’s not ideal—but it’s a paycheck. And the perfect place to plot her revenge. There she meets Pierce Carter a cold billionaire and devilishly handsome—and unfortunately, her new boss. He’s arrogant. She’s petty. He’s got issues. She’s got bills. When Pierce makes a ridiculous bet with his best friend that he can last a week without firing her, Alexis sees an opportunity: get fired, walk away with a small fortune. But just when they think they’ve rid themselves of each other, fate has other plans. Pierce needs a wife to claim his inheritance from his late father, and Alexis needs the ultimate revenge: showing up married to a billionaire hotter than Kevin could ever dream of. It’s the perfect solution… until real feelings start to get in the way. A fake marriage is born. The rule is simple: You can look but you can't touch. No love. But who will break it first?

"The rules are simple. You don't fall in love me, because I most definitely won't love you back. All that matters is that your body belongs to me, Naya." He breathed out, kissing down my neck. *** Eccentric heartthrob and billionaire, Talon Thwaites, is no Prince Charming; he hates women and hates affection even more. There's no room for vulnerability in his heart. However, being in need of a fake bride, his limits are tested by Naya Davis, his very unusual choice for hire. With these two opposites, a match is made in hell between a devil with icy gray eyes and an angel with fire in hers. In this marriage, love is not an option. Or so they think.

Terlempar ke masa lalu, Wira menemukan dirinya di sebuah rumah kumuh tanpa harta. Ternyata, dia masuk ke tubuh sarjana tidak berguna yang hanya tahu berfoya-foya dan menyakiti istri.Tidak bisa! Wira yang di dunianya seorang sarjana genius tidak terima nasib ini! Dia akan mengubahnya!Dengan seribu satu cara yang dia ketahui dari masa depan, Wira akan membuat dirinya orang terkaya di kerajaan!

Maha Dimensi atau Affandra Bhaumik adalah seorang pria yang bukan seorang manusia, bukan juga malaikat dan sudah hidup selama hampir 10.000 tahun. Akan tetapi, untuk usia dunia manusia, dia masih berusia 35 tahun. Dunia tiga dimensi; dimensi terang, dimensi biru dan dimensi gelap yang berada di bawah kendali sang Maha. Hingga satu malam, 20 tahun sebelum masa berakhirnya kehidupan Maha sebuah malapetaka muncul, satu makhluk dari dunia Gelap berhasil memasuki dunia Biru –dunia manusia-. Dalam pengejaran pasukan penjaga dimensi Bumi, makhluk itu melepaskan kekuatannya pada seorang anak kecil, tidak lain adalah seorang manusia. Maha kehilangan jejak si makhluk Gelap. 20 tahun berikutnya, anak kecil bernama Deolinda itu tumbuh menjadi seorang wanita manis dengan kekuatan yang dia bawa dan selalu menjadi rahasia untuk diri sendiri dan Tuhan. Namun, di usia dewasa itulah kehidupannya mulai berjalan. Sejak menjadi karyawati di Bhaumik Group, sebagai pegawai Divisi Human Capital, Deolinda mulai harus berhati-hati memakai kekuatannya. Karena seseorang berhasil mengetahui aktivitas di luar kemampuan seorang manusia. Berhasilkah Maha menemukan si anak tersebut? Bagaimanakah kisah Maha dan takdirnya? Akankah Maha menyelesaikan tugasnya dengan baik? Lalu, bagaimana dengan Deolinda, bisakah dia melewati kesulitan dalam mengendalikan kekuatannya? Follow @alend1100 ya.

