Share

Cantik!

Author: Mayzaya Senja
last update Last Updated: 2025-11-18 11:22:38

Maya langsung tersentak begitu Dirga menarik kasar senjatanya. Apalagi ketika melihat sang suami langsung masuk ke kamar mandi. Tubuh Maya seolah membeku, bertahun tahun berumah tangga bukan hanya kali ini Maya menolak fantasi sex Dirga. Namun baru kali ini ia merasakan kemarahan sang suami. Rasanya begitu sesak di dadanya. Perasaan Maya bercampur, antara tak menerima dengan perlakuan Dirga dan rasa bersalah karena suaminya benar benar kecewa kali ini. Pertarungan hati itu akhirnya tetap di menangkan oleh ego Maya. Ia merasa tak terima dengan kemarahan Dirga yang menurutnya berlebihan. Toh selama ini, mereka berdua nyaman saja dengan gaya percintaan mereka.

Tak lama Dirga keluar dari kamar mandi, ia mengenakan jubah mandi dan bergegas menuju ke walk in closet dan mengenakan kaos dan celana pendek. Sementara Maya memilih masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri sembari terus menahan emosi.

Setelah membersihkan diri, Maya keluar dari kamar mandi dan tak mendapati suaminya di kamar. Ia merasa lega, tubuhnya letih dan tak ingin berdebat malam ini.

"Paling besok Dirga sudah baik lagi. Dia tak akan tahan lama bertengkar denganku." gumam Maya sendirian. Ia lalu melangkahkan kakinya ke walk in closet yang ada di kamar mereka. Mengambil piyama tidur berbahan satin dan segera mengenakannya. Ia tak perduli dengan perasaan Dirga saat ini. Ia benar benar mengantuk dan ingin segera tidur.

***************

Sementara Dirga berada di ruang kerjanya. Ia masih menunggu Maya datang dan membujuknya. Namun harapan tinggal harapan. Hampir setengah jam menunggu, namun sang istri sama sekali tak datang.

"Apa yang ku harapkan? Maya pasti tak perduli seperti biasanya. Kenapa aku begitu mencintainya? bahkan di saat ia mengecewakanku seperti ini, aku masih tak bisa bersikap kasar padanya." ucap Dirga lesu.

Dirga membuka laci, mengeluarkan ponsel yang ia beli khusus untuk menghubungi Aruna. Ia membuka galeri ponselnya dan melihat foto foto Aruna ketika berada di taman bunga. Wanita kecil itu nampak tersenyum sangat manis. Dirga tersenyum sendiri saat mengingat kelakuan konyol Aruna. Tiba tiba ia rindu pada gadis tersebut.

Dirga pun mencoba menghubungi Aruna, namun tak ada jawaban dari gadis tersebut.

"Mungkin dia sudah tidur." Lagi Dirga bicara sendirian. Dirga beranjak menuju sofa yang ada di ruang kerjanya. Di rebahkannya tubuhnya. Lelah yang ia rasa setelah seharian bergelut dengan urusan pekerjaan. Ia bersemangat untuk bertemu sang istri, berharap Maya akan menghilangkan lelahnya. Namun siapa sangka, justru kecewa yang lagi lagi Dirga dapatkan.

****************

Esok harinya.

"Malaya sayang, anak mami." Maya masuk ke dalam kamar anaknya. Ia baru saja bangun sementara Malaya sudah rapi dan cantik dan bersiap ke sekolah.

Anak 2 tahun itu nampak tak terlalu menyambut kedatangan maminya. Karena sedari kecil Maya selalu sibuk. Ia malah sibuk bermain bonekanya.

"Non Malaya sayang. Ada mami tuh, Non Malaya kangen kan sama mami. Cepetan peluk mami." bujuk Aruna. Ia kasihan melihat bu Maya di abaikan oleh anaknya sendiri.

Mendengar ucapan Aruna, Malaya mengangguk patuh dan mendekati maminya. Ia memeluk Maya, Maya balas memeluk Malaya. Maya memang tak pernah menuntut anaknya harus bersikap baik padanya. Karena dia pun menyadari jika sikapnya pada sang anak tak sebaik itu.

"May, mau berangkat sekolah?" Maya mengusap wajah anaknya.

"Iya mi." jawab Malaya singkat. Ia melepaskan pelukannya dan berjalan ke arah Aruna kemudian menggenggam tangan Aruna.

