Queen Of Hearts In Once Upon A Time

Finding the love of your life at 18 seemed so impossible. It had to be my imagination. Years later and years worth of missed opportunities, divorces and crushed hearts. What do I do when the fates line up and we're given another chance. Has it been to long? Will this be just another missed chance?

I've raised my son, Caleb Bennett, for nine years, but today I found out he was never mine. Claire Bennett, my wife, shamelessly tells me to leave with nothing. She says Caleb's real father is Lincoln Lancaster, heir to the most powerful family in Berglaton. The Lancaster family has few direct heirs left, so if Lincoln acknowledges Caleb as his son, Lincoln can easily surpass his frail uncle and become the rightful successor. Caleb says, "You think you deserve to be my dad? My real father could crush your whole family with a snap of his fingers!" Margaret Quigley, Claire's mother, adds, "If Claire hadn't gotten pregnant with Lincoln's child back then, do you really think we'd have let someone like you marry into our family?" I don't fight back. I just sign the divorce papers in silence. After that, I take out my phone and call my father, James Lancaster, who has been waiting for me in Berglaton all these years. "Come pick me up on Christmas Eve," I say. "I'm ready to go home and take over the family."

Deception shattered Rosie’s world on what should’ve been the happiest day of her life. With a pregnancy test in hand and her heart in tatters, she walked in on her husband and best friend entwined in betrayal. Yet, she chose silence, only to be blindsided by a divorce paper thrust into her hands. Forced to sign, she vanished into the night, her dignity in shreds. But Rosie's story didn’t end there. Five years of fierce determination transformed her into a powerhouse—the anonymous CEO of the city’s most influential organization, and a single mom. Now, her ex-husband, crippled by regret, wants a second chance. But does he deserve her forgiveness?

Organisasi Al Reint adalah organisasi rahasia yang tidak diketahui keberadaannya. Para intelijen maupun organisasi rahasia dunia hanya mengetahui namanya saja tanpa tahu mereka itu sebenarnya apa. Gosipnya organisasi itu adalah organisasi terkejam yang pernah ada, organisasi itu dipimpin oleh seorang ketua yang mereka sebut dengan Azqadam. Dia adalah seorang yang sangat misterius hanya kaki tangan atau mata dewanya saja yang pernah melihat wajahnya, tidak ada yang tahu rupa dan jenis kelaminnya karena dia selalu mengenakan topeng dan mengenakan jubah putih. Dibawah kedudukan Azqadam ada 9 para wakil yang disebut dengan tetua suku, dari ke-9 tetua hanya tetua no 3, 5, dan 7 yang sangat misterius mereka tidak pernah menunjukan jati dirinya ke sesama para tetua suku. Ada yang mengatakan mereka bertiga merupakan seorang putera mahkota maupun pangeran sebuah kerajaan yang ada di dunia ini dan ada yang mengatakan mereka adalah para crazy rich dunia. gosipnya pun simpang siur tidak ada yang dapat memastikan kebenarannya. Yang pasti semua orang yang ada di organisasi Al Reint adalah orang berbahaya dan penuh tipu muslihat. Kaki tangan atau Mata dewa dari seorang Azqadam dikenal dengan nama Alorest. Seorang yang berhati dingin, jenius, dan sedikit gila. Kegilaannya adalah suka membunuh para penjahat, dia suka membunuh mangsanya secara halus, selalu membuat ide kematian yang diluar nalar, para tetua menyebutnya si psikopat jenius gila. Dunia yang terlihat indah dan damai sebenarnya hanyalah ilusi semata karena yang sebenarnya terjadi adalah banyaknya krisis kelaparan diseluruh dunia, para pemimpin yang tamak akan harta kekayaan negara, serta gencatan senjata di beberapa negara. Misi dari organisasi Al Reint adalah ingin mereset dunia agar menjadi dunia yang ideal. Tapi dalam setiap misi yang berawal dari sebuah kebaikan pada akhirnya akan menciptakan sebuah kejahatan pula. Karena hakikatnya manusia tidak pernah puas dan selalu diliputi oleh nafsu dunia sehingga dapat mengubah tujuan awal dari misi tersebut.

