Home / Romansa / Perjanjian Terlarang / Sedikit Tak Menyangka

Share

Sedikit Tak Menyangka

Author: Susi_miu
last update Last Updated: 2025-03-01 12:59:26

“Aku pikir kau sudah tahu ...,” ucap Moreau menanggapi. Dia mengedarkan pandangan pada langit membentang setelah mendeteksi bagaimana Abihirt cukup terkejut, tetapi reaksi pria itu tidak begitu berlebihan dan kemudian mereka sama – sama diam.

“Bagaimana dengan karier olahragamu jika kau melanjutkan pendidikan?”

Tiba – tiba pertanyaan dari suara serak dan dalam ayah sambungnya menyelinap ke permukaan. Lagi—Moreau menghela napas kasar, disusul bahu mengedik putus asa.

“Ibuku mungkin akan memintaku pensiun dini.”

“Dan kau mau?”

“Aku tidak tahu, Abi. Aku sudah mengatakan kepadanya kalau aku tidak ingin melanjutkan pendidikanku. Tapi ... keputusan ibuku sudah bulat.”

Ya, Moreau tidak akan pernah menyangkal apa pun. Barangkali hanya bisa berharap dan mencoba peruntungan. “Apakah kau bersedia bicara kepadanya tentang keputusan ini?” dia bertanya persis nyaris menyerupai nada berbisik.

“Apa yang perlu kubicarakan?”

Akan tetapi, pertanyaan Abihirt memb
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Perjanjian Terlarang   Firasat Buruk

    “Ada apa denganmu?” Sejak tadi, Caroline tidak melewatkan kesempatan sekadar mengawasi gerak gerik Moreau yang terlihat ganjil. Mondar mandir dengan jari – jari tangan saling meremas. Dia bahkan bisa menyaksikan bagaimana ekspresi kekhawatiran tampak begitu kentara di sana. “Moreau,” panggil Caroline sekali lagi. Dia menelan ludah sesaat mendapati Moreau menoleh cepat ke arahnya. “Aku tidak tahu. Hanya memikirkan anak – anak. Firasatku mengatakan sesuatu yang buruk.” Ntahlah, Caroline mengerti jika naluri seorang ibu selalu satu langkah lebih maju. Dia hanya berusaha yakin bahwa Abihirt akan melakukan yang terbaik kepada anak – anak. “Kau mungkin takut karena mereka pergi bersama Tuan Abi,” dia menambahkan. “Aku sudah mengizinkn mereka pergi. Seharusnya bukan itu yang kupikirkan. Ada sesuatu yang tidak beres, kurasa.” Moreau yakin, dia tidak pernah salah mengenai urusan seperti ini. Selama anak – anak bersamanya, selalu ada rasa aman, t

  • Perjanjian Terlarang   Bujukan Untuk Pergi

    “More.” Satu ungkapan menarik perhatian Menesis. Dia kembali menatap wajah Lore. “More?” dan menggulang dengan cara bertanya. Nama yang aneh. Menesis harus berpikir lamat. Perlu nama belakang untuk informasi lebih lengkap, tetapi bisakah dia menaruh seluruh kepercayaan kepada gadis kecil ini? Begitu banyak pertimbangan. Namun, mungkin saja tidak perlu terburu – buru untuk mengetahui semua secara gamblang. Paling tidak, Menesis tahu bahwa ada hubungan tidak pasti. Jika terjadi sesuatu kepada—salah satu bocah kembar ini—dia sedang memikirkannya. Kemungkinan besar Abihirt akan menjadi satu – satunya orang yang sangat disalahkan. Nyatanya, dia memiliki potensi tak terduga untuk membuat ikatan yang telah renggang supaya menghadapi masalah lebih krusial. Kebetulan, sebagai seorang model, dia perlu melakukan diet besar – besaran, tetapi ketika pengkhianatan dalam dirinya terlalu sulit untuk dikendalikan; makan apa saja yang dia mau, maka satu – satunya hal per

  • Perjanjian Terlarang   Sedikit Informasi

    “Anakmu? Mengapa aku tidak tahu?” tanya Menesis seolah menuntut jawaban pasti. “Kami baru bertemu. Aku tidak punya kewajiban untuk memberitahumu masalah pribadiku.” Sungkar dimengerti bahwa wanita itu bersikap seperti tidak melakukan sesuatu yang buruk. Semalam, Abihirt perlu mati – matia menahan diri dan bahkan ... nyaris membuat hubungannya dan Moreau, yang belum selangkah baik – baik saja, menjadi runyam. Memang ada kelegaan bahwa Moreau tak benar – benar marah. Lagi pula, Abihirt tidak pernah ingin membahasnya di sini. Hanya berharap Menesis segera pergi. “Apa mereka anak dari mantan istrimu?” Sebuah pertanyaan tak terduga tanpa sadar membuat Abihirt mengepalkan tangan erat. Lore dan Arias tidak pernah terikat bersama Barbara, tidak akan pernah. Namun, dia tidak akan mengatakan apa pun, sampai Roki segera berbisik, “Ibu mereka adalah seseorang yang tidak bisa Abi lupakan sampai saat ini, Mene. Mereka kembali bertemu setelah berpisah selama lima tahun. Kau

  • Perjanjian Terlarang   Pertemuan Anak-Anak

    “Itu anak gadismu? Damn. Dia akan menjadi primadona di sekolah setelah besar nanti.” Perhatian Roki tak pernah luput dari tiga bocah yang sedang bermain di halaman belakang rumahnya. Dia sama sekali tidak pernah membayangkan akan mendapati Abihirt membawa anak kembar dan bagaimana akhirnya mereka ada di sana. Suara tawa yang keras sesekali terdengar. Roki bisa melihat sendiri bagaimana Franciss, yang punya kebiasaan serupa, persis seperti dirinya, berusaha mendekati Lore yang terlalu polos—ketika berusaha menghindar, tetapi tidak benar – benar pergi. Masih ada keinginan besar untuk bermain. Demikian pula Arias, yang mencoba mencegah Franciss dari sekadar memusatkan perhatian kepada Lore. “Kau sebaiknya singkirkan mata kotormu dari anakku.” Kemudian, Abihirt menambahkan sebagai bentuk perlindungan kepada anak perempuan sendiri. Roki punya pandangan berbeda. Agak liar, meski segera melakukan pembelaan diri, “Apa yang salah? Aku hanya berpikir kalau Franciss mu

  • Perjanjian Terlarang   Izin Pergi

    Itu terlalu jauh untuk dipikirkan. Moreau menggeleng singkat, berharap bisa tetap serius, tetapi apa yang perlu dia lakukan? Semua sudah selesai. Hanya perlu memanggil anak – anak untuk memulai sarapan bersama. “Lore, Arias, kemarilah, Sayang,” panggil Moreau, tanpa berusaha menanggapi pernyataan Caroline. Mungkin akan ada saat di mana hubungan bersama Abihirt diberi kesempatan lebih krusial. Namun, tidak sekarang. Dia tidak ingin sekarang. “Ya, Mommy.” Suara anak – anak kompak terdengar. Mereka sudah berada sangat dekat, tetapi keberadaan Abihirt tidak terlihat di mana pun. “Di mana Paman Abi?” tanya Moreau lambat. Dia memang tidak melibatkan pria itu saat memanggil anak – anak. Bagaimanapun, terlalu buruk membiarkan mantan suami Barbara pergi tanpa menawarkan sarapan bersama. “Daddy tadi menerima panggilan telepon dari seseorang. Apa Mommy ingin aku memanggilnya?” Lore menambahkan. Tidak ada yang Moreau katakan selain mengangguk, tentu saja. Bu

  • Perjanjian Terlarang   pendapat Caroline

    “Aku tidak pernah melihat Tuan Abi sebahagia ini. Anak – anak seperti membawa kehidupan baru untuknya.” Caroline berkomentar saat mereka sedang sibuk menyiapkan sarapan pagi di dapur. Moreau menghela napas kasar. Mengakui apa pun yang Caroline katakan benar. Abihirt tidak pernah terlihat sebahagia ini. Tidak selama lima tahun belakangan. Tidak sampai keberadaan anak – anak melengkapi kehidupan mereka. Perlu Moreau garis bawahi; mereka .... ... secara teknis memang seperti itu. Dari arah dapur ke ruang tamu, tidak sulit mendapati pemandangan di mana pria itu telaten memberi perhatian khusus kepada Lore dan Arias. Membantu mereka berpakaian; menyisir rambut Arias, dan sekarang adalah giliran Lore. Si gadis kecil membelakangi ayahnya, sementara Abihirt terlihat serius saat sedang mengepang. Moreau tidak akan meragukan kemampuan pria itu. Abihirt sering melakukan hal yang sama kepadanya, dulu; saat mereka berada di ruang merah. Apa kabar, tempat yang meny

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status