Chapter: Menangislah ArunaSaat tangan Dirga mulai menyentuh intinya. Aruna menahan tangan tersebut. "Kata dokter saya masih belum boleh melakukan hubungan selama 48 jam tuan." ujar Aruna takut takut. Apa yang Aruna takutkan terjadi, wajah Dirga berubah menjadi muram. "Oiya, saya lupa. Maya juga seperti itu saat pertama kali memakai alat kontrasepsi." Aruna segera ingin bangkit dari pangkuan Dirga. Mereka tak bisa melakukan apa apa disini. Sudah pasti kan ia akan segera di pulangkan. Namun Dirga menahannya. "Mau kemana kau?." "Saya akan bersiap siap pulang." jawab Aruna polos. "Kata siapa kau akan pulang?." Dirga menatap Aruna yang nampak salah tingkah. Sungguh menggemaskan di mata Dirga. Aruna memang berbeda dari Maya. Sedari dulu Maya adalah wanita mandiri dan tegas. Ia tak pernah menunjukkan sisi manjanya pada Dirga. Maya malah terkadang lebih mendominasi dalam hubungan mereka. Contohnya saja, Dirga sebenarnya ingin Maya fokus di rumah mengurus dirinya dan Malaya. Namun Maya tak mau, dan Masih
Terakhir Diperbarui: 2025-09-30
Chapter: Hukuman Untuk Aruna Paginya. Aruna baru selesai memandikan Malaya, sedangkan ia sendiri sudah selesai mandi dan berdandan tipis saja. Ia mengenakan seragam babysitter. Ia menyiapkan pakaian ganti di tasnya. Karena Ia akan mendatangi dokter kandungan dan memasang alat kontrasepsi. Jujur saja Aruna tak bisa tidur membayangkan prosesnya. Ia telah menonton video ilustrasi pemasangan KB spiral. Baru melihat saja ia sudah merasa ngilu. Tapi mau bagaimana lagi, ia harus memberanikan diri. Setelah selesai, Aruna mengajak Malaya untuk turun. Ketika berpapasan dengan mbok Nah, Aruna merasa tatapan wanita itu sangat tajam padanya. Apakah mbok Nah mengetahui semuanya. Bathin Aruna takut. Namun Aruna mencoba mengabaikannya. Meksipun tahu, Ia yakin mbok Nah tidak akan berani membocorkan semuanya. Dirga sudah duduk di meja makan. Senyumnya terulas melihat Malaya yang sudah nampak cantik. Malaya meskipun baru berusia 2 tahun, ia sudah bersekolah di sekolah khusus anak anak sebayanya. Dan biasanya Aruna menunggui Mal
Terakhir Diperbarui: 2025-09-29
Chapter: Terikat Namun Tak Terlihat"Besok kau ke dokter kandungan." ucap Dirga tanpa membuka matanya. Aruna terkejut menoleh ke samping. Menatap pria yang sangat tampan di sampingnya. Pria yang telah merenggut kesuciannya. "Untuk apa?." tanya Aruna polos. Dirga membuka mata dan menatap Aruna. Baru ia sadari Aruna secantik ini. Apalagi jika ingat desahan manja Aruna saat berada di bawah kungkungannya. "Kau pasang alat kontrasepsi. Saya ingin mengeluarkan di dalam agar lebih nikmat." ucap Dirga. Aruna mengangguk patuh. Menolak juga tak ada bedanya. Dirga yang memegang kendali penuh. "Bagus Aruna. Saya suka dengan kau yang patuh seperti ini." Dirga membelai rambut Aruna. "Tentang imbalan yang tuan janjikan, bisakah aku meminta?." tanya Aruna. "Ya silahkan saja. Katakan, kau mau minta uang berapa banyak." tawar Dirga. "Aku ingin tuan mendaftarkanku kuliah online. Karena aku ingin mendapatkan gelar sarjana. Jadi sewaktu waktu tuan bosan padaku, aku memiliki bekal untuk kehidupanku sendiri." Dirga lan
Terakhir Diperbarui: 2025-09-28
Chapter: Awal Mula Perselingkuhan"Tu.. an.. hen..ti..kan.." Aruna berkata dengan terbata bata. Nafasnya tersengal. Hatinuya menolak semua ini. Namun reaksi tubuhnya sendiri sungguh menyebalkan. Tubuhnya malah menggelinjang dan mulutnya mendesah. "Aku ingin kau. Ingat! malam itu aku menolongmu. Dan kau sudah berjanji padaku!." Ucap Dirga mengintimidasi Aruna. "Tapi tuan... tolong jangan lakukan ini. Akh! " Aruna masih berusaha mengumpulkan akal sehatnya. Ini pengalaman pertama untuknya, selama ini ia menjaga batas dalam berpacaran. Namun dengan Dirga ia seolah tak bisa menolak. Bahkan saat ini tubuhnya menginginkan lebih. Saat menolakpun ia malah mendesah. Dirga tak memperdulikan protes Aruna. Apalagi setelah mendengar desahan gadis itu. Ia justru kembali membungkam Aruna dengan bibirnya. Tak berhenti sampai disitu, kini Lidah Dirga beralih ke dua puting Aruna yang berwarna merah muda. Ia mulai menjilat kemudian menyusu seperti bayi kepada Aruna. Tubuh Aruna menggelinjang hebat, rasanya nikmat sekali. Bukanny
Terakhir Diperbarui: 2025-09-27
Chapter: Babysitter Yang Menggoda Aruna melangkahkan kakinya menuju ke sebuah warteg. Perutnya sangat lapar ditambah tubuhnya terasa lemas. Hari ini ia pindah ke kosan baru. Ada Niken sahabatnha yang membantu, namun tidak lama karena mama Niken terus menelepon. Akhirnya setelah berjalan sekitar 10 menit dari kosan ia menemukan warteg terdekat. Ia segera memesan sepiring nasi beserta lauk dan sayur kemudian menyantapnya dengan cepat. Waktu sudah menunjukkan pukul 21.00, sudah cukup malam. Lingkungan di sekitar kosan Aruna termasuk sepi, membuat Aruna ingin segera pulang. Setelah membayar makanannya, Aruna melangkahkan kakinya dengan cepat. Perasaanya tidak baik baik saja. Apalagi jalan yang ia lewati termasuk sepi karena jalan alternatif jika macet di jalan utama. Perasaan was was Aruna menjadi kenyataan, di depannya nampak dua orang pemuda yang nampak dalam kondisi mabuk berjalan ke arahnya. Aruna merasakan tubuhnya merinding dan ketakutan. Apalagi saat kedua orang pemuda itu semakin dekat dengannya. "Hai
Terakhir Diperbarui: 2025-09-26