Leveling Up

“Get the fuck away from her!” Owen shouted his voice heavy with desperation. “She is my Luna.” “No, Alpha.” Damon replied. “She’s mine.” *** Omega Callie always lived a quiet and humble life, with her fantasies of finding a mate one day. When the day finally came, her mate turned out to be none other than the Alpha of her park. Sadly, she was rejected and hurt. Her fate was sealed until Lycan Damon had a reason to visit her park. But with every blessing, comes a curse. Will Callie accept her new life regardless of the circumstances? Would she finally get her revenge? Explore a tale of romance, suspense, treachery, and love. The fascinating novel ‘Prophecy of the Lycan Queen will have you reading until the very last page.

Ethan telah meninggal. Menjelang pemakamannya, Olivia membereskan barang-barang peninggalannya dan menemukan sebuah album foto tebal. Di sampulnya tertulis, [Cinta Sejati] Namun ketika dibuka, isi album itu bukan foto Olivia sebagai sang istri. Melainkan Emma. Gadis yang dulu diasuh oleh Ethan. Tak hanya itu, seluruh harta warisan Ethan juga diberikan kepada Emma. Akhirnya, Olivia meninggal dunia dengan penuh penyesalan. Tapi, saat membuka mata lagi, dirinya justru kembali ke masa sebelum menikah dengan Ethan. Kali ini, Olivia tidak akan lagi mengorbankan segalanya demi pria itu. Dia memilih menjalani hidup untuk dirinya sendiri dan pergi mengejar mimpinya. Namun yang tak diduga, di kehidupan kali ini, Ethan malah gila saat tahu dirinya pergi dan mencarinya ke seluruh penjuru dunia.

Setelah aku meninggal, orang tuaku menandatangani surat persetujuan donor organ dan memberikan retina mataku kepada anak angkat kesayangan mereka, Emma Moore. Emma pun menikah dengan kakak kandungku. Mereka hidup bahagia sebagai keluarga yang utuh. Seumur hidup, aku selalu bersaing dengannya, tetapi ujung-ujungnya aku kehilangan segalanya dan berakhir tragis. Setelah terlahir kembali, aku memilih menjalani hidup tanpa memikirkan siapa pun dan justru itulah awal dari kebahagiaan yang tak pernah kuduga.

She was left at the altar. Her fiancé married another woman right in front of her. Joan Richard's perfect life collapsed in a single moment. Humiliated and grieving she disappears to a quiet town with nothing but her father’s old motorcycle and a heart full of rage. There, she meets Jax Wolfe a rugged, tattooed biker with a past as brutal as hers and a name that isn’t what it seems. He’s running from a bloodstained past. She’s running from betrayal. Neither of them is looking for love. But love doesn’t wait for permission. It crashes in loud and fast, like chrome on asphalt. And love on two wheels? It’s dangerous. It’s reckless. And it never comes without a price.

Fernando is the scion of the Quinn family, one of the wealthiest families in the capital. He should be living in the prime of his life, surrounded by honor and luxury. But three years ago, he was expelled from the Quinn family-the tendons in his hands and feet were mercilessly cut off. Michael, Joyce's father, took pity on him and helped him, even getting his daughter married to Fernando. From then on, all members of the Nagel family regarded Fernando as a failed man, someone unworthy of standing by Joyce's side. They kept trying to convince her to divorce him. However, little did they know... the man they despised was actually one of the richest men in the country. What will happen when the truth is finally revealed?

Isang gobernador na sugatan ang puso, dahil sa mga nakaraang pagtataksil ng kanyang dating nobya. Ay binigyan ng tungkulin na alagaan ang apo ng kanyang mahal na yaya. Ang inaasahan niyang simpleng gawain ay naging isang bagyo ng damdamin nang makilala niya si Aya, isang nakakaakit na dalaga.

Tiga tahun setelah menggelar resepsi pernikahan, suamiku yang merupakan seorang pilot sudah 18 kali membatalkan rencana pendaftaran pernikahan kami. Pertama kali karena murid perempuannya sedang uji terbang, aku menunggunya di depan Kantor Catatan Sipil seharian. Kedua kali karena dia menerima telepon dari murid perempuannya dan buru-buru pergi, dia bahkan menurunkanku di pinggir jalan. Kemudian, setiap kami akan mendaftarkan pernikahan, murid perempuannya akan mengacaukan rencana kami. Akhirnya, aku memutuskan untuk meninggalkannya. Namun, setelah aku menaiki pesawat menuju Doma, dia malah nekat mengejarku ke Doma.

After serving three years for a crime I didn't commit, I discovered the devastating truth on my release day: Chase Grayson, my husband, had divorced and betrayed me, marrying my younger sister. Worse still, he sold me to Axel Blackwood, a powerful and feared stranger. Heartbroken and trapped in Axel's world of secrets and lies, I faced a new prison that threatened to consume me.

Perjanjian antar keluarga memaksa tunangan aku, Marvin Kurniawan, untuk menikah dengan aku. Orang tuaku telah meninggal. Sementara dia tergila-gila dengan Irma Fasnitan, putri dari musuh keluarga kami. Pada akhirnya, Marvin menelan seluruh kekaisaran keluargaku dan membuang aku ke dalam bahaya. Ia memamerkan Irma di sisinya, seolah wanita itu adalah trofi atas kemenangan yang berhasil diraihnya. Dua puluh tahun kemudian, aku berada di ambang kematian. Putra kami sendiri, anak aku dan Marvin yang menggenggam racun itu. Dia berkata aku tidak berguna, dan ayahnya butuh kekuatan keluarganya Irma. Lalu saat membuka mata lagi, aku sudah hidup kembali. Kembali ke hari sumpah pernikahan aku. Kali ini, untuk menyelamatkan keluargaku, aku tidak akan menandatangani namaku di perjanjian itu. Aku menandatangani namanya, Irma Fasnitan. Sedangkan aku? Aku membawa lari seluruh harta warisan yang ditinggalkan orang tuaku dan menghilang. Kali ini, aku tidak akan menjadi orang bodoh yang sekarat demi pria yang tak pernah menjadi milikku.

Setelah gagal dalam ujian masuk perguruan tinggi, aku menikah dengan Logan Simpson dan bersusah payah mengurus dirinya selama 40 tahun. Namun, setelah dia meninggal, aku justru tidak diizinkan menghadiri pemakamannya. Selain itu, dia membagi separuh hartanya untuk anak-anak, dan separuhnya lagi diberikan kepada cinta pertamanya. Yang ditinggalkan untukku hanyalah satu kalimat. "Surat penerimaan yang kuambil darimu dulu, sudah kutebus dengan 40 tahun ini." Ternyata, saat itu aku bukan gagal ujian, melainkan surat penerimaanku telah diambil olehnya untuk diberikan kepada cinta pertamanya. Aku membuat keributan di pemakamannya, menuntut ketidakadilan selama 40 tahun ini, tetapi anak-anakku justru membenciku. "Ayah dan Bibi Eva memang ditakdirkan bersama, Ibulah yang menyelak dan merusak kebahagiaan mereka." "Kalau Ibu terus membuat keributan, jangan salahkan kami membuang Ibu di desa dan membiarkan Ibu hidup sebatang kara!" Aku akhirnya mati karena terlalu marah. Saat membuka mata kembali, aku sudah kembali ke tahun ketika aku mengikuti ujian masuk perguruan tinggi. Waktu itu, surat penerimaan masih dalam perjalanan, dan hidupku baru saja akan dimulai.