Filter dengan
Status pembaruan
SemuaSedang berlangsungSelesai
Sortir dengan
SemuaPopulerRekomendasiRatingDiperbarui
Diperlakukan Bak Orang Asing Oleh Suami Anakku

Diperlakukan Bak Orang Asing Oleh Suami Anakku

Demi Ricardo dan putri kami, aku rela mengorbankan segalanya dan menjadi ibu rumah tangga penuh waktu. Namun, sejak kekasih lamanya resmi bercerai, semuanya pun berubah. Suamiku mulai muak padaku. Putriku memperlakukanku bagaikan seorang pembantu. Hatiku hancur tak bersisa. Aku menandatangani surat cerai, melepaskan semua hak dan meninggalkan segalanya untuk pergi sejauh mungkin. Namun, kenapa sekarang mereka malah menyesal?
Baca
Tambahkan
Dimabukkan Cinta

Dimabukkan Cinta

Pacarku, yang juga merupakan teman masa kecilku itu gagal dalam membangun usaha dan terlilit utang miliaran. Dia memohon padaku untuk membantunya. Jadi, aku berhenti kuliah dan menjual miras untuk membantunya mengelola arus kasnya. Sepuluh tahun kemudian, dia melamarku dan kupikir kerja kerasku akhirnya terbayar. Sampai aku menemukan riwayat obrolannya dengan teman-temannya di ponsel. [ Delvina sudah hampir 30 tahun. Dia terlalu tua dan kotor. Dia nggak layak dampingi kamu. ] [ Siapa yang tahu dia itu sebenarnya jual miras atau jual diri untuk melunasi utangmu dulu? ] [ Lagian, gimana dengan anakmu dengan sekretarismu? ]
Baca
Tambahkan
Dua Hati, Satu Kehancuran

Dua Hati, Satu Kehancuran

Setengah bulan sebelum pernikahan, aku dan Radit mengalami pertengkaran hebat. Penyebabnya? Sederhana saja, dia ingin memiliki anak dengan putri profesor pembimbingnya. “Aku dan dia hanya akan melakukan bayi tabung, bukan benar-benar ada hubungan apa pun. Profesorku sedang sakit parah, dan harapan terbesarnya adalah melihat Lisa punya seseorang yang bisa diandalkan di masa depan!” Radit mengatakannya dengan begitu enteng, tapi aku merasakan dingin menjalar ke seluruh tubuhku. “Kita akan menikah dalam setengah bulan lagi, tapi kau malah ingin punya anak dengan wanita lain. Menurutmu itu nggak keterlaluan?” Melihat punggungnya yang menghilang di balik pintu yang dibantingnya keras-keras, aku membuka ponsel dan menulis sebuah status. [ Setengah bulan lagi menikah, tapi ingin ganti pengantin pria. Ada yang berminat? ]
Cerita Pendek · Romansa
25.4K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Di Antara Tangis Anakku dan Diam Suamiku

Di Antara Tangis Anakku dan Diam Suamiku

Setelah dipaksa menukar jantung untuk cinta pertama suamiku, aku mati di koridor rumah sakit swasta yang didirikannya sendiri. Saat menjelang ajal, anak lelakiku yang berusia enam tahun menangis dan memohon padanya tiga kali. Pertama, anakku menggandeng tangan ayahnya dan berkata bahwa aku muntah darah. Ayahnya menyeringai dingin dan berkata, "Kali ini akhirnya ada kemajuan, sampai mengajarkan anak untuk berbohong." Lalu menyuruh pengawal mengusir anakku dari kamar. Kedua, anakku menarik lengan bajunya dan berkata bahwa aku sudah mulai mengoceh tak karuan karena menahan sakit. Ayahnya mengerutkan kening dan berkata, "Bukannya hanya mengganti jantung? Kata dokter, tidak akan mati." Pengawal maju dan kembali menyeret anakku keluar dari kamar. Ketiga, anakku merangkak di lantai, menggenggam erat ujung celananya sambil menangis, berkata bahwa aku sudah tidak sadarkan diri. Ayahnya akhirnya marah, mencekik leher anakku dan melemparkannya keluar dari kamar. "Sudah kukatakan, Kiyano tidak akan mati. Jika kamu masih berani mengganggu istirahat Sheilla, pasti akan kulempar kalian berdua keluar dari rumah sakit." Untuk menyelamatkanku, anakku menggadaikan Kalung Penjaga Umur yang paling berharga kepada perawat. "Bibi, aku tidak ingin panjang umur lagi, aku hanya ingin ibuku hidup." Perawat menerima Kalung Penjaga Umur dan bersiap mengatur kamar terakhir untukku. Namun Sheilla, cinta pertama suamiku, menyuruh orang menggendong anjing peliharaannya dan menghalangi depan kamar, lalu berkata, "Maaf ya nak, ayahmu khawatir aku akan bosan tidak bertemu anjing, kamar ini disediakan untuk anjingku."
Baca
Tambahkan
Cinta Telah Padam, Jalan Kita Berpisah

