Shikaku Nara Mati

Karina adalah seorang wanita tangguh yang begitu menyayangi keluarga. Ekonomi yang sulit membuat dia memutuskan bekerja ke Taiwan sebagai TKW. Awalnya baik-baik saja, Karina selalu mengirimkan uang untuk suami dan anaknya di Indonesia. Namun, ditengah-tengah perjalanan. Karina mendapat kabar jika Bima telah menyalahgunakan uang yang dia kirim, bahkan sudah menikah lagi. Karina sakit hati, diam-diam Karina pulang dan memergoki suaminya. Tak hanya membuat Bima menyesal, tapi Karina membuat laki-laki itu sengsara. Apa saja yang dilakukan Karina? Apakah dia akan menerima kembali suami yang sudah mengkhianatinya?

Di kehidupan lalu, suamiku tiba-tiba mengalami pendarahan otak dan meninggal. Dia juga meninggalkan sejumlah besar utang. Demi putraku yang masih SMA, aku menjual rumah yang diwariskan orang tuaku dan bekerja 3 pekerjaan untuk membayar utang. Setelah terlalu banyak bekerja, aku jatuh sakit dan akhirnya masuk rumah sakit. Di samping ranjang pasien, putraku yang sudah diterima di universitas bergengsi malah menelepon dengan gembira. “Halo? Ayah, ini aku. Wanita ini sudah mau mati. Aku ada belikan asuransi untuknya. Kita setidaknya bisa dapat kompensasi 10 miliar. Kamu dan Bibi Susi cepat kembali dari luar negeri.” Bibi Susi yang dimaksudnya adalah teman semasa kecil dan juga tetangga suamiku. Ternyata, yang disebut utang itu adalah hasil pencucian uang dalam jumlah besar yang dilakukan suamiku dan kekasih gelapnya. Demi menutupinya, mereka membuat pembukuan palsu, bahkan berpura-pura mati untuk menghindari tanggung jawab hukum. Sementara itu, demi menjadi anak orang kaya, putraku membiarkanku mati karena kelelahan. Saat membuka kembali mataku, aku sudah kembali ke hari di mana suamiku berpura-pura mati.

Setelah mendaki sampai ke puncak gunung, aku mengalami hipotermia. Kedua teman masa kecilku yang pernah bersumpah untuk melindungiku dengan nyawa mereka malah sama sekali tidak melirikku. Yang satu sibuk mengeluarkan semua pakaian untuk membungkus tubuh Lucia, yang satu lagi sibuk menggunakan tubuhnya untuk menghangatkan Lucia. Aku kedinginan sampai penyakit jantungku kambuh. Ketika aku memohon pada mereka untuk menolongku, mereka malah langsung murka. “Chloe Winata! Kenapa kamu masih saja cemburu di saat-saat seperti ini! Kalau dingin, ya lari beberapa putaran sana!” “Setelah pulang nanti, kami akan belikan kamu 100 jaket bulu. Tapi sekarang, kamu nggak boleh rebutan sama Lulu!” Untungnya, ketika tim penyelamat tiba, aku berhasil diselamatkan meskipun nyawaku sudah di ujung tanduk. Selama seminggu aku diopname di rumah sakit, mereka tidak datang menjengukku. Dari postingan sosial media, aku baru tahu bahwa mereka sibuk merayakan pesta ulang tahun Lucia. Persahabatan belasan tahun ini sama sekali tidak bisa dibandingkan dengan senyuman seorang putri sopir. Aku pun menelepon ayahku. “Ayah, aku bersedia nikah sama putra Keluarga Januar.”

Tiga tahun William Donovan koma. Tiga tahun pula Grace Whitmore mengorbankan segalanya—karier, harga diri, bahkan kebebasannya—demi pria yang diam-diam ia cintai sejak lama. Saat akhirnya membuka mata, yang William cari bukan Grace… tapi Camila, perempuan yang pernah meninggalkannya dan menolak menemaninya saat koma. Bagi William, Grace hanyalah pengganti. Dan ketika Camila kembali, bisikan kejam dari orang-orang pun terdengar: “Perempuan kampung itu udah nggak dibutuhkan lagi. Suruh dia pergi!” Grace memilih mundur. Tapi kalimat yang tertulis di surat cerai membuat William membeku. Alasan perceraian: disfungsi pria. Tanpa air mata, Grace pergi. Tak lama kemudian, ia kembali—bukan sebagai perempuan yang dulu diremehkan, melainkan seorang ahli medis yang anggun, memesona, dan dikelilingi kekaguman. William mengira bisa mendapatkannya kembali. Namun dengan senyum setenang badai yang telah reda, Grace menatapnya dan bertanya, “Tuan Donovan… kamu datang untuk konsultasi disfungsi pria?”

Suamiku memberiku gelang batu giok setiap kali dia berselingkuh. Setelah empat tahun menikah, aku sudah menerima 99 gelang dan memaafkannya 99 kali. Kali ini dia pergi dinas selama tiga hari dan kembali dengan membawa gelang giok hijau kekaisaran bernilai puluhan miliar rupiah. Aku tahu sudah waktunya aku mengajukan gugatan cerai dengannya.

Hujan deras datang tanpa henti, banjir mulai menggenangi parkiran bawah tanah, dan aku segera menghubungi pacarku. "Tolong aku … Wibi, aku terjebak di parkiran! Pintu darurat terkunci!” Suara Wibi di telepon terdengar kesal, "Yuni, cukup sudah! Kucing Maya naik ke pohon dan nggak bisa turun. Kami sedang sibuk sekarang!" Dia menutup telepon tanpa peduli permohonanku, membawa tim penyelamat terdekat untuk menyelamatkan seekor kucing, dan meninggalkanku tanpa jalan keluar.

Teka-teki yang harus dipecahkan, tiap huruf penentu kalau kau akan hidup atau mati. Sejak kejadian kala itu, mengajarkan aku berbagai aspek kehidupan. Salah satunya, mencintai dunia gaib hingga masuk ke dalamnya.

“Mbak ... aku hamil anak suamimu.” Tes pack di tangannya seperti belati yang menusuk tepat ke jantungku ... garis dua yang kuimpikan selama lima tahun pernikahan. Dadaku sesak, air mata mengaburkan pandanganku. Aku menatap Mas Alvin yang kini masih menunduk, berharap ia akan membantahnya. “Mas … aku mau cerai,” ucapku terbata, suaraku bergetar. Perlahan, ia mengangkat wajahnya. Senyum tipis terukir di bibirnya—bukan senyum dari orang yang pernah kucintai. “Aku nggak bakal ngelepasin kamu, kecuali ... kamu mati.”

Mela, perempuan cantik dengan sejuta pesona, yang mengalami ketidak adilan dalam hidup. Di usir oleh ibu tirinya karena dianggap benalu, dan mendapat pelecehan dari orang yang tidak dikenalnya. Setelah kejadian itu, Mela memutuskan untuk menjadi wanita penghibur. Hingga suatu saat, dengan profesi yang di jalaninya, mengantarkan Mela pada sebuah misi, untuk menggoda pria impoten yang penuh dengan rahasia. Dan dari misi tersebut, Mela mengandung anak pria itu. Apa yang harus Mela lakukan dengan bayi yang ada di dalam kandungannya?

Cassandra Moore (Cassie) was living her dream life. She finally achieved her last wish, which was to attain her dream job of becoming a secretary to a CEO of a giant company. She got hired at RX Corp, the largest business corporation in the country. She went to celebrate that milestone with her friends in a nightclub, and that was when the mess started. Her friend made a prank call to her ex-boyfriend from seven years ago, Riccardo Xavier (Ricky), the ex she never got over yet even after years. They forced her to talk with him without her consent. The next morning, Cassie realized that she had slept with Ricky. She stormed out of his house in disbelief and tried to forget what happened. Everything looked fine until the first day she reported to RX Corp. She found out that Ricky was actually the CEO of the company and was her new boss. Slowly, another love story began between them and little by little the dark secrets of the Xavier family came into her light. Ricky was no ordinary man and being with him would cost her a lot of danger and damage. All the horrible things that happened around Ricky caused Cassie to slowly lose her sanity. In the end, would Cassie stay with Ricky, the man that she had always loved? Or would she leave him when things get out of control?