Terjatuh Ke Dalam Permainan Harem

Elle fut vendue à ses plus grands ennemis — quatre Lycans impitoyables qui régnaient avec puissance, danger et désir. Mais le destin avait un cruel retournement… ils étaient ses âmes sœurs. Mira n’était jamais destinée à leur appartenir. Échangée par son père comme une simple reproductrice, elle avait juré de détruire les monstres qui lui avaient tout pris. Pourtant, au moment où leurs regards se croisèrent, le lien s’enflamma — une connexion plus brûlante que la haine elle-même. Ils étaient des rois maudits, prisonniers d’un sombre sortilège que seul son sang pouvait briser. L’ironie cruelle ? La malédiction exigeait sa mort comme prix de leur liberté. Déchirée entre la vengeance et l’attirance magnétique de leur toucher, Mira combat le destin qui les lie. Mais les secrets courent profondément dans le monde des Lycans. La trahison de son père cache une vérité plus sombre qu’elle ne l’aurait jamais imaginé — et la frontière entre l’amour et la destruction s’efface lorsque les ennemis qu’elle avait juré de tuer deviennent les seuls capables de la sauver. Dans une guerre de sang, de magie et de désir interdit, une seule question demeure : Les détruira-t-elle… ou deviendra-t-elle leur obsession ?

Dari bayangan kehinaan hingga puncak balas dendam, kisah Tian Zhi menantang nasib dengan tenaga bela diri yang ganas dan ilmu medis yang mematikan. Seorang murid rendah kasta yang dipermalukan, ia diretas oleh konspirasi hingga kehilangan semua, kemudian ditinggalkan sebagai sampah di antara klannya. Dikhianati oleh sahabat, hampir kehilangan nyawanya. Tian Zhi menemukan cahaya dalam bayang-bayang saat bertemu mahaguru terkenal. Setelah bertahun-tahun latihan, sang Master wafat, meninggalkan wasiat yang mengubah hidupnya: tujuh nama wanita yang disebut sebagai tunangan. Kini Tian Zhi bangkit dengan kekuatan yang membara, bertekad membalas setiap luka—mereka yang menertawakannya, mereka yang menginjaknya saat rapuh, mereka yang membuangnya tanpa belas kasihan. Ia tidak lagi sekadar bayangan murid rendah, melainkan seorang pematon balas dendam yang siap menuntaskan wasiat sang gurunya. Setiap langkahnya adalah ujian: kekuatan, kasih sayang, pengkhianatan, dan rahasia yang akan membentuk takdirnya. Apakah tujuh nama tunangan itu menyimpan kunci jalan keluar atau tirai rahasia yang akan mengguncangkan semuanya? Sebuah odise balas dendam, pengkhianatan, dan cinta yang menantang batas antara kegelapan dan cahaya.

Isabelle, esclave du roi Lycan au cœur impitoyable, Alexander Lawson, n'a jamais pensé que sa vie avait un sens. Rejetée par son maître et compagnon, Alexander, elle pensait que son maître en avait fini avec elle. Mais Alexander la désirait plus que comme compagne, bouclier, espionne. Lorsqu'elle fut envoyée dans le lit de son ennemi le plus détesté, Henri Lawson, Isabelle n'imaginait pas que son plan échouerait. Coincée entre les Rois Lycans, Isabelle devait percer le mystère qui la hantait. Oubliera-t-elle son passé ou restera-t-elle à jamais prisonnière des deux rois ?

Lelah dengan semua pengkhianatanmu, capek dengan semua permainan yang kau sembunyikan, akhirnya aku menyerah, kupilih menjodohkanmu dengan wanita yang kau pilih hingga kau sadar perbandingan antara dia dan aku. Bagaimana pun yang pertama tetap yang utama.

“Kau ingin menyelamatkannya dariku?” suara Xavier begitu dingin, namun berdesing di telinga Hazel seperti pisau yang diasah. “Kalau begitu, serahkan dirimu padaku.” Hazel terperangah, “Brengsek! Kau pikir ini semacam transaksi kotor? Aku bukan barang yang bisa kau tawar!” Xavier perlahan mendekat, menghapus jarak di antara mereka. Dengan kasar dan mendominasi, ia mencium Hazel dengan penuh gairah. Sebuah penanda, seolah berkata, 'kau milikku sekarang.' Hazel terhentak, tubuhnya gemetar karena kaget dan marah. Tapi Xavier hanya menyeringai puas, seperti predator yang tahu mangsanya mulai terperangkap. “Kau harus bertanggung jawab atas perbuatanmu ini…” bisiknya di telinga Hazel, suaranya rendah dan menggetarkan saat Xavier melanjutkan. “...kucing liarku.” __ Awalnya, Hazel hanya ingin membantu saudaranya dari pria bernama Xavier. Sebuah niat sederhana, tapi langkah kecil itu justru membawanya ke gerbang mimpi buruk yang tak pernah ia bayangkan. Dunia gelap yang dipenuhi darah, pengkhianatan, dan bayangan seorang pria yang tak seharusnya masuk dalam hidupnya. Di saat pikirannya diliputi kebencian dan tubuhnya dipenuhi adrenalin, Hazel justru disambut kenyataan pahit, tunangannya sendiri berselingkuh. Hancur dan marah, ia pergi ke bar, membiarkan alkohol menelan logikanya. Ia hanya ingin melupakan. Namun malam itu, sebuah kesalahan fatal terjadi. Dalam kabut mabuk dan luka hati yang menganga, Hazel terjatuh dalam pelukan pria yang paling ia benci… dan bangun di ranjang Xavier Lautaro Davis. Dan sejak malam itu, hidup Hazel tak lagi menjadi miliknya. Setiap langkah untuk menjauh hanya membuatnya semakin tenggelam. Dalam permainan kekuasaan yang kejam, dan hasrat yang tak bisa dijelaskan, Hazel menyadari satu hal, semakin ia membenci Xavier, semakin kuat belenggu yang pria itu lilitkan di sekelilingnya. Kini, pertanyaannya bukan lagi bagaimana cara keluar, tapi berapa harga yang harus dibayar untuk bebas dari obsesi seorang Xavier Lautaro Davis?

Kisah cinta Jade berubah seketika saat dirinya menjadi sekretaris Satria Maxton. Satria berkenalan dengan Jade yang tak lain adalah sekretaris Calvin, wakil direktur di perusahaannya. Ia memanfaatkan Jade untuk dijadikan kekasih kontrak agar orang tuanya yakin kalau Satria sudah memiliki tambatan hati. Setelah kontrak ditandatangani otomatis Jade harus mematuhi semua yang tertera di dalam surat termasuk melayani keinginan Satria apapun itu. Entah Jade mimpi apa bisa terjerumus ke dalam permainan Satria, dimana lambat laun Jade mulai terbawa perasaan karena permainan Satria sendiri. Sampai Jade harus menahan kegundahannya karena sebenarnya Satria sudah memiliki kekasih. "Jangan pergi dariku sampai kontrak kita berakhir! Karena hanya aku yang bisa mengakhirinya." Satria. Bagaimana nasib Jade selanjutnya?

After her mother’s mysterious death, Kamara Mann is shipped across the country and forced into a new life she never chose. Assigned to her is Jace Malden: her father’s cold, deadly and most dangerous enforcer. He’s supposed to protect her, not want her. But living next door, watching her every move, his control starts to crack, breaking his own rules, especially the one that says she’s off-limits. Then there’s Brian Mathis—smooth, charming, and nothing like the world she comes from. He’s everything Jace isn’t, and definitely doesn’t treat her like a fragile mafia princess. Everything safe and desired. But safety is an illusion and desire is dangerous. Now Kamara’s caught between two dangerous choices: the boy who made her feel wanted… and the bodyguard who makes her burn.

In a world where strength defines worth, Calla Vale was the weakest surviving wolf of her family. She had a free pass into the wolf academy because her father was once the head master, but what started as a privilege turned into a nightmare after her mate rejected her. Calla became the laughing stock of the academy, and her weakness was preyed upon. Just when she plans on running off, the academy assigns her to the territory of Alpha Garrick, the iron fisted alpha of Fangspire pack. Calla’s arrival stirs something long buried, not only in the Alpha himself but also in his son, Lucan Browler, the pack’s next heir. Trapped between two Alphas and the shadows from her past, Calla must learn that most times, fate makes us the author of our own stories.

Falling in love was never the deal, no, a simple vanilla relationship which only held worth in paper-that was the deal but when passions tug against chained desires mixed in a pot of intrigues and lies a heart cannot afford to be apathetic anymore but will the new found affections become a strength or a deadly flaw? Ridiculed and bullied from birth for being worthless despite her alpha blood, Maya stone resolves to blend into the background and hide in the shadow of her beloved twin sister but her plan comes crashing down like a pack of cards when she and her sister were mated to the same man, believing he will definitely choose her sister over her she runs into the arms of the first handsome stranger she sees numbing her pain with pleasure for the night. However, her first mate's jealousy makes him hesitate rejecting her; he strung her along and impregnated her before publicly rejecting her.Burdened with shame she runs away and accidentally crosses the border of a ruthless alpha territory, he turns out to be her one night stand he naturally assumes the baby in her womb is his and Maya's fear of abandonment forces her to keep silent about the true paternity of the child. He offers her a one year contract. During this year, she would successfully deliver the children and nurse them for some months while pretending to be his mate for life, then leave with a satisfactory settlement, but how long can Maya keep her dark secret especially when her heart starts to fall?

"Hail Mary" she whispered urgently, her voice shaking as the sounds escalated. The wall seemed to vibrate with their passion, each thrust and cry invading her sanctuary. "Full of grace" She repeated the prayer, her fingers flying over the beads in a bid to drown out the sin next door but the moans increased. Panic fluttered in her breast, was this the bleak fate she had feared? Had the Lord led her here to test her faith amid such temptation? She prayed harder, her lips moving fervently. The rosary becoming her anchor, each bead a step toward salvation pulling her from the abyss of curiosity that threatened to stir within her.