Cinta Telah Padam, Jalan Kita Berpisah

Suamiku selalu memandang rendah diriku hanya karena aku seorang wanita petani. Bahkan, dia tidak sayang pada anak kami. Setelah usia anak kami genap 100 hari, dia baru memeluknya untuk pertama kalinya. Lalu, kekasih pertamanya kembali ke Kota Jenang. Pria yang selama ini bersikap dingin itu pun, untuk pertama kalinya tersenyum di meja makan dan bahkan menyuapi anakku. Semalaman, anakku tampak sangat bahagia. Sebelum tidur, dia bertanya dengan suara lembut. "Ibu, apakah paman sedikit menyukaiku?" Aku memeluknya erat-erat. Mataku berkaca-kaca dan aku menggeleng pelan, berkata. "Bukan, tetapi kekasih paman telah kembali. Jadi kita harus pergi."
Baca
Tambahkan
Cinta yang Tepat Untuk Orang yang Pantas

Cinta yang Tepat Untuk Orang yang Pantas

Menjelang malam pernikahan, pacarku mengirim pesan kepada cinta lamanya. [ Orang yang selalu ingin kunikahi, tetap hanya kamu. ] Hari pernikahan semakin dekat. Aku melihatnya sibuk ke sana kemari, menyiapkan segalanya sesuai dengan selera cinta lamanya. Aku membiarkannya begitu saja. Sebab, aku tidak lagi menginginkan pernikahan ini ... ataupun dirinya.
Cerita Pendek · Romansa
10.8K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
Aku Tak Punya Siapapun Lagi

Aku Tak Punya Siapapun Lagi

Dokter berkata, aku hanya sisa tiga hari. Gagal hati akut. Satu-satunya harapan adalah uji klinis yang sangat berisiko, peluang terakhir dan paling tipis bagiku untuk bertahan hidup. Namun, suamiku, David, malah memberikan kuota yang tersisa kepada adik perempuan angkatku, Emma, yang juga merupakan ibu baptis putriku. Kondisi penyakitnya masih dalam tahap awal. Dia bilang itu adalah “pilihan yang tepat” karena dia “lebih pantas untuk hidup.” Aku pun menandatangani dokumen untuk menghentikan pengobatan dan meminum obat pereda nyeri berdosis tinggi yang diresepkan oleh dokter. Ganjarannya adalah organ dalamku akan gagal berfungsi dan aku akan kehilangan nyawa. Ketika aku menyerahkan perusahaan perhiasan dan rancangan desain yang telah aku kerjakan dengan susah payah kepada Emma, ayah dan ibu memujiku karena menjadi “kakak perempuan yang baik”. Ketika aku setuju untuk bercerai dan membiarkan David menikahi Emma, David mengatakan “akhirnya aku bersikap perhatian”. Ketika aku membiarkan anakku untuk memanggil Emma dengan sebutan ibu, anakku bertepuk tangan dengan gembira dan berkata, “Emma adalah ibu yang lembut dan baik.” Ketika aku memberikan semua hartaku kepada Emma, seluruh keluargaku menganggapnya wajar dan tidak melihat sesuatu yang aneh pada diriku. Aku sangat penasaran, apakah mereka masih bisa tertawa setelah mendengar berita kematianku?
Baca
Tambahkan
Jadi Korban Kelalaian Orang Tuaku