Warning!... konten mengadung 21++"Kenapa kamu mau menerima pernikahan ini? Apa kamu tidak akan menyesal sama sekali menikah dengan pria cacat sepertiku? Bahkan Jessica saja yang sudah menjadi kekasihku selama 3 tahun lebih memilih meninggalkanku karena aku, karena sekarang aku hanyalah seorang pria cacat dan tidak berguna dan pastinya kan menyusahkan untuk kedepannya," ujar Jonathan penjang lebar sambil melihat ke arah mata hitam cerah milik Kalisa. Kalisa tampak berpikir dengan keras, dirinya mana mungkin akan mengatakan yang sejujurnya jika dia terpaksa menerima pernikahan ini karena menerima sebuah hukuman yang diberikan orang tuanya padanya. Tiba-tiba saja otak kecil Kalisa mendapatkan ide gila dan dia yakin Jinathan akan mempercayainya. "Memangnya ada yang salah jika aku tidak menyesal menikah denganmu, Mas? Lagipula yang cacatkan kaki kamu," jawab Kalisa santai dan malah membuat Jonathan heran yang mengerutkan alisnya tak mengerti dengan jalan pikiran Kalisa. "Gak perlu ngerutin alis kaya gitu kali, mas. Tapi benerkan yang cacat itu kaki kamu aja kan?" Tanya Kalisa dan di angguki oleh Jonathan."Kalau cuman masalah itu mah gampak, kita bisa nyari dokter terbaik di dunia untuk menyembuhkannya. Dan poin terpenting yang aku lihat dari Mas adalah---," ucap Kalisa menggantung sambil memperhatikan Jonathan dengan cermat."Apa poin penting yang kamu lihat dariku?" Ucap Jonathan. "Poin pentingngnya adik kecil milik Mas yang dibawahnitu gak ikutan cacatkan?" Ucap Kalisa lancar tanpa ada rasa malu sedikitpun. Jonathan melebarkan matanya mendengar pertanyaan yang keluar dari bibir tipis Kalisa yang menurutnya sedikt vulgar.

Jika sebuah pernikahan di pelaminan hanya digunakan untuk memperoleh ke egoisan, untuk apa kedua sejoli harus meleburkan rasanya hanya untuk mendapatkan status sah dimata semua orang, apabila salah satu dari mereka banyak mendapatkan luka. Sosok wanita dalam dalam hubungan rumah tangga, mungkin dapat digambarkan sebagai sosok yang akan rapuh dari dalam segalanya. Apa hanya kurang nya keturunan dari sebuah pernikahan, sang suami bisa semerta-merta mencari pengganti di dalam sebuah bahtera rumah tangga? Pasangan muda Revan Aditya Pratama dan Anindya Putri, Revan yang menginginkan seorang putra dalam rumah tangganya bersama Anin, tetapi diusia pernikahan yang ke 3 Anin masih belum mendapatkan momongan, membuat Revan jengah dengan istrinya. "Jika sesungguhnya takdir cinta melarang kita untuk bersama, maka salahkan aku karena hatiku yang terus menjerit kan namamu" Anindya Putri. "Mungkin inilah akhir dari kisah perjalanan cinta kita, maafkan aku karena sesungguhnya melepas mu juga sangat sakit bagiku" Revan Aditya Pratama.

Takdir begitu kejam terhadap dirinya. Bagaimana tidak? Ia melihat dengan mata kepalanya sendiri suaminya tengah memadu kasih dengan adik kandungnya sendiri. Ia pikir semuanya akan kembali baik-baik saja ketika dirinya memutuskan untuk memaafkan kejadian itu. Namun, justru kebaikannya itulah yang menjerumuskannya dalam jurang kematian. Ellenora Arabelle Laurelyn merasa tak terima pada takdirnya. Namun, bagai mendapat anugerah, tiba-tiba dia terbangun saat hari kelulusannya sebagai Sarjana Desainer. Yang artinya, ia mengulang kembali kehidupannya melalui perjalanan Dimensi Waktu. Dirinya di masa lalu memanglah terlalu naif. Tetapi, ia takkan menyianyiakan kesempatan yang ia dapat. Ia akan membalas semua perlakuan jahat mereka. Akankah takdir yang dialami Ellenora akan berubah?

Abby Reynolds is your average high school senior who's just trying to ace her AP exams to get into her top schools, be a good daughter to her parents, and a loving girlfriend to her boyfriend. When Abby's perfect relationship is ripped to shreds, she fetches a plan to get revenge - with the girl she should hate most. Abby's about to get more than she bargained for, and learn more about herself than any college entry essay could ever teach her, and it's about to come in the form of Tessa Oliver.