Pokemon Fanfiction Ash Abandoned

On the day Mateo was crowned as the Alpha King of the Eastern Packs, I learned that my remaining wolf's power was depleted and that the silver curse would eventually take my life. During the coronation ceremony, the Grand Elder asked Mateo who he regretted losing the most. Without hesitation, he dialed my number. I answered, listening to his cold voice through the phone: "When I got hurt, after you left me thinking I wasn't Alpha anymore, did you ever regret it?" Looking at the astronomical bill for another month's supply of moonwort potion, I laughed softly: "Mateo, since you're so powerful now, could you lend me 500,000 for the treatment?" The line went dead instantly. On the live broadcast, I watched as his face turned to ice: "Now I have no regrets." He didn't know that seven years ago, when that cursed silver dagger was killing him, I had secretly channeled my wolf's power to him, taking the curse upon myself.

"Stop the car!" Shouted Albert "Boss!" "I said stop the car or you are fired!" Albert said coldly. 'Screeeeeeech' the driver stepped on the emergency break. Before he could react, his boss had already flung the door and was running towards a certain direction... .... "Let's go home." Hearing the word home, Velma looked at the man before her dumbly. "Let's go home..." Albert repeated himself. Before waiting for Velma to reply, he took her hand and led her to the car.

I sacrificed half my life to make a deal with a witch to be with Rook. After one night together, Rook coldly promised the packs to be allied through marriage. However, on the second day of our wedding, he left the territory to be on the battlefield. He was gone for three years. I brought up our son, Ari, on my own in our territory while I waited for his return. Three years later, he suddenly came home and brought his sweetheart and their daughter along. He coldly ordered, "Move to the basement with your son and give your room to my daughter." For three years, he had built a life with them while I waited alone. I threw the divorce papers in his face and walked away from him with my son. The princes of the Heavenly Wolf Pack would never be trapped by a man's love again. What I want is to rule the packs and become a queen.

The day before the final round of Beta selection, I was poisoned with wolfsbane and locked inside my burning house. The fire spread too fast, and my weakened state prevented me from shifting. My wolf, Emma, screamed in my mind, but I couldn't escape. I clawed at the door as the flames seared my skin. When I was rescued, my body was covered in burns, my skin raw and torn. Outside the operating room, I heard my mother sobbing, repeating, “It’s my fault... I locked the door by accident... I never meant to...” Alpha David, my mate, called for every healer to restore me, but his cold words to my mother were chilling: “If Serina wasn’t so vain and selfish, I wouldn’t have had to do this. Becky was fragile, struggling with depression, yet Serina flaunted her success in front of her. This is what Serina owes her.” David’s actions were meant to pave the way for Becky to become Beta, but I was the one who suffered. He claimed to be treating me well, but destroying my health and future didn’t feel like care. I pressed my hand to my bandaged chest, the numbness spreading. Emma growled inside me, weakened by the wolfsbane. I no longer wanted the love of the mother who betrayed me or the mate who was supposed to protect me. I wanted nothing from them anymore.

“We ain't divorced yet, Gabriella and you are already cheating. Is this why you wanted a divorce? Cutting me off from your business? Just to bring in someone and you didn't even do that alone but my uncle? Doing shit with my uncle?” My eyes widened more and more until I understood what was happening. For three years, Gabriella thought she had it all, a loyal husband, a growing interior design business, and a best friend she’d known since college living under their roof “just until she got back on her feet.” When her friend announced a surprise pregnancy, Gabriella celebrated, until she discovered the father was her own husband. The betrayal slices deeper when Gabriella learns the affair began long before the baby, and worse, her husband signed over half of their joint properties to the friend in secret. Now publicly humiliated and privately devastated, Gabriella refuses to be the woman who begs to be chosen. Divorce is not just a choice, it’s survival. Enter Aidan Voss, her newest client: a reclusive billionaire known for designing luxury hotels and for ruthlessly dismantling the competition. He’s charming, calculated, and hiding scars of his own. He offers her a high-stakes design contract that would put her business back on the map, but his interest in her is anything but professional. What she didn't know was that the newest client was her ex-husband's uncle. But Gabriella made a vow: never to lose herself in a man again. Not even one who seems to see past the ruins she hides behind polished smiles. And certainly not one who might just be planning revenge on the man who broke her, because Aidan has his own unfinished business with her ex-husband.

