Meant To Be Artinya

Malaikat cantik harus turun ke bumi untuk menjalani sebuah hukuman. Bagaimana bisa seorang malaikat yang hidup tentram di akhirat harus menjalani kehidupan di bumi yang katanya begitu kejam? Di vonis Sang Senior 150 hari hidup di bumi, tentu saja tak terbayang olehnya. Malaikat cantik yang terbiasa hidup nyaman di akhirat, harus menjadi arwah gentayangan sebab tidak tahu arah tujuan. Meratapi nasib bagai arwah yang tidak diterima oleh akhirat dan sangat memohon untuk diperbolehkan pulang. Akan tetapi, Langit, seorang lekaki indigo yang memiliki kemampuan khusus, seketika merubah pandangannya tentang dunia. Yang mulanya ia menganggap dunia ini sangat ribet, ternyata tidak se-ribet itu karena Langit yang selalu mempermudahnya hidup di dunia. Hingga tumbuh perasaan aneh yang membuatnya menjadi tidak ingin pulang ke akhirat padahal masa hukumannya telah usai. Namun, bisakah dua orang dengan dunia yang berbeda bersama? Jika dipikir memakai akal sehat, itu tidak mungkin. Yang artinya, mereka tidak akan bisa bersama. Sekuat apapun itu mereka ingin mengubah takdir. Karena pada faktanya, manusia dan malaikat tidak bisa bersatu.

WARNING!!! - Adult story (21+) - Slow burn romance (alur lambat) ***** Airin terkenal sebagai wanita baik-baik, dia anak yang sangat berbakti kepada kedua orang tua. Airin tidak pernah sekalipun membantah apapun yang orang tuanya perintahkan. Termasuk ketika Bapak dan Ibu menyuruhnya menikah dengan seorang pendatang kaya raya di desa mereka, Tuan Saka Januar Pradipta. Airin tidak masalah kalau Tuan Saka masih lajang, tapi pria berusia 33 tahun itu telah memiliki 3 istri. Yang artinya, Airin... akan jadi yang keempat. Namun apakah akan sesederhana itu? Tentu saja tidak. Karena Airin menolak menjadi wanita yang tertindas. Sifat yang selama ini mati-matian dia tutupi dari orang-orang perlahan mulai muncul. Airin bukanlah gadis baik seperti yang selama ini mereka pikirkan. Dia licik dan manipulatif, sayangnya tidak ada yang menyadari itu karena wajah polosnya. Kecuali... kecuali tentu saja Tuan Saka yang terhormat. Di hadapan suaminya itu, Airin tidak pernah bisa menutupi apapun. *** Start : 31/12/20 Finish : 31/08/21 2020 by Asia July

Seorang anak berusia enam tahun, hidup sebatang kara tanpa memiliki kedua orang tua atau keluarga, pertempuran besar membuatnya harus terpisah dengan kedua orang tua, ia juga harus menjalani hidup penuh rintangan di dunia Nirvana, anak tersebut bernama Lan Shi atau Putra pertama Sang pembalik Langit Dunia Persilatan, ayahnya adalah Raja Para dewa, sedangkan ibunya Seorang Dewi keadilan. Identitas Lan Shi tidak diketahui siapapun, di usia enam tahun Lan Shi tinggal bersama kakek An Hui, perjalanannya dimulai sambil mencari keberadaan ayah dan ibunya. Lan Shi memiliki seorang teman ajaib yaitu Peri kecil atau pasir waktu, peri kecil memberitahu kalau banyak orang sedang memburunya, ia memutuskan untuk bersembunyi di dalam kantong kecil milik Lan Shi. Tiga tahun tinggal di hutan, Pria tua menemukan keberadaan Lan Shi, ia mengangkat sebagai cucu asuh dan membawanya pulang kediaman keluarga, keluarga tersebut diberi nama keluarga An, sekarang Lan Shi dipanggil dengan sebutan An Lan yang artinya subur tak pernah layu dalam bahasa dunia persilatan.

“Apa yang bisa saya lakukan supaya nilai saya bagus, Pak?” Diana bersandar di kursinya, menatap penuh arti pada pria yang dikenal sebagai dosen killer itu. Dosen dengan reputasi dingin bernama Damar Setyawan itu menaikkan satu alis. Senyum tipis melintas di wajahnya yang lebih mirip ejekan daripada keramahan. “Kamu sudah gagal empat kali, Diana. Kamu tahu artinya? Gelar sarjanamu bisa lenyap. Masa depanmu habis.” Diana pura-pura menggigit bibir bawahnya, lalu mencondongkan tubuhnya pada pria itu. “Kalau begitu … saya harus cari jalan lain, ‘kan?” suaranya terdengar manja, sengaja dibuat lirih. “Saya tahu Bapak bisa bantu. Saya bisa … membalas dengan cara lain.” Diana berhenti sebentar, menahan senyum nakal di bibir. “Saya bisa kok jadi sugar baby Bapak,” lanjutnya, pelan tapi jelas. “Anggap saja … kompensasi tutup mulut atas malam itu.” Tatapan Damar mengeras, seakan menimbang keseriusannya. Tapi Diana tidak bergeming. Ia justru semakin berani, bibirnya mendekat ke telinga pria itu. “Saya serius, Pak,” bisiknya dengan mata berkilat menantang. “Kapan kita mulai?”