"Ayo kak Aluna. Kita belangkat." ucap Maya dengan suara cadelnya.

"Ayo sayang. Malaya pamit dulu ke mami sana." ucap Aruna. Lagi Malaya menurut, ia memeluk dan mencium tangan serta pipi sang mami.

"Hati hati ya sayang." ucap Maya.

"Aruna, terimakasih ya sudah menjaga Malaya dengan baik selama saya pergi. Sepertinya saya tidak salah menerima rekomendasi Niken. Malaya nampak sangat nyaman bersama kamu." ucap Maya tulus.

Aruna menelan ludahnya kasar. Rasanya malu sekali mendapakan ucapan tulus dari wanita yang suaminya sudah berulang kali tidur dengannya.

"Memang sudah kewajiban saya nyonya. Saya permisi dulu nyonya mau mengantarkan non Malaya." Pamit Aruna. Rasanya sulit sekali berada satu ruangan bersama istri sah Dirga.

"Ayo sama sama ke bawah. Saya juga mau sarapan." ucap Maya menggandeng Malaya. Aruna mengangguk dan berjalan di belakang majikannya.

Saat mereka turun, ternyata sudah ada Dirga yang sedang menikmati sarapannya. Malaya melepaskan genggaman tangannya dari Maya dan berlari ke arah Dirga. Ya memang Malaya lebih dekat dengan Dirga, karena meski Dirga bekerja namun Dirga masih menyempatkan waktu untuk anaknya.

"May sayang sudah cantik sekali. Mau sekolah ya?" Dirga mencium pipi anaknya. Malaya bergidik geli karena terkena rambut rambut tipis yang tumbuh di dagu Dirga.

"Iya pi. Papi, besok pagi kelja gak?" tanya Malaya tiba tiba.

"Gak sayang, kenapa?" jawab Dirga.

"Besok jalan jalan yuk pi." ajak Malaya.

"Oke sayang. Besok kita jalan jalan ya" Dirga segera menyanggupi.

"Uh. Mami tidak di ajak ya?" Maya bersuara setelah sedari tadi hanya duduk dan memperhatikan suami dan anaknya.

Malaya nampak berfikir sejenak. Lalu menatap Aruna. "Kak Aluna ikut kan?" Malaya malah bertanya pada Aruna. Aruna sendiri nampak bingung. Kewajibannya menjaga Malaya, namun mungkin saja keluarga kecil ini ingin menghabiskan waktu bersama tanpa kehadiran orang lain.

"Kalau kak Aruna terserah mami dan papi saja." jawab Aruna akhirnya.

"Kak Aruna tidak usah ikut sayang. Kan ada mami." Maya merasa tersisih karena Malaya lebih memilih mengajak Babysitternya di bandingkan dirinya.

Malaya nampak merengut ia menatap papinya. Dirga segera mengerti keinginan anak 2 tahunnya.

"Aruna ikut saja besok, sekalian menjaga Malaya." putus Dirga.

"Tapi sayang..." Maya masih tidak setuju. Ia mulai tak nyaman melihat Malaya menempel pada Aruna, padahal dengan Babysitter dahulu Malaya tidak selengket ini.

"Memang kau bisa mengatasi Malaya jika dia rewel?" tanya Dirga membuat Maya terdiam. Sepertinya Dirga masih kesal masalah semalam. bathin Maya.

Ia akhirnya memilih tak membantah lagi.

"Non Malaya sayang. ayo makan dulu." Aruna yang merasa serba salah akhirnya mengajak Malaya untuk sarapan. Malaya langsung patuh dan duduk di kursinya. Aruna dengan telaten menyuapi anak majikannya. Aruna merasa tatapan dari Maya. Tatapan seperti kesal. Sementara Dirga memilih menikmati sarapannya. Suasana hening, hanya terdengar suara sendok dan piring beradu.

Setelah selesai menyuapi, seperti biasa Aruna akan sarapan di belakang. Malaya yang melihat Aruna beranjak, tentu saja membuntuti.

"Malaya sayang, kak Aruna sarapan dulu. Malaya disini saja sama mami." pinta Maya.

"Gak mau mi. May mau ikut kak Aluna." tolak Malaya.

Wajah Maya mengeras. Kenapa sekarang Malaya sulit diatur olehnya.

