共有

Bertemu (1)

作者: ByFilter
last update 最終更新日: 2024-06-07 07:34:38

"Ah!" Belia segera menyandar tubuh lemahnya di salah satu lemari yang ada dalam supermarket tempat ia bekerja karena baru saja dia hampir terjatuh akibat tubuhnya yang terasa begitu lemah.

"Kepalaku terasa pusing sekali.." Gumam wanita 18 tahun itu sembari menahan rasa sakit di kepala yang begitu menderanya.

Setelah libur selama seminggu dengan alasan sakit sebelumnya. Hari ini akhirnya dia kembali bekerja semula seperti biasa sebagai kasir di supermarket.

Wanita cantik itu berusaha untuk menelan pil pahit dan menerima kenyataan tentang dirinya yang sudah dijual oleh suaminya sendiri. Meski begitu sulit untuk menerima kenyataan, tapi mau bagaimana lagi, mungkin saja keberuntungan tidak pernah berpihak padanya semenjak kepergian sang ibu, dan Ayahnya menikah lagi.

Lion suaminya juga tidak pernah pulang ke rumah selama seminggu. Pria brengsek itu benar-benar menikmati uang dari hasil menjual tubuh istrinya.

Lion juga seorang laki-laki bejat. Dengan karakter buruknya pemain judi, pemabuk, dan juga pemain wanita. Uang yang dia dapatkan dari hasil menjual tubuh istrinya tentu saja membuat dia kegirangan dan menghabiskan waktu bersenang-senang di luar sana tanpa peduli ataupun mau mengambil tahu seperti apa keadaan istrinya saat ini.

Belia yang sudah mengetahui sikap kejam pria itu yang menikahinya hanya untuk uang. Dia juga tidak peduli pria itu mau pulang atau tidak menurut Belia mungkin lebih baik jika pria itu tidak pulang daripada pulang hanya untuk mengambil keuntungan darinya.

Kadang tergerak dalam hati wanita itu untuk melarikan diri dari pria Lion, tapi mengingat ancaman dari Lion jika dia kabur maka Lion akan membunuh kakeknya, itu berhasil membuat dia tidak bisa berbuat apa-apa lagi.

"Belia? Kau baik-baik saja?" Tanya seorang gadis sahabat baik Belia di tempat kerja.

Tersenyum kemudian menggeleng, "Aku tidak apa-apa Rosa, aku baik-baik saja." Jawabnya tersenyum.

"Benarkah? Tapi wajah mu terlihat pucat, Belia?" Tampak Rosa seperti khawatir dengan keadaan sahabatnya.

"Tidak kok, aku baik-baik saja." Ia tetap tidak ingin menceritakan apapun pada Rosa.

Belia tahu kalau Rosa sahabatnya itu bukanlah orang yang senang, sehingga dia tidak mungkin tambah membebani temannya lagi.

"Udah main rahasia-rahasiaan ya ama aku? Ya, nggak papa deh." Rosa sengaja menyindir Belia karena dia tahu kalau sahabat baiknya itu punya masalah.

Belia memaksakan senyum di wajah cantiknya yang tersembunyi di balik cadar.

"Istirahat nanti kita makan bareng yuk?" Ajak Belia sengaja mengubah topik pembicaraan.

Menghembus nafas, "Iya deh." Jawabnya cemberut.

Belia hanya menanggapi dengan tersenyum, ia tahu kalau sahabatnya itu ngambek karena dia tidak mau menceritakan masalahnya pada Rosa.

"""

Setelah masuk waktu jam makan siang. Kedua wanita itu pun bergegas mencari restoran untuk mengisi perut mereka.

"Ini siapa sih yang mau belanja? Sepertinya kamu banyak banget uangnya. Tumben kamu ngajak aku makan di restoran, biasanya juga cuma makan nasi uduk," ujar Belia sembari melangkah kedua kakinya yang sejajar dengan Rosa masuk ke dalam sebuah restoran sederhana.

"Ya aku dong. Aku yang ngajak, ya aku juga yang belanja." Jawab Rosa tersenyum manis pada teman baiknya.

"Ambil uang dari mana emang?" Belia berusaha menjalani hari-harinya seperti biasa.

"Udah, kamu tidak perlu tahu. Makan aja apa yang kamu mau."

Keduanya pun tiba di dalam restoran dan memilih salah satu meja dimana hanya ada 4 kursi.

"Kamu mau pesan apa, Belia?" Tanya Rosa.

"Apa aja, yang penting nggak pedes," jawab wanita bercadar itu.