Cheyenne grew up in a small pack. They kept to themselves and never ran into problems. She graduated a year early from high school at the age of only 17 and freshman year of college coming up. Then a warning from the Moon Goddess comes to her and her life is turned upside down. On top of all of everything else, there's this mystery man that seems to show up randomly when she's in the most trouble. Who is he? Can she trust him? She tries to get answers from the Moon Goddess about everything but all she gets is riddles in response. When war threatens to plaque her home town, she has to make a choice. Her family has a held secret for so long and it's about to come to light.

In the year 2030, an apocalypse happen in the blink of an eye, and humanity is in great danger. "Do I have what it takes to survive them all?" That is the question that has been stuck in Shawn's mind as he wanders to chaos, destruction, and unexpected situations that he will encounter in this apocalyptic world. But the question that he should ask himself is: "Will the world dies upon me?"

"I was naive and grateful. Happy that I had a place I could call home, but I was wrong. He was surrounded by evil and too blind to see it. I had to pay the ultimate price for his blindness..." Willow.*************** Willow Brooks learned a hard lesson that she wasn't meant to recover from. Framed for murder and executed for it. She was given a second chance to rectify her mistakes, save lives and change the outcome of events. The catch was she had only one year to fail or succeed; if she failed, both she and her wolf would be damned forever, never to be reborn. The other problem that loomed in her mind was if she succeeds, will she live beyond the year?

Sofia is a mysterious woman who is set for revenge against the people who caused her downfall. With her amazing transformation, she is able to penetrate the cut-throat world of models and beauty queens. She has set her sight on the crown that she once wore but was taken away from her. With the help of her long-time friend and secret lover Mikael, everything seemed easy or that's what she thought.

Dunia kegelapan mengenalnya sebagai Ratu Iblis yang tak terkalahkan, pemimpin yang memerintah dengan tangan besi dan kekuatan tak terbantahkan. Namun, sebelum menjadi sosok yang ditakuti, Zhefora hanyalah seorang gadis kecil yang dikutuk oleh takdir. Ia lahir sebagai putri dari penguasa kerajaan iblis, tetapi sejak kecil ia dijauhi karena cakra iblis yang mengalir dalam tubuhnya—sesuatu yang bahkan kaum iblis sendiri takuti. Dibandingkan dengan saudara-saudaranya yang disanjung dan dihormati, Zhefora tumbuh dalam bayang-bayang ketakutan dan kebencian. Jika ia terluka, orang-orang menghindar. Jika ia tersenyum, mereka menatapnya dengan ngeri. Jika ia menangis, dunia seolah menertawakan kelemahannya. Maka, ia berhenti tersenyum. Berhenti menangis. Berhenti berharap. Di usianya yang ke-16, ibunya meninggal secara tragis, dan ayahnya menghilang dalam perang yang tak pernah dimenangkannya. Takhta kerajaan jatuh ke tangannya—bukan karena ia menginginkannya, tetapi karena tidak ada pilihan lain. Zhefora, yang dulu hanya seorang gadis kesepian, kini berdiri sebagai Ratu Iblis yang ditakuti. Ia menguasai kerajaan dengan kebijaksanaan dan kekuatan, tetapi hatinya tetap kosong. Hanya Erem, tangan kanan dan penasihatnya, yang setia berada di sisinya. Namun, kekuasaan selalu membawa ancaman. Dalam sebuah ekspedisi untuk memperluas wilayahnya, pasukan kerajaan iblis terjebak dalam serangan brutal dari musuh yang tak terduga. Zhefora yang selama ini tak pernah goyah, untuk pertama kalinya menghadapi kemungkinan kekalahan. Di saat itulah ia melihatnya—Aroo. Seorang pria muda dengan kekuatan yang bahkan tak bisa ia duga. Ia bukan iblis, bukan manusia, bukan makhluk yang bisa Zhefora definisikan dengan mudah. Dengan satu gerakan, Aroo membalikkan keadaan. Pasukan musuh yang nyaris menghancurkan mereka, kini bertekuk lutut. Zhefora memandangnya dengan mata tajam. Siapa dia? Mengapa ia membantunya? Dan yang lebih penting... mengapa kehadirannya membuat hati Zhefora yang beku mulai retak? Seiring waktu, hubungan mereka berkembang—dari sekadar ratu dan panglima, menjadi sesuatu yang lebih berbahaya. Zhefora yang selama ini hanya mengenal kesepian, mulai merasakan sesuatu yang lebih dalam.