"Non Malaya disini saja sayang. Kak Aruna akan cepat kok." Aruna yang melihat gelagat tak suka dari Maya bergegas berbalik badan khendak ke dapur.

"Aw!." tiba tiba Aruna menjerit karena menabrak seseorang. Tubuhnya limbung dan hampir terjatuh. Namun untung saja sebuah lengan menopang belakang tubuhnya.

"Cantik!." ucap pria yang saat ini menopang tubuh Aruna.

*****************

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • BABYSITTER PEMUAS GAIRAH TUAN MAJIKAN   Benar Benar Jatuh Cinta

    Wajah Dirga nampak mengeras melihat Aruna dalam pelukan pria lain. "Ehem!" Dirga menginterupsi Aruna. Aruna yang sadar segera melepaskan pelukan pria tersebut. "Maaf saya tidak melihat jika ada orang di belakang saya." ucap Aruna kepada pria di hadapannya. "It's oke cantik! aku sama sekali tak merasa keberatan. Oiya, kenalkan namaku Samuel. Namamu siapa?" tanya pria tersebut malah memperkenalkan diri. "Namanya Aruna. Dia pengasuh baru Malaya. Jangan mengganggunya, Sam." kali ini Maya angkat bicara. Ia sangat tahu sifat Playboy sepupunya. Dalam hati Dirga bersukur karena Maya mewakili isi hatinya. "Saya permisi." pamit Aruna segera. Malaya langsung mengikuti dan Maya hanya bisa menahan jengkel melihat kelakuan anaknya. "Kak Maya, kenapa tidak cerita kalau pengasuh Malaya sangat cantik. Ya ampun, apalagi body nya. Aduhai sekali! tidak sia sia aku datang kesini kak." wajah Samuel nampak sangat ceria, berbanding terbalik dengan wajah Dirga. Ingin rasanya ia meninju wajah Sam

  • BABYSITTER PEMUAS GAIRAH TUAN MAJIKAN   Cantik!

    Maya langsung tersentak begitu Dirga menarik kasar senjatanya. Apalagi ketika melihat sang suami langsung masuk ke kamar mandi. Tubuh Maya seolah membeku, bertahun tahun berumah tangga bukan hanya kali ini Maya menolak fantasi sex Dirga. Namun baru kali ini ia merasakan kemarahan sang suami. Rasanya begitu sesak di dadanya. Perasaan Maya bercampur, antara tak menerima dengan perlakuan Dirga dan rasa bersalah karena suaminya benar benar kecewa kali ini. Pertarungan hati itu akhirnya tetap di menangkan oleh ego Maya. Ia merasa tak terima dengan kemarahan Dirga yang menurutnya berlebihan. Toh selama ini, mereka berdua nyaman saja dengan gaya percintaan mereka. Tak lama Dirga keluar dari kamar mandi, ia mengenakan jubah mandi dan bergegas menuju ke walk in closet dan mengenakan kaos dan celana pendek. Sementara Maya memilih masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri sembari terus menahan emosi. Setelah membersihkan diri, Maya keluar dari kamar mandi dan tak mendapati suaminya di kamar

  • BABYSITTER PEMUAS GAIRAH TUAN MAJIKAN   Aku tidak mau sayang

    Aruna menatap takjub pemandangan di hadapannya. Ia tak menyangka Dirga akan mengajaknya ke sebuah taman bunga. Bunga bunga di sana sungguh indah, seolah bisa mengobati pedih hati yang tadi Aruna rasakan. "Kau senang?" tanya Dirga yang tiba tiba memeluk Aruna dari belakang. Di hirupnya wangi gadis tersebut. Wangi yang dapat menenangkan jiwanya "Saya sangat senang tuan. Terimakasih sudah mau mengajak saya kemari." ucap Aruna terharu. Perlakuan Dirga begitu manis, seolah majikannya itu benar benar mencintainya. "Saya senang kalau kamu menyukainya. Ayo berposelah. Saya akan mengambil beberapa gambarmu." pinta Dirga. Ia mengeluarkan ponselnya. Ponsel yang khusus ia beli untuk menghubungi Aruna. "Oke!" jawab Aruna bersemangat. Sepertinya Aruna terbawa suasana. Moodnya benar benar membaik dan ia segera memasang gaya untuk di foto. Beberapa kali tanpa sadar Dirga tersenyum melihat tingkah konyol Aruna. Ia baru menyadari Aruna sebenarnya gadis periang, hanya saja mungkin cobaan hidup

  • BABYSITTER PEMUAS GAIRAH TUAN MAJIKAN   Menangislah Aruna

    Saat tangan Dirga mulai menyentuh intinya. Aruna menahan tangan tersebut. "Kata dokter saya masih belum boleh melakukan hubungan selama 48 jam tuan." ujar Aruna takut takut. Apa yang Aruna takutkan terjadi, wajah Dirga berubah menjadi muram. "Oiya, saya lupa. Maya juga seperti itu saat pertama kali memakai alat kontrasepsi." Aruna segera ingin bangkit dari pangkuan Dirga. Mereka tak bisa melakukan apa apa disini. Sudah pasti kan ia akan segera di pulangkan. Namun Dirga menahannya. "Mau kemana kau?." "Saya akan bersiap siap pulang." jawab Aruna polos. "Kata siapa kau akan pulang?." Dirga menatap Aruna yang nampak salah tingkah. Sungguh menggemaskan di mata Dirga. Aruna memang berbeda dari Maya. Sedari dulu Maya adalah wanita mandiri dan tegas. Ia tak pernah menunjukkan sisi manjanya pada Dirga. Maya malah terkadang lebih mendominasi dalam hubungan mereka. Contohnya saja, Dirga sebenarnya ingin Maya fokus di rumah mengurus dirinya dan Malaya. Namun Maya tak mau, dan Masih

  • BABYSITTER PEMUAS GAIRAH TUAN MAJIKAN   Hukuman Untuk Aruna

    Paginya. Aruna baru selesai memandikan Malaya, sedangkan ia sendiri sudah selesai mandi dan berdandan tipis saja. Ia mengenakan seragam babysitter. Ia menyiapkan pakaian ganti di tasnya. Karena Ia akan mendatangi dokter kandungan dan memasang alat kontrasepsi. Jujur saja Aruna tak bisa tidur membayangkan prosesnya. Ia telah menonton video ilustrasi pemasangan KB spiral. Baru melihat saja ia sudah merasa ngilu. Tapi mau bagaimana lagi, ia harus memberanikan diri. Setelah selesai, Aruna mengajak Malaya untuk turun. Ketika berpapasan dengan mbok Nah, Aruna merasa tatapan wanita itu sangat tajam padanya. Apakah mbok Nah mengetahui semuanya. Bathin Aruna takut. Namun Aruna mencoba mengabaikannya. Meksipun tahu, Ia yakin mbok Nah tidak akan berani membocorkan semuanya. Dirga sudah duduk di meja makan. Senyumnya terulas melihat Malaya yang sudah nampak cantik. Malaya meskipun baru berusia 2 tahun, ia sudah bersekolah di sekolah khusus anak anak sebayanya. Dan biasanya Aruna menunggui Mal

  • BABYSITTER PEMUAS GAIRAH TUAN MAJIKAN   Terikat Namun Tak Terlihat

    "Besok kau ke dokter kandungan." ucap Dirga tanpa membuka matanya. Aruna terkejut menoleh ke samping. Menatap pria yang sangat tampan di sampingnya. Pria yang telah merenggut kesuciannya. "Untuk apa?." tanya Aruna polos. Dirga membuka mata dan menatap Aruna. Baru ia sadari Aruna secantik ini. Apalagi jika ingat desahan manja Aruna saat berada di bawah kungkungannya. "Kau pasang alat kontrasepsi. Saya ingin mengeluarkan di dalam agar lebih nikmat." ucap Dirga. Aruna mengangguk patuh. Menolak juga tak ada bedanya. Dirga yang memegang kendali penuh. "Bagus Aruna. Saya suka dengan kau yang patuh seperti ini." Dirga membelai rambut Aruna. "Tentang imbalan yang tuan janjikan, bisakah aku meminta?." tanya Aruna. "Ya silahkan saja. Katakan, kau mau minta uang berapa banyak." tawar Dirga. "Aku ingin tuan mendaftarkanku kuliah online. Karena aku ingin mendapatkan gelar sarjana. Jadi sewaktu waktu tuan bosan padaku, aku memiliki bekal untuk kehidupanku sendiri." Dirga lan

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status