Omniscient Reader's Viewpoint Kim Dokja

Flynn inherited his father's million pound chocolate business at 18 and is secretly gay. He's very far into the closet due to his upbringing and lives with two fears. One is that he will ruin his father's business and the other is that someone will work out that he is gay. Lucas, his new employee is the opposite. He's openly gay and very flirty. Or rather, he constantly flirts with Flynn. As time passes, Flynn finds it harder to pretend that he's not gay and that he doesn't like Lucas as more than his best employee. He's also been plagued by dreams that seem to be from his childhood where he made a promise with someone who feels like Lucas. Lucas' problem is that Flynn doesn't remember him and doesn't feel he deserves to be happy. Lucas' mission is to make Flynn happy, but it's going to be a hard one.

I was an orphan being adopted by a simple family. My dad was a driver of a very powerful businessman. My mom was one of their maids. She was in fact their lady butler. This family with gazillion bank accounts had an only heir, drop dead gorgeous young billionaire, Albert Michaels. He was always the talk of the news both in mainstream and social media along with either a popular pop star diva or a hubristic socialite with voluptuous body and kittenish voice. I, Samantha Reynolds, one of their servants had been stealthily trailing him since the day that I stepped in their grand top of a kind living room. His stone cold aloof aura as he stared at me everytime he caught me gawking at him made him even more attractive and charming than he already was. Till one rainy night, a magical or should I say disaster happened. Arriving at home late and intoxicated while I was busy wiping the glass tea table, he was almost dropping himself on the cold marble floor. Guiding him towards his room, his heaviness was weighing up my petite body. Till we both dropped on his king sized bed with me under him. His glassy eyes tingling my long time desire. His warm rims made me want to wrap them with mine. Till time stood still as the rain continued pouring engulfing the atmosphere with its coldness while him covering me with his burning libido. As we both reached the top, he called a name, ''Madeline!'' D*mn!

Saat SMA 1 Jakarta sedang mengadakan 'Wall of Fame', Miss. Popular, Jasmine Annisya tentu saja ingin mendapat foto di tempat wall of fame. Tapi semua tidak berjalan lancar seperti rencana. Gray Nicklaus, Mister. Popular yang tidak diketahui keberadaannya oleh Jasmine menghancurkan sesi foto Jasmine. Tentu saja Jasmine langsung menuduh cowok tersebut sebagai penghancur. Tapi yang tidak diketahui olehnya adalah kalau dia akan membuat kesepakatan bersamanya. Kesepakatan yang menyeleneh, tapi membuat mereka menjadi dekat. Bahkan, kedekatan mereka ditakuti oleh saudara kembar Gray. Tapi itu bukan penghalang bagi Gray untuk terus mengikuti kesepakatan bodoh yang ditawarkan oleh Jasmine. Hubungan mereka terlalu larut dalam sosial media, sampai mereka lupa, bahwa yang mereka rasakan adalah hal nyata. Dan saat mereka sadar, itu semua sudah terlambat.

"เธอมันก็แค่น้องสาวของผู้หญิงขายตัว ที่หาวิธีทำให้ฉันสนใจไม่ได้ เธอก็วิ่งไปหาคนอื่น" "พี่สาวฉันไม่ใช่ผู้หญิงขายตัว อย่างที่พี่เข้าใจ" มิริณสวนกลับอรัณอย่างไม่ยอมทันที "เป็นเด็กN มันไม่ได้ต่างกับผู้หญิงขายตัว" อรัณจับข้อมือเรียวเล็กของมิริณเอาไว้แน่น ด้วยความโกรธและโมโห ใบสวยหวานไร้กรอบแว่นตา จ้องมองคนปากร้ายโดยไม่เกรงกลัวแต่อย่างใด "ถ้าเกลียดผู้หญิงขายตัว เกลียดพี่สาวฉัน เกลียดฉันมากนัก พี่ก็เลิกยุ่งกับฉันเสียทีสิ" มิริณกดน้ำเสียงโดยความไม่พอใจ พร้อมกับสะบัดมือออกจากแขนของอรัณ "ถ้าอยากเป็นเด็กขายตัวตามพี่สาวของเธอนัก ก็มาขายให้ฉันเสียสิ จะได้ไม่ต้องวิ่งหาคนอื่นให้มันเหนื่อย แค่นอนให้ฉันกระแทกก็พอ" "พี่รัณ" มิริณตระโกนใส่หน้าอรัณด้วยความโกรธจัด !! เพี๊ยะ !! พร้อมกับตะเบ่งฝามือฝาดใบหน้าอันหล่อเหลาของอรัณด้วยที่เขานั้นดูถูกเธอไม่หยุด ใบหน้าของอรัณหันไปตามแรงตบและมอง มิริณมาด้วยสายตาดุดัน "ขอซื้อดีๆ ไม่ขาย งั้นก็โดนฉันกระแทกก่อน แล้วค่อยคิดราคามาละกัน" พูดจบอรัณก็ระดมจูบคนตัวเล็กไปทั่วทั้งใบหน้าด้วยความโมโห

Prince Sebastian, the heir to the throne has always been destined for an arranged marriage. Edward never expected that he would be the other half of the arranged marriage. The prince is happy with the match, but Edward is not. Soon enough he finds his lack of feelings for the prince is the least of his problems when the consequences of entering the royal family become clear. It seems like they will never have a perfect marriage.

Alpha Adam Hayes: The 1st mate who rejected her, thinking she was wolfless and not worthy to be the Luna of his pack. King Logan Knight: The 2nd chance who accepted her for who she was but was destined to kill her. Both were begging for her attention, asking for a chance. Who was she going to choose? Someone who was with her the entire time, or someone who went to lengths to fight for her life?

Sheyki seorang gadis berumur 25 th meninggalkan profesinya sebagai peneliti dan memilih terjun ke dunia penulisan naskah. Dirinya lebih hebat dalam menciptakan naskah drama daripada membuat sebuah projek pengamatan. Sheyki seorang wanita tangguh karena dia pernah berusaha bertahan sendiri dengan kondisi mentalnya. Tidak benar-benar sendiri melainkan dia mendapatkan motivasi dari seseorang yang belum dia temui sebelumnya. Seseorang itu adalah Azmi yang merupakan dokter psikiater terkenal yang membuatnya perlahan menyembuhkan sendiri sakit mentalnya. Sejauh ini, Sheyki belum pernah menemui Dokter Azmi, padahal dia sangat ingin menemui dokter muda yang terkenal itu. Pada suatu kesempatan, Sheyki membaca poster lomba membuat naskah yang hadiahnya bisa mengantarkan gadis pelosok ini untuk terbang ke ibu kota. Dipikirannya, dia harus menang untuk bisa terbang ke ibu kota agar setidaknya jaraknya tidak terlalu jauh dengan keberadaan Si Dokter. Ternyata dia benar-benar bisa memenangkan perlombaan itu dan bisa terbang menuju ibu kota. Akan tetapi, luasnya ibu kota membuatnya tetap susah menemui orang seterkenal dokter itu. Tanpa disangka, rupanya dia diterbangkan ke ibu kota untuk projek membuat naskah khusus untuk grup band paling terkenal. Karena dia masih belum menyerah untuk bisa menemui dokter kebanggaanya, Sheyki menerima tawaran untuk membuat naskah drama untuk grup band tersebut dan berhasil bertemu dengan tujuh orang pria yang posisinya sangat terkenal saat ini.

️️ Cerita dewasa, bukan bacaan anak kecil! ️️ Harap bijak sesuai usia kalian! ️️ Bukan Squel. "Panggil namaku," bisik Tian. Gigi Shashi menancap di bibir bawahnya, pipinya bersemu merah. "T-tuan Li," gumamnya ragu-ragu. "Bukan begitu cara memanggilku." Tian menyibak rambut yang menutupi kening Shashi dan tatapanya lembut menyorot wanita di bawahnya yang terlihat lemah dan mendambakannya. "Christian," erang Shashi. Tian tersenyum. "Nah, itu baru benar." *Bukan Squel Selamat membaca.

Ada pembalut wanita di koper suamiku. Benda itu menuntunku ke sejuta tabir yang mencengangkan. Sebuah foto yang dikirim sahabatku pun semakin membuatku yakin, bahwa ada sesuatu yang disembunyikan lelaki yang sudah bertahun-tahun hidup seatap denganku. Ada apa sebenarnya?

Autumn Dawson had only ever loved one man, Ivan Ashton, her husband. For twelve years, she devoted her life to him, only to have her heart shattered when he married her sister on their 11th anniversary. Shortly after, she met a mysterious death and was reincarnated three years before her demise. This time, she vowed things would be different. On their ninth anniversary, when Ivan brazenly introduced his mistress for the first time, Autumn refused to remain silent. No longer the mute dog wagging her tail at her husband's call, she stood up, her eyes blazing with fury. "I want a divorce," she declared, her voice resonating with newfound strength. The room fell silent, the shock evident on both Ivan's and her sister's faces. For the first time, Autumn wasn't backing down. She had had enough, and she was determined to seek revenge on every single person who had wronged her in her past life. But as she prepared to walk away, Ivan grabbed her arm, his eyes filled with desperation. "I want a second chance," he pleaded. Autumn's eyes narrowed, her resolve hardening. "Over my dead body," she spat, yanking her arm free. This time, Autumn Dawson wasn't just fighting for herself. She was ready to take down anyone who dared to stand in her way.