She's my childhood friend. My favorite obsession. I wasn’t supposed to feel this way about her. She was meant to be off-limits, that I could treasure but never touch. But the more I watch her, the more I crave her. She’s mine, whether she realizes it or not. I’ll pull her into my world, wrap her in my obsession, until she’s as consumed by me as I am by her. And when that moment comes, when she finally sees me for who I am now, there’ll be no turning back. Because some obsessions aren’t meant to be fought, they’re meant to be fulfilled.

Blurb: "Nama aslinya Natalie Amber Kyle. Dulunya bekerja sebagai seorang pelayan di sebuah cafe. Kemudian bertemu dengan seorang agen mata-mata wanita. Mulai mengikuti kegiatan mata-mata dan aktif sebagai agen saat berusia 19 tahun. Sepertinya ia lebih banyak mengambil kasus yang berkaitan dengan wanita penggoda dan sepertinya sedang menjalankan misi dari kliennya," terang Jeremy, panjang lebar. "Hei, Rai. Jangan bilang kau tertarik pada gadis itu. Sekali berhubungan dengannya, riwayatmu akan tamat!" seru Jeremy memperingatkan. Usai menggerakkan satu jarinya di leher. Yang berarti mati. "Kau sangat tahu aku, bukan? Aku sangat suka tantangan. Lagipula bukankah menurut informasi dia selalu menjalankan tugas yang berkaitan dengan wanita penggoda. Itu artinya, para lelaki yang dia dekati pasti berhubungan dengan wanita penggoda. Kurasa dia hanya membuka kedok asli dari para pria bajingan. Aku jadi ingin memberinya sebuah misi." Rai tersenyum, sembari memikirkan sebuah siasat. Benarkah Natalie adalah seorang mata-mata yang menyamar jadi wanita penggoda? Dan apa misi yang dimaksud Rai?

I suffered miscarriage when I protected my mate Blake, Alpha of the Storm Pack, from the rogue wolf attack. But I accidentally overheard Blake speaking to our pack healer: "When you heal Luna, find an opportunity to remove her uterus. Make sure she can never get pregnant again." Then a she-wolf took a three-year-old boy into the room and Blake lifted the boy up with pride, instructing the healer: "Create the best training and nutrition plan for my son. I want him to be strong enough to become the heir to the Storm Pack." I recognized this woman. She was Chloe, an Omega who had joined our pack four years ago. And that child—with Blake's eyes and Chloe's smile—was unmistakably their son. I listened as Blake continued to firmly remind the healer: "Also, use the best healing herb——Moonbloom herb to treat Luna. Make sure Luna recovers properly. Don't worry about the treatment costs, I will pay for it personally." The healer looked at Blake in surprise. There is only one Moonbloom herb in the whole pack, and it will cost at least 10 million US dollars. My heart trembled. I never imagined the man who claimed to love me more than life itself would betray me like this. But when I severed our mate bond make way for their love story, the Alpha went crazy.

“You should’ve stayed gone,” Damon growled, his claws flexing. “Whatever you’ve become, it doesn’t change the fact you were never meant to lead.” Kael smiled, slow and cruel, the glow of runes dancing beneath his skin. “And you were never meant to rule.” _ In the ruthless world of wolves, Kael was born with skin that marked him as different — cursed, whispered some, forgotten by the Moon, said others. Discriminated against and dismissed by his own pack, Kael's only ally was Damon, the wolf he helped rise to Alpha. But power changes wolves. Betrayed, humiliated, and cast out, Kael disappears into the wilds, where death was meant to claim him. Instead, a prophecy found him. With a heritage rooted in ancient magic and bloodlines long thought extinct, Kael is reborn as something new, something dangerous. When he returns, stronger and stranger than any wolf alive, the very pack that rejected him will be forced to kneel… or burn. But fate isn’t done with Kael yet. His greatest enemy still wants him close—and someone new may hold the key to his heart. The only problem? Kael was never meant to belong to anyone.

He marked her like property. Then completely turned on her. Cecelia was never meant to survive the bond, she was just meant to bleed for it. Chosen for her pack, used for an alignment, discarded when she became inconvenient. Zeke took everything from her: her freedom, her future, and something she never meant to give; her heart. But she didn’t die. She learned. Now she’s back, unrecognizable, with poison in her smile and vengeance stitched into her skin. His mark still burns on her body. But the girl he broke is gone. And the woman she’s become wants nothing to do with him. She doesn’t want his love. She wants him to break, And this time, she’ll make sure he stays broken.

I WASN'T MEANT TO BE HERE! I wasn't meant to be with a man I said no to, but obviously couldn't take no for an answer. I was meant to be at Fairview, taking as many court cases as I could. When I consented to this, I thought it was going to be easy. I thought he was harmless and was only out to protect me. So I fell in love, without giving my heart enough time to think about it. But like they say, 'MOST EVIL COME CAMOUFLAGED AS GOOD'. When I finally realized the truth, I had to fight to live and leave. But alas, even after fighting, I realized that I couldn't escape the Genovese brothers. There is no escaping when any of them want you. Death has finally come to me; my soul has been taken, and I'm now Hollis Genovese's full prized-possession. There is no escape!