Jadi Korban Kelalaian Orang Tuaku

Saat aku disiksa dan dibunuh dengan kejam oleh seorang penjahat, ayahku yang merupakan seorang kapten tim investigasi kriminal dan ibuku yang merupakan seorang ahli forensik, sedang menemani adikku yang berkompetisi dalam sebuah perlombaan. Penjahat yang pernah ditangkap oleh ayahku melakukan pembalasan dendam. Setelah memotong lidahku, dia menggunakan ponselku untuk menelepon Ayah. Namun, Ayah hanya mengucapkan satu kalimat sebelum menutup telepon, "Aku nggak peduli apa yang sedang kamu lakukan, pokoknya perlombaan adikmu paling penting hari ini!" Penjahat itu tertawa sinis. "Sepertinya aku salah orang. Kukira mereka lebih cinta sama putri kandungnya!" Saat Ayah dan Ibu tiba di TKP, mereka terkejut melihat kondisi mayat yang mengenaskan dan mengutuk kekejaman sang pelaku. Namun, mereka tidak menyadari bahwa korban yang begitu mengenaskan itu adalah putri kandung mereka sendiri.
Cerita Pendek · Realistis
9.1102.9K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!

PESONAMU MENJERATKU, TUAN CLEON!

Pertemuan yang tanpa disengaja antara Melodi Celena Wijaya, gadis muda 21 tahun dengan Cleon Helios Lewis 30 tahun, pria berhati dingin pewaris tunggal perusahaan besar telah membuat apa yang tidak mungkin menjadi mungkin. "Jangan mendekat! Cleon! Stop!" teriak Melodi ketakutan, gadis berlesung pipi wajah oriental menatap tajam pria blasteran yang terus berjalan mendekatinya. "Kenapa? Aku kekasihmu! Apa aku salah jika ingin menyentuhmu?!" "Mimpi! Kamu bukan kekasihku! Kamu, pria gila yang hanya menginginkan tubuhku! Pergi! Jangan menyentuhku!" teriak Melodi. Jarak, ruang dan waktu. Amarah, benci dan cinta. Alunan simfoni kehidupan yang terlantun indah dalam mengiringi alur hidup setiap insan dimuka bumi ini. Bagai bulan dan matahari, Bagai siang dan malam, Bagai hujan dan panas, Perbedaan yang menyatukan, bagai simfoni indah dalam ikatan yang mewarnai kehidupan setiap insan di dunia ini menjadi selaras, seiya dan sekata.
Romansa
1012.0K DibacaTamat
Baca
Tambahkan
JANGAN AMBIL TUBUHKU

JANGAN AMBIL TUBUHKU

Butterfly
Duwi Luna, nama yang diberikan secara sembarangan pada anak kedua yang tidak diinginkan kehadirannya yang terlahir dari pasangan Gilang dan Natasha. Duwi tidak diinginkan sebab mereka mengharapkan anak laki-laki.Hingga satu tahun berlalu dan mereka pun dikaruniai anak laki-laki yang sangat mereka dambakan. Sejak kehadiran anak ketiga, perhatian dan kasih sayang Gilang dan Natasha semakin jauh dari Duwi. Mereka sangat memanjakan anak ketiga mereka, sementara Duwi hanya dibiarkan dan bahkan sering ditelantarkan. Kehadiran Duwi di rumah terasa seperti angin lalu yang tidak berarti.Meski terabaikan oleh orang tua yang seharusnya melimpah kasih sayang, Duwi tumbuh menjadi gadis cantik nan anggun. Ayu wajahnya serta senyum manis yang menghiasi bibirnya, bagai magnet yang menarik perhatian banyak orang. Namun, derita hidupnya tidak berhenti sampai di situ. Terasingkan oleh orang tuanya, Duwi tumbuh sebagai sosok yang senang menyendiri dan menutup diri dari dunia luar. Dalam penjara kesepian, ada cerita yang jauh lebih kelam, menggantung dihantui oleh makhluk gaib yang menjengkelkan, menambah penderitaan Duwi tanpa henti. Lalu, bagaimana perjalanan hidup Duwi selanjutnya? Akankah dia menemukan kebahagiaan yang selama ini ia dambakan, atau justru terjerumus semakin dalam dalam kisah yang memilukan bersama makhluk gaib?
Horor
835 DibacaOngoing
Baca
Tambahkan
Sebelumnya
1
...
2627282930
...
50
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status