แชร์

Aku tidak mau sayang

ผู้เขียน: Mayzaya Senja
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-11-14 17:43:40

Aruna menatap takjub pemandangan di hadapannya. Ia tak menyangka Dirga akan mengajaknya ke sebuah taman bunga. Bunga bunga di sana sungguh indah, seolah bisa mengobati pedih hati yang tadi Aruna rasakan.

"Kau senang?" tanya Dirga yang tiba tiba memeluk Aruna dari belakang. Di hirupnya wangi gadis tersebut. Wangi yang dapat menenangkan jiwanya

"Saya sangat senang tuan. Terimakasih sudah mau mengajak saya kemari." ucap Aruna terharu. Perlakuan Dirga begitu manis, seolah majikannya itu benar benar mencintainya.

"Saya senang kalau kamu menyukainya. Ayo berposelah. Saya akan mengambil beberapa gambarmu." pinta Dirga. Ia mengeluarkan ponselnya. Ponsel yang khusus ia beli untuk menghubungi Aruna.

"Oke!" jawab Aruna bersemangat. Sepertinya Aruna terbawa suasana. Moodnya benar benar membaik dan ia segera memasang gaya untuk di foto. Beberapa kali tanpa sadar Dirga tersenyum melihat tingkah konyol Aruna. Ia baru menyadari Aruna sebenarnya gadis periang, hanya saja mungkin cobaan hidup yang ia alami harus membunuh keceriaanya. Dan entah mengapa sisi hati Dirga berdebar setiap melihat senyum manis Aruna.

******************

Maya belum kembali dari luar kota. Ia memanjangkan harinya di sana. Yang awalnya rencana hanya 3 hari menjadi 7 hari. Alasan Maya, ia ingin mengeksplore kota tersebut. Selama berada di luar kota Maya jarang sekali menghubungi Dirga dan Malaya. Maya memang seperti itu, ia sibuk dengan dirinya sendiri. Untuk memiliki Malaya pun butuh perjuangan keras dari Dirga untuk membujuk istrinya. Karena Maya bersikeras tak ingin memiliki anak, ia takut jika nantinya anak hanya akan menghambat ambisinya. Baru di usia pernikahan mereka yang ke 5 tahun. Maya bersedia untuk hamil.

Keberadaan Maya di luar kota lebih lama, tentu saja membuat Dirga dan Aruna bebas melakukan apapun. Mereka sudah tak lagi melakukan di kamar Malaya melainkan di kamar pribadi Dirga dan Aruna. Dirga tak merasa khawatir karena ia sudah memastikan para pelayan sedari dulu untuk tidak naik ke lantai 2 jika malam hari. Dan untuk Maya, Dirga sudah mengirimkan orang untuk mengawasi istrinya, memastikan jika Maya memang benar benar masih berada di luar kota.

"Permainan mu semakin baik. Sayangnya besok Maya pulang, sehingga kita harus menahan diri untuk sementara waktu." Dirga membelai rambut panjang Aruna. Aruna nampak lemas memejamkan mata di pelukan Dirga. Ia merasa sangat lelah, setelah memuaskan gairah majikannya. Belum lagi ia harus menahan sakit, saat beberapa kali mencapai pelepasan namun Dirga menyebut nama Maya.

Mendengar nyonya nya akan pulang besok, membuat Aruna lega. Setidaknya ia akan libur beberapa lama untuk melayani tuannya. Jujur saja tubuhnya terasa remuk setiap pagi.

"Iya tuan. Luangkanlah waktu tuan bersama nyonya." hanya itu yang Aruna katakan.

"Bagaimana jika saya menginginkan kamu?"

Aruna menarik nafas pelan. "Terserah tuan nantinya mau bagaimana. Seperti biasa saya akan menuruti tuan."

Senyum terbit di wajah Dirga. Ia sangat suka dengan sifat penurut Aruna. Membuatnya benar benar merasa menjadi pria seutuhnya. Sisi egonya terpenuhi oleh sikap Aruna.

"Bagaimana jika kau berhenti jadi babysitter? Saya akan memberikanmu rumah untuk tinggal? Jadi kapanpun saya mau, saya bisa mendatangimu."

"Tuan, saya setuju dengan ide tuan. Tapi jangan sekarang, Malaya saat ini sangat dekat dengan saya. Saya kasihan jika dia harus beradaptasi lagi dengan pengasuh baru." tolak Aruna. Kali ini Aruna benar benar tulus, ia tahu Malaya kurang kasih sayang dari Maya.

Mendengar hal tersebut, Dirga mengeratkan pelukannya pada Aruna. Ia bisa merasakan ketulusan Aruna. Di saat Maya acuh pada Malaya, justru Aruna tulus menyayangi anaknya.

"Baiklah. Saya akan menuruti maumu." Dirga kembali memagut bibir Aruna. Tangannya kembali nakal menyentuh titik rangsang Aruna. Meremas, memilin ujung putingnya, menghisap dan menyusu layaknya bayi. Membuat seorang Aruna kembali melenguh dan membara. Dirga kembali memasukkan miliknya ke dalam milik Aruna yang sempit dan hangat. Bergerak liar, membolak balik tubuh simpanannya. Aruna pun tak tinggal diam. Ia mengimbangi permainan Dirga. Ia bergerak untuk memimpin permainan, hal yang sangat Dirga suka. Aruna yang nakal dan liar di atas ranjang. Kembali Dirga mencapai kenikmatannya. Tubuhnya Ambruk di atas tubuh Aruna. Malam ini mereka sudah melewati 3 ronde. Karena besok Maya sudah pulang, maka Dirga tak mau menyia nyiakan kesempatan ini.

"Terimakasih Arunaku." bisik Dirga manis.

Tanpa mereka sadari, jika ada yang berani menaruh kamera tersembunyi untuk merekam adegan panas mereka.

***********

Keesokan malamnya.

Maya turun dari mobil. Supir keluarga yang menