Mga Nonsense Na Tanong

"You'll fight for me right?." Nasasaktan siya sa kung paano tumitig ang mga nangungusap na mata ng kaibigan sa kaniya, hindi nito 'yon kailangang gawin. Hindi ito dapat magmakaaawa. Ang propesiya sa mundo ng mga mahika ang siyang pinagtutuonan ng lahat at walang magagawa ang kahit na sino kung hindi sundin ang propesiya, sapagkat ito na ang kanilang tadhana. Subalit hindi sang-ayon si Brythe Gijeon ang dalagang isa sa napili na natatangi sa lahat, kasama ang mga kaibigan na puksain ang kasamaan na lumilipol sa kanilang henerasyon. Nais nilang baguhin ang lahat. Itama ang mga pagkakamali, punan ang mga pagkukulang na nagawa at gawin ang kanilang misyon. Subalit ang tadhana ay mapanlinlang, napaikot sila nito sa makapangyarihang kasamaan. Naging kalaban ang dapat na kasamang lumaban at trinaydor ng lubos niyang pinagkatiwalaan.

Ava Blythe Jones, isang maganda, masipag, at independiyenteng babae na may kakila-kilabot na nakaraan. Bago masaksihan ang ginawang karumaldumal na pagpatay sa kaniyang mga magulang, ay tumatak sa kaniyang isipan ang kahuli-hulihang habilin ng mga ito, na magtago at lumayo sa makapangyarihang Fonteverde. Nang gabing ginulo na naman siya ng isang masamang panaginip at hindi na muling makatulog ay nagpasya siya na pumunta sa isang night club para pansamantalang makalimot. Hindi aakalain ni Ava na ang gabing iyon ang maglalapit sa kaniya sa anak ng taong matagal na niyang tinataguan. Ang mas malala pa roon ay may nangyari sa kanila. Nagkaroon sila ng kambal na anak, ngunit bago pa malaman ni Alas Fredo Fonteverde, ang makapangyarihan at kilala bilang isang halimaw na CEO, ay tumakbo at nagpakalayo na si Ava. Hindi nanaisin ni Ava na makilala ng kaniyang mga anak ang demonyong ama ng mga ito. Lalo pa nang dahil kay Alas ay nawalay sa kaniya ang kaniyang anak na babae. Sa muli niyang pagbabalik sa Pilipinas ay binabalak niyang paghigantihan ang mga magulang nito at bawiin ang kaniyang anak na babae. At sa pagbabalik na iyon ay malabo na siyang makilala ng isang Alas Fonteverde dahil sa ibang-iba na siya mula sa Ava noon; isa na siyang sopistikada at matalinong babae. Mapagtagumpayan kaya ni Ava ang kaniyang planong maghiganti at mabawi ang anak? O pati siya ay mapapahamak sa mga bisig ng isang kinikilalang “The Monster CEO?”

Makikipaghiwalay si Sarah sa asawa upang mahanap ang mga anak. Lingid sa kaalaman ng lalaki ang katotohanan na iyon at mayroon siyang triplets na pagka-anak niya ay ibinigay sa kaibigan. Paano kung isang araw ay malaman niya na ang ama ng mga anak ay ang siya rin palang naging asawa niya ngunit huli na ang lahat dahil nawawala ang mga ito.

Namaku Claretta Elvina, mahasiswa semester akhir di Kota Banjarbaru. Tak pernah terbayang olehku, mendapatkan pengalaman aneh setelah selesai mengikuti kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Pulau Laut. Dalam perjalanan pulang ke Banjarbaru, aku tersesat di sebuah kota yang tak kasat mata, tapi kota itu diyakini keberadaannya oleh masyarakat sekitar. Di sana, aku ditolong oleh seorang dokter muda yang tampan bernama Ansel. Di satu sisi, aku sangat merindukan keluargaku dan Nathan, sahabat baikku.Namun di sisi lain, aku tak rela berpisah dengan pria yang telah berhasil mencuri hatiku. Saat perasaan hatiku sedang terombang-ambing, mendadak aku kembali ke Banjarbaru, kembali lagi ke kehidupanku yang sebelumnya. Apa yang harus kulakukan? Haruskah aku kembali mencari dan memecahkan misteri kota yang hilang itu demi bertemu kembali dengan cinta sejatiku? Atau haruskah aku melanjutkan hidupku dan melupakan Ansel untuk selamanya?

Dia berbeda, dia tidak memilik kehidupan normal seperti manusia pada umumnya. Dia aneh, namun dia tidak gila. Zanna Kirania, gadis 19 tahun yang hidupnya selalu dilanda rasa takut berlebihan, kecemasan pada sesuatu hal. Memikirkan hal yang belum terjadi kedepannya.. kehidupannya sedikit membaik saat Kafka kafindra hadir dalam hidupnya.

Pengkhianatan itu diawali dari pengakuan mereka.... "Aku khilaf, Dik ….” “Khilaf, tapi kenapa bisa sampai sejauh itu, Mas …?” “Maaf ….” Hanya itu yang terus suamiku ucap. Maaf, maaf, dan khilaf, seolah tak ada kata lain yang sanggup keluar dari mulutnya. Ia tertunduk, pun matanya basah. Lelakiku ikut terisak. Aku tak bisa memahami apa yang ia rasakan sebenarnya. Mas, sadarkah kau sudah torehkan luka teramat dalam, yang sekarang menganga di hati ini. Lupakah saat kau lakukan, anak kampung itu kita jemput, dengan janji akan menyekolahkannya, menolong mengangkat derajat keluarganya. Apa yang sampai membawamu terjerumus begitu dalam? Warning! Yang punya tekanan darah tinggi harap untuk tidak membaca!

"Aku akan melunasi hutang ayahmu, tapi dengan satu syarat ...." "Give me your body." *** Menjadi rahim pengganti untuk istri dari pria yang menjadi cinta pertamanya?! Bella tak tahu harus menyebutnya untung atau malah buntung! Ketika berada di titik paling rendah dalam hidupnya, Bella malah dihadapkan fakta bahwa Ayahnya ternyata menjadikan Bella sebagai jaminan untuk meminjam uang sebesar 15 M. Di waktu yang bersamaan Manu menawarkan Bella sebagai rahim pengganti untuk Laura, istrinya yang mandul. Di satu sisi, rahasia besar ikut perlahan terkuak. Apakah yang terjadi jika sampai Manu mengetahui rahasia besar antara Bella, Laura, dan Agus, ayah Manu sendiri? Mungkinkah bahagia menjadi akhir kisah Bella? "Cinta itu tentang ketulusan hati, bukan obsesi."

“Bu, percaya Sekar, Bu ... Sekar nggak sadar-“ Plak!! Tamparan keras Ibu layangkan ke pipi, membuat pandanganku mengabur. "Siapa yang bisa percaya omonganmu, Sekar!' Pipiku panas dan perih. Namun, lebih sakit sayatan luka di hati ini. Gimana lagi aku bilang kalau aku nggak salah, Bu …? Aku korban ...!

Namaku adalah Nabhila Pramuditia. Itu kata Mas Alvis padaku saat bangun dari koma. Tapi, kata semua orang, namaku adalah Nadhila Meeaz--saudara kembar dari Nadhila Pramuditia. Ingatanku abu-abu, tapi cinta Mas Alvis sangat besar padaku. Lalu, juga ada anak di antara kami. Mana yang harus kupercayai? Apakah aku pemeran utama di hidup pria itu ataukah hanyalah tokoh pengganti saja?

Suci masih menatap Nilam lurus. “Semua gadis yang diinginkannya akan sulit lepas. Mereka pasti menghilang. Kamu bisa jadi korban selanjutnya,” ceracau gadis itu dengan bibir bergetar. “Aku? Korban siapa? Apa maksudmu, Ci? Aku nggak paham.” Nilam terus bertanya bersamaan dengan jantungnya mulai berdebar. “Ki Arya ....” Suci bergumam, setengah berbisik. Sorot matanya berkilat aneh.