18+ Kata orang, menjadi istri seorang Aiden Malik yang merupakan pewaris tahta kerajaan bisnis Malik Group adalah impian setiap wanita. Tapi, tidak bagi Eva. Karena Eva selalu berharap kalau dia bisa menghindari hal ini, namun, kenyataan berkata lain. Bagaimanakah Eva menghadapi kehidupan yang tak seindah seperti kelihatannya? Eva memelototi bagian belakang kepala suaminya dengan kesal, "Percaya atau tidak, tapi tadi malam ada yang memberiku obat perangsang." "Oh ya? Menurutmu aku percaya?" Eva mendecih. "Terserah kau mau percaya atau tidak. Tapi sejujurnya aku katakan kalau aku lebih suka tidur di samping onggokan sampah daripada tidur denganmu." Suara Eva sarat dengan amarah. Betapa menjijikkan dan sombongnya pria itu karena telah membuat video tentang apa yang terjadi tadi malam lalu memutarnya kembali di hadapannya seperti ini. Suaminya hanya ingin mempermalukannya. "Apakah kau kesal karena tadi malam aku tidak melakukannya hingga lima kali denganmu, Eva? Uhm, atau mungkin kau hanya ingin hamil anakku sehingga statusmu sebagai istriku tidak perlu dipertanyakan lagi?" Eva menghela napas, sudah cukup dengan omong kosong ini. Dia tidak ingin dipermalukan lagi oleh suaminya. "Yang harus kau lakukan hanyalah menandatangani kertas ini, Aiden. Tanda tangani saja surat perceraian kita lalu ceraikan aku." Aiden memalingkan kepalanya. "Apa yang baru saja kau katakan? Sebuah perceraian, hm? Tidak semudah itu, Sayang. Siapa yang memberi ide di kepalamu kalau aku akan melepaskanmu?"

18+ Niat ingin bertemu dengan calon tunangannya, Emily justru dimanfaatkan oleh kekasihnya, dan berakhir tidur dengan Benedict, CEO Maven Group yang dikenal dengan sebutan si arogan berambut perak! Di saat Emily berusaha melupakannya, Emily justru kembali bertemu dengan pria itu, bahkan ditawarkan untuk menjadi "wanita"nya! --- Benedict menyampirkan rambut Emily, lalu melabuhkan kecupannya di bibir gadis itu. Ciuman hangat itu dalam sekejap berubah menjadi panas, hingga membuat Emily meremang. Dia tak tahu, apa ini demam ataukah panas tubuh mereka berdua yang menyebabkannya. Emily tahu, dia harus memberikan sedikit makanan pada anjing pemburu agar mau berburu untuknya. Anggap saja ciuman ini adalah makanan itu. Jadi, ketika Benedict mulai bergerilya meminta lebih dari sekedar ciuman, Emily mendorong Benedict. Lalu, memberi satu tamparan keras pada pria itu, membuat Benedict yang tidak mengira akan hal tersebut tertegun. "Apa yang kau lakukan?" seru pria itu. Emily mengetatkan genggaman di tangannya. "Kau mengambil kegadisanku, Tuan berambut perak, setidaknya kau harus membiarkanku menamparmu meski sekali."

Pernikahan ini seperti mimpi disiang bolong untuk Piona seorang wanita berusia 21 th yang masih berkuliah di jurusan sastra untuk semester akhir, pasalnya pernikahan ini dilakukan untuk kepentingan ekonomi keluarga selain itu ada alasan lain yang masih menjadi rahasia. Parahnya lagi pasangan Piona adalah seorang kakak kelas yang ketika SMA tidak memiliki hubungan baik dengan Piona walaupun tampan pada masa itu tapi tingkah lakunya selalu berhasil membuat orang membencinya. Setiap bertemu Piona pasti akan menyulut pertengkaran hebat dan menyebabkan perang dingin yang tidak kunjung usai, entah angin apa yang membuat mereka kembali bertemu dan melihat kenyataan bahwa mereka harus menikah, kisah cinta ini sangat berwarna dan mereka terlibat kecanggungan saat malam pertama, saat menjalani hubungan setelah menikah bahkan merasakan bagaimana mereka akhirnya saling cemburu. Kisah romantis bahkan mereka akhirnya bisa berhubungan intim tanpa rasa malu lagi, tersaji dalam kisah cinta ini. Ketegangan mulai terjadi ketika banyak kebencian dari masa lalu dan orang ketiga yang hadir untuk menghancurkan hubungan Edwin dan Piona, Kekuatan cinta mereka diuji disini. Ketika orang yang membenci mereka berdua ingin membalaskan dendam, mereka dihadapkan dengan banyak ancaman dan ketakutan, yang akhirnya membuat Piona berhadapan dengan orang ketiga yang menjadi awal mula tragedi kecelakaan terjadi, yang membuat Piona dinyatakan Tewas dan Edwin mengalami syok berat akibat kehilangan Piona dan bayi yang di kandung Piona, Tante Marta atau mama Edwin juga akhirnya baru ketahuan jika mengidap kanker yang akhirnya meninggal. Duka Edwin semakin parah, tapi berjalannya waktu Edwin meyakini ada yang tidak beres dengan kematian istrinya, dia menyelidiki ulang, apa yang sebenarnya terjadi. Menurut hasil otopsi ternyata itu jenasah yang di temukan bukan Piona, membuat Edwin bersyukur dan bisa menemukan Piona, namun ternyata kebahagiaan ini hanya sesaat, rahasia besar di sembunyikan Edwin selama ini, Piona menelan kenyataan pahit ada kebohongan dan kehilangan di depan matanya, bagaimana kisahnya?

Terjerat hutang yang membawa seorang Gadis bernama Laluna berhadapan dengan sindikat perdagangan manusia yang ada di Nepal. Selama sepuluh tahun sejak Laluna masih belajar di sekolah menengah pertama pergi dari negara asalnya Tanpa bisa kembali ke negaranya lagi. Dia adalah seorang gadis yang dulunya tinggal disebuah desa kecil di Utara Indonesia. Kekelaman masa mudanya itu membawanya pada kehidupan baru yang menghilangkan kesan feminim dan ramah di dalam dirinya. Usianya sekarang sudah menginjak 22th Dia tumbuh menjadi seorang wanita yang sangat cantik tapi sangat tomboy, Dia bisa keluar dari perbudakan dan dunia prostitusi tapi akhirnya membawanya menjadi seorang wanita kriminal. Keadaan ini memang bukan sebuah pilihan, karena hanya ada dua pekerjaan untuk bisa bertahan hidup disana. Sebagai pencuri atau Wanita penghibur karena dia tumbuh tanpa pendidikan dan dia memilih yang pertama untuk mendapatkan banyak uang demi keluarganya sekaligus demi sebuah keinginan untuk pulang dan menyelamatkan semua teman-teman yang berangkat bersamanya. Sampai akhirnya seorang Tentara tidak sengaja datang pada sebuah pesta pora Di Nepal. Dia adalah utusan dari Indonesia untuk menyelamatkan para budak dan wanita penghibur yang terjebak di Nepal dengan cara menyamar. keduanya bertemu dalam satu misi yang sama untuk pulang ke Negara asal dan mereka berdua saling jatuh cinta. Keberanian mereka berdualah yang membuat mereka bisa kembali pulang dan membawa puluhan orang yang menjadi korban kekejaman perdagangan manusia ini. Bagaimanakah perjuangan mereka?

Shayla Sengupta is the type of woman who has that razor-sharp smile, a devil-may-care attitude and has the type of beauty that poets write sonnets about. She knows it and also knows just how to use all of it to get what she wants.But after a handful of most unfortunate incidents where she almost ends up drowning in the dangerous waters she tried to tread on ; Shayla faces the danger of dying due to thirst. Does a certain blue eyed boy with the voice of a nightingale prove to be the water for Shayla when she is stuck in the desert?