"Emang apa enaknya makanan tanpa pedes, Belia.." Rosa merasa aneh dengan sikap temannya yang tidak ingin makan pedas-pedas.

"Cuma tidak pengen makan pedas aja." Jawab wanita itu berdiri dari duduknya.

"Mau ke mana? Baru juga duduk?"

"Aku mau ke toilet sebentar. Kamu tunggu aku disini aja ya." Usai Belia berpamitan terus berjalan mencari toilet.

"Kok aku ngerasa anak itu sedikit aneh ya?" Gumam Rosa menatap punggung Belia yang semakin menjauh.

Brugh!

Tak sengaja Belia menabrak seorang laki-laki yang sedang berjalan membawa minuman coklat di tangannya.

Alhasil minuman coklat pria itu tumpah mengenai gamis yang dikenakan oleh Belia.

"Astaghfirullahaladzim!"

この本を無料で読み続ける
コードをスキャンしてアプリをダウンロード
コメント (1)
goodnovel comment avatar
Liajumalia Jumalia200
Aduh! mslah lagi...
すべてのコメントを表示

最新チャプター

  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    Mimpi

    "Menikahlah denganku." "Tidak! Aku tidak mau menikah denganmu! Kau itu laki-laki yang paling aku benci! Lalu untuk apa aku mau menikah denganmu!" Jawab Belia menatap Elvan yang mengajaknya menikah."Karena apa? Karena alasan seperti apa? Dan apa yang membuatmu begitu membenciku? Aku merasa sebelumnya kita tidak pernah ada masalah di antara satu sama lain, hingga bisa membuat kau membenci ku.." ucap Elvan.Belia langsung menarik cadar yang menutupi wajahnya selama ini memperlihatkan siapa dia yang sesungguhnya."Apa kau masih mengingat wajahku?" DEG"K-kau..." "Argh!" Belia langsung terbangun dari tidurnya dengan nafas terengah-engah."Belia? Ada apa?" Rosa menyentuh bahu wanita itu yang terbangun tiba-tiba dari tidurnya.Belia langsung melihat wajah Rosa, "T-tidak, a-aku tidak apa-apa." Belia mengedar pandangan, ternyata mereka berdua masih ada di halte bus. Semasa diusir tadi, mereka berdua tak tahu mau ke mana. Dan akhirnya mereka berakhir istirahat di halte bus. Tadinya Rosa

  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    Aku Menyukaimu

    "Karena hatiku yang menginginkan untuk mengeluarkan mu dari semua bentuk penderitaan. Hatiku tidak suka melihat penderitaanmu... Dan apa yang aku lakukan itu, karena hatiku yang menginginkannya." Elvan berkata terang-terangan pada Belia, kalau dia memang memiliki rasa pada wanita itu.Sejenak kemudian Belia kaget, ia tidak mengerti kenapa Elvan berkata demikian.Apakah pria itu menyukainya? Atau hanya bentuk simpati? Belia tertawa miris saat mengingat perbuatan Elvan yang sudah merenggut kesuciannya."Apa Anda sedang bercanda? Apa yang ingin Anda katakan? Anda ingin bilang kalau saya itu sangat memprihatinkan begitu? Cih! Tidak usah sok kasihan sama saya!" Air mata bercucuran jatuh dari kedua matanya."Tidak, bukan karena prihatin." Jawab Elvan menatap Belia tanpa berkedip."Tapi karena aku menyukaimu." Tambah Elvan membuat Belia membeku.Mereka berdua sama-sama diam dengan kontak mata tanpa diputuskan. Masing-masing sibuk dengan perasaan.Cukup lama keduanya saling diam dan tatap m

  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    Yang Mana Satu Dia?

    DEGBelia membeku melihat Alvan yang memakai pakaian dinas. Sedangkan Elvan memakai baju putih di dalam yang di lapisi jas berwarna silver di luar.Rosa tak beda jauh seperti Belia, dia juga kaget melihat kedua laki-laki yang begitu mirip itu.Jadi mereka kembar? Lalu? yang mana satu kemarin membeli Belia dari suaminya? Pikir Rosa pusing sendiri.Sedangkan Belia menatap kedua pria itu silih berganti dengan perasaan bingung dan benar-benar tidak tahu mana satu laki-laki malam itu?"Belia?" Sapa Elvan pada wanita itu.Belia tak menjawab, tapi terlihat jelas dari tatapan matanya. Kalau dia sedang keliru membedakan antara kedua laki-laki kembar di hadapannya.Dokter Alvan mengerutkan kedua alis."Belia? Belia putri paman Rama?" Tanya Alvan pada kakaknya.Elvan mengangguk tanpa mengalih pandangannya dari mata Belia. Belia sampai menunduk tak sanggup menatap mata Elvan yang seperti mengandung makna mendalam. Lalu yang mana satu laki-laki malam itu? Ayah biologis dari janin yang ada dala

  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    DEG

    "Bagaimana bisa dia mempunyai jumlah uang yang aku minta. Di mana dia mendapatkan uang sebanyak itu?" Ujar Lion pada dirinya sendiri ketika ia benar-benar menemukan sebesar 5 miliar dalam saldonya."Aku kaya! Aku kaya!" Lion berteriak-teriak seperti orang gila senang melihat uang banyak."Tapi tunggu! Kalau begitu, aku tidak punya lagi pendapatan dari wanita itu! Cih! Bagaimana kalau uang ku sudah habis aku judi kan!" Pikirnya terdiam sejenak."Sepertinya, gadis banyak bacot kemarin itu masih seorang gadis.." ucapnya tersenyum penuh arti.Aku tahu apa yang akan aku lakukan!Drrt drrtTiba-tiba ponsel Lion berbunyi, mendapat panggilan dari nomor tak di kenali."Siapa?" Tit"Hel----" ucapan Lion terputus mendengar suara bariton dari seberang sana."Ceraikan istri mu. Kalau tidak, aku tidak akan segan-segan menunaikan ucapanku kemarin." Ucap Elvan dari seberang panggilan langsung menutup panggilan itu.Tangan Lion bergetar melihat latar ponselnya yang sudah mati."Dimana dia mendapa

  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    Kaget

    "Sakit!" Kaget Rosa ketika ia memeriksa suhu tubuh Belia yang terasa begitu panas."Aku harus segera membawanya ke rumah sakit." Gumam Rosa berusaha memesan gojek melalui online.Usai gadis itu memesan gojek, ia pun memakaikan Belia jilbab dan juga cadar dengan hati-hati.Belia benar-benar seperti tak bisa menggerakkan tubuhnya. Suhu panas dalam diri wanita itu membuat Belia seperti tak sadarkan diri."Kenapa kau panas sekali seperti ini, Belia. Kau membuat aku benar-benar mengkhawatirkan kamu." Ucap Rosa berusaha memapah tubuh sahabatnya dengan air mata menitik.Rosa sangat menyayangi Belia, karena baginya Belia adalah satu-satu sahabat yang dia anggap sebagai keluarga. Rosa anak yang tumbuh di keluarga broken home. Kedua orang tuanya masing-masing sudah menikah. Dan dia memilih bekerja sendiri di minimarket serta hidup di kontrakan.Sebelumnya Rosa hidup bersama ibunya. Akan tetapi dia tidak suka dengan kakak laki-laki tirinya yang seperti menyukainya. Dan sering masuk ke dalam ka

  • Wanita Bercadar Yang Ku Nodai    5 Miliar

    Senyuman merekah terukir dari bibir Lion, ketika Elvan bertanya berapa harga yang Lion inginkan untuk membeli Belia.Tes tes tesTetes bening berjatuhan dari kedua kelopak mata Belia. Sungguh dia merasa, kalau ia tidak punya harga diri sama sekali. Di mana-mana semua laki-laki suka menghargakan dirinya dengan sejumlah uang.Apa begitu murahnya ia di mata semua orang? Apa menurut semua orang yang ada di sekelilingnya dia begitu tidak berharga? Apa orang-orang menilainya semurahan itu? Sungguh sangat tragis nasib hidupnya."Sungguh Anda yakin mampu membelinya? Karena saya menjual istri saya, tidak dengan uang sedikit.." ucap Lion lagi tak sabar ingin menyebutkan nominal uang yang sudah terbayang-bayang di otaknya."Berapapun itu, sama sekali bukan masalah bagiku, asalkan kau tidak akan pernah lagi munculkan dirimu di hadapan Belia, karena dengan kau menjualnya padaku, itu tandanya kau sudah tidak punya hak apa-apa lagi sebagai seorang suami untuknya.""Dan setelah kau menjualnya, mak

続きを読む
無料で面白い小説を探して読んでみましょう
GoodNovel アプリで人気小説に無料で!お好きな本をダウンロードして、いつでもどこでも読みましょう!
アプリで無料で本を読む
コードをスキャンしてアプリで読む
DMCA.com Protection Status