Kim Eon Jin

“Alexander, this isn’t right,” Valentina whispered, her voice shaky as his hand traced the line of her jaw. He tilted her chin up, forcing her to meet his gaze. “It doesn’t matter what’s right,” he said, his voice low and commanding. “It matters what’s mine.” Her breath caught as his fingers slid to the back of her neck. “And you think I’m yours?” “I don’t think, Valentina,” he murmured, a dark smile curving his lips. “I know.” --- Valentina never expected her life to take such a dangerous turn. After her husband demands a divorce to marry his mistress, she finds herself entangled with Alexander—a powerful mafia Don whose reputation is as lethal as the man himself. Alexander doesn’t just want Valentina; he needs her. When he discovers she’s the daughter of Nico Vance, the man responsible for the tragedy that destroyed his family, his rage burns hotter. But instead of killing her, Alexander makes a chilling decision: Valentina will become his late wife, down to the last detail. Caught between desire and danger, Valentina must decide if she’ll run from Alexander’s dark world—or step willingly into it. Because once she does, there’s no turning back.

Content Warning: Smut, Smut and Smut. “Whose cock made you cry the loudest tonight?” Lucien’s voice was a low snarl as he gripped my jaw, forcing my mouth open. “Yours,” I gasped, my voice wrecked from screaming. “Alpha, please—” Silas’s fingers dug into my hips as he slammed back inside me, rough and unrelenting. “Liar,” he growled against my spine. “She sobbed on mine.” “Should we make her prove it?” Claude said, his fangs grazing my throat. “Tie her up again. Let her beg with that pretty mouth until we decide she’s earned our knots.” I was trembling, dripping, used—and all I could do was moan, “Yes, please. Use me again.” And they did. Like they always do. Like they can’t help it. Like I belong to all three of them. --- Lilith used to believe in loyalty. In love. In her pack. But everything was torn away. Her father—the late Beta of Fangspire died. Her mother, heartbroken, drank wolfsbane and never woke up. And her boyfriend? He found his mate and left Lilith behind without a second glance. Wolfless and alone, with hospital debt piling high, Lilith enters the Rite—a ritual where women offer their bodies to the cursed Alphas in exchange for gold. Lucien. Silas. Claude. Three ruthless Alphas, cursed by the Moon Goddess. If they don’t mark their mate before twenty-six, their wolves will destroy them. Lilith was supposed to be a means to an end. But something changed the moment they touched her. Now they want her—marked, ruined, worshipped. And the more they take, the more they crave. Three Alphas. One wolfless girl. No fate. Just obsession. And the more they taste her, The harder she is to let go.

Zoey Sanders pernah percaya bahwa cinta mampu mengalahkan segalanya—hingga pernikahannya dengan Fitch Haskins hancur tanpa penjelasan yang cukup. Meninggalkan pria yang masih ia cintai adalah keputusan terberat yang pernah ia ambil, tapi ia yakin itu adalah satu-satunya jalan untuk menyelamatkan harga dirinya. Tiga tahun kemudian, takdir mempertemukan mereka kembali. Fitch—yang dulu dingin dan menjauh—kini kembali hadir, bukan sebagai mantan suami yang penuh luka, tetapi sebagai pria yang siap memperjuangkan cinta yang pernah ia sia-siakan. "Aku ingin kita mulai lagi, Zoey. Dari awal." Zoey ragu. Luka lama belum sembuh, dan bayang-bayang masa lalu masih mengintai. Tapi Fitch bukan lagi pria yang sama. Di antara pertengkaran, kebisuan, dan kenangan yang menyakitkan, perlahan mereka mulai menyusun ulang kepingan hati yang berserakan. Namun, apakah cinta yang patah bisa utuh kembali?

Kisah pemuda bernama Fauzan yang berjuang keras melepaskan diri dari gangguan jin nasab warisan sang kakek, dengan dibantu oleh seorang kiai melalui jalan spritual.

Cathline membenci Davino, begitupun sebaliknya Davino selalu mengerjai Cathline di sekolah. Keduanya tidak pernah akur satu sama lain. Tapi, bagaimana jika akhirnya salah satu diantara mereka mulai merasakan jatuh cinta?

My name is Rayna Giancarlo and I’m many things. I’m an abused daughter, the school ridicule, the abused fiancée, the vengeful daughter, the bitter niece, the runaway wife. But not for much longer. I won’t always be a victim. Soon I’ll rise up from the flames like a Phoenix and then I’ll burn everyone who had ever wronged me to ashes.

Arabella Stuart adalah orang tua tunggal bagi Jonah putranya. Tanpa sepengetahuan Arabella, Jonah yang berkenalan dengan dengan Peter Jackson menginginkan duda anak satu tersebut menjadi ayahnya. Jonah pun bersekongkol dengan Kimiko putri Peter untuk menjodohkan kedua orang tua mereka. Sementara Joshua Callahan hadir sebagai seseorang yang memberi pelipur lara bagi Arabella. Joshua hanya bisa berharap, sementara Arabella harus menjatuhkan pilihan.

Berbagai macam stigma, sosok ibu tiri digambarkan sebagai orang tua yang buruk, jahat dan menyeramkan. Namun faktanya, tidak semua ibu tiri itu jahat. Dia adalah Revalina Santoso. Sosok ibu tiri yang baik hati, dapat diandalkan dan menyayangi anak-anak dengan tulus. Namun siapa sangka, kebaikan yang diberikan oleh Revalina tidak selamanya diterima oleh anak-anak tirinya. Ia selalu diperlakukan tidak manusiawi ketika sang suami pergi bertugas. Bagi Revalina, menjadi ibu tiri itu bukan suatu hal yang mudah untuk dilakukan. Akan tetapi, diperlakukan seperti sampah terus-menerus membuat Revalina depresi. Dapatkah Revalina bertahan lama dalam penyiksaan yang diberikan oleh anak tirinya, sementara sang suami tidak ingin berpisah?

Aera memang memimpikan bisa menikah dengan seorang laki-laki yang sangat ia cintai, tapi bukan dengan "Reagan" kakak dari pacarnya sendiri. Bagaimana bisa keluarganya bahkan pacarnya sendiri menyetujui dan mendukung perjodohan antara dirinya dan kakak kandung dari pacarnya itu di usianya yang baru menginjak 19 tahun? Untuk menolak? Itu tidak akan mengubah apapun yang sudah menjadi keputusan ayah dan ibunya. Masalah kian datang saat rasa cinta itu tumbuh, namun nyatanya sikap acuh tak acuh yang Reagan berikan membuatnya semakin bimbang. Dan berakhir pada kenyamanan dengan sang solois terkenal yang merupakan artis di bawah naungan Agensi milik Reagan.

Remelia Alvarez, isang babaeng malaki ang pangarap sa buhay kaya ginawa niya ang lahat para lang makapagtapos ng pag-aaral at makahanap ng magandang trabaho. Kahit na anumang paghihirap at pagsubok aang dumating sa buhay niya, hindi siya nawalan ng lakas ng loob para maabot ang pangarap niya.