공유

Pengumuman

작가: Susi_miu
last update 최신 업데이트: 2024-10-21 12:21:16

“Kita berhasil, Amigo. Aku mencintaimu.”

Juan langsung berteriak antusias sambil menarik tubuh Moreau untuk berpelukan erat. Pria itu membuat wajahnya tenggelam di permukaan dada yang bergerak. Betapa dia bisa merasakan bagaimana napas Juan terus menggebu. Ini hanya perayaan singkat. Mereka belum benar – benar selesai.

Bagaimanapun, sebagai pasangan yang telah tampil, tidak ada lagi ketegangan sekadar membuat semua terlalu mengerikan. Pelepasan ini sungguh menjadi sajian nikmat. Moreau tersenyum saat Juan mengendurkan sentuhan lengan, kemudian menuntun langkah mereka dengan sepatu yang menggesek di lapisan es untuk mendekati kelompok pendukung Tim Spanyol. Anitta sudah menunggu sambil merentangkan kedua tangan.

Moreau dan Juan menyambut lewat ledakan perasaan gembira. Hanya sebentar, karena pelatih mereka segera mengatakan sesuatu persis sebuah pujian.

“Kerja bagus. Setidaknya kalian telah menarik simpastisan penonton, tapi semua tetap berakhir pada keputus
이 책을 계속 무료로 읽어보세요.
QR 코드를 스캔하여 앱을 다운로드하세요
잠긴 챕터

최신 챕터

  • Perjanjian Terlarang   Akhiri Sebentar Saja

    “Kita akan lihat apa yang akan mommy lakukan dengan robot ini.” Moreau melotot begitu pria itu kembali suara. Dia melirik Abihirt dan robot di sana—yang bergerak perlahan ke arahnya secara bergantian. Senyum nakal di sana menyiratkan banyak hal, membuat Moreau secara naluriah mengambil langkah mundur ke belakang. Tidak mau berurusan mengenai apa pun yang sedang pria itu lakukan. “Singkirkan benda itu dariku, Abi!” Moreau masih dilipti tatapan tajamnya, tetapi mendapati Abihirt seakan sedang menikmati hiburan baru. Ini jelas robot mainan mahal; beberapa fitur ditambahkan seperti yang pria itu inginkan. Sial. Abihirt mengatur supaya lengan robot terangkat dan mengontrol jari – jemari yang menyerupai manusia, bergerak hingga menarik ujung kardingan yang menjuntai di tubuhnya. “Mommy ketakutan, Daddy. Jangan lakukan ini lagi.” Moreau menipiskan bibir tanpa sadar. Arias jauh lebih pintar dari ayahnya. Bocah kecil itu mengerti bahwa dia tidak menginginkan si

  • Perjanjian Terlarang   Begitu Mudah

    Setidaknya sekarang Abihirt mencondongkan tubuh ke arah brankar dengan sebelah tangan menekuk di permukaan yang terasa empuk. Boneka panda masih di dalam pelukan pria itu. Di sanalah, mereka tahu perhatian Lore nyaris tidak teralihkan; antara takjub, juga seakan tak percaya. “Kau mau boneka ini?” tanya Abihirt, seolah pria itu ingin melihat reaksi Lore yang lainnya. Gadis kecil mereka segera mengangguk antusias. Bahkan merentangkan kedua tangan, yang sama sekali tidak sebanding dengan ukuran boneka panda. Entah apa tujuan Abihirt memberikan hadiah sebesar itu. Yang Moreau amati, mantan suami Barbara tidak berusaha menambahkan komentar saat Lore kesulitan menyatukan tangan ketika memeluk boneka ... usai diserahkan lebih dekat. “Boneka ini besar sekali, Daddy. Ini lebih besar dari tubuhku dan Arias. Mungkin juga lebih besar dari Mommy.” Bukan sebuah pemandangan abadi saat menyaksikan bagaimana Abihirt tersenyum di hadapan anak – anak, dan secara tidak langsung

  • Perjanjian Terlarang   Hadiah Lagi

    “Mommy ....” Kelegaan langsung menyergap di rongga dada Moreau ketika Lore akhirnya bersuara. Dia segera mendekat, memberi sapuan ringan di puncak kepala gadis kecilnya. Namun, di satu sisi yang sama; harus menyaksikan bagaimana perhatian Lore perlahan teralihkan. Mata kelabu di sana seperti mencari keberadaan satu orang. “Di mana Daddy, Mommy?” Lore akan selalu mencari Abihirt. Ini tidak akan menjadi berita baru. Moreau tersenyum tipis. Berusaha tidak tersulut saat mengingat pria itu. Hanya tidak ingin menunjukkan setiap bentuk dampak lain terhadap Abihirt di hadapan anak – anak. Sudah cukup melihat Arias ketakutan ketika dia menampar wajah pria itu. “Paman Abi sedang sibuk bekerja, Sayang. Dia mungkin tidak akan datang. Sekarang katakan, apa yang kau rasakan? Apa perutmu masih sakit?” Melakukan peralihan kepada Lore adalah jalan pintas. Moreau tidak sanggup jika anak – anak akan terus mencari ayah mereka. Setelah beberapa peristiwa tak terduga, dia

  • Perjanjian Terlarang   Dia Juga Tak Bisa

    “Hai, Abi. Apa yang membawamu ke sini?” Tidak ada sejarah di mana pria itu mau singgah, sebentar saja, di kediamannya. Menesis seperti mendapat kejutan besar ketika seseorang mengetuk pintu dari luar dan kemudian tubuh jangkung Abihirt sudah menjulang tinggi. Tatapan pria itu tidak berubah. Selalu tajam, dingin, membekukan. Menesis tak bohong bahwa ada kekhawatiran tak terduga di benaknya saat Abihirt memutuskan untuk selangkah lebih maju. Rasanya, terlalu tiba – tiba saat dia harus beranjak mundur ke belakang, sementara Abihirt masih dengan kebutuhan yang sama menyingkirkan sisa jarak di antara mereka. Tinggal sendirian di apartemen—yang hanya sesekali didatangi oleh satu pria terdekatnya, itu membuat situasi semakin kacau. Menesis nyaris tidak bisa memikirkan cara sekadar menghindari sikap Abihirt saat ini. Tidak ada petunjuk pasti mengenai apa yang sedang pria itu pikirkan. Siapa pun yang mengenal Abihirt tahu bahwa pria di hadapannya sulit dibaca. Men

  • Perjanjian Terlarang   Obat Pencahar

    Sekarang Moreau lebih menyadari bahwa pakaian Abihirt tampak sedikit lembab dengan beberapa bercak cokelat masih tersisa. Meski pria itu segera duduk di samping Arias. Tidak ada percakapan. Kemarahan masih meledak – ledak pada bagian terdalam di benak Moreau, tetapi di satu sisi lainnya dia menyadari bagaimana Abihirt diliputi kekhawatiran yang besar. Pria itu bahkan mengusap wajah kasar dan membiarkan kedua tangan bertahan di sana, seolah sedang merenungi beberapa kejadian. Moreau tidak berusaha peduli. Dia sudah melarang Abihirt membawa anak – anak pergi, celakalah pria itu merasa becus melakukan sesuatu, padahal tidak. “Mommy, jangan memarahi Daddy lagi. Daddy tidak salah. Daddy sudah melarang kami pergi bersama Tante Menesis, tapi kami tidak mendengarkannya." Sebelah alis Moreau terangkat tinggi menggarisbawahi kata – kata Arias. Siapa Menesis? Dia secara naluriah menatap Abihirt tajam, pria itu melakukan hal yang sama; melirik wajahnya terlalu lamat, kemudian

  • Perjanjian Terlarang   Marah

    Kening Moreau bertaut dalam mendapati pemandangan di hadapannya. Sempat mengira Abihirt-lah yang mengetuk pintu rumah dan membawa anak – anak pulang, tetapi dia mendeteksi ada sesuatu yang salah ketika—sudah lama sekali—dan sekarang menatap wajah Roki lebih daripada jelas. Ekspresi pria itu tampak takut; ragu, tetapi juga terdapat keterkejutan yang kentara. Sesuatu dalam diri Moreau mendadak diingatkan saat – saat di mana dia merasakan firasat buruk. “Bagaimana kau bisa ada di sini?” Bahkan bisa mendengar sendiri betapa suaranya sayup – sayup terdengar gemetar. “Abi mengirimkan alamat rumah-mu kepadaku.” Sebelah alis Moreau terangkat tinggi. Sedikit memahami bahwa Abihirt tidak akan melakukan hal tersebut tanpa alasan jelas. “Dia ada di mana sekarang?” dan memutuskan untuk kembali bertanya. Roki sempat meringis sambil menggaruk tengok yang tak gatal. “Rumah sakit.” Barangkali pria itu sudah bisa menebak reaksi seperti apa yang akan dia t

더보기
좋은 소설을 무료로 찾아 읽어보세요
GoodNovel 앱에서 수많은 인기 소설을 무료로 즐기세요! 마음에 드는 책을 다운로드하고, 언제 어디서나 편하게 읽을 수 있습니다
앱에서 책을 무료로 읽어보세요
앱에서 읽으려면 QR 코드를 스캔하세요.
DMCA.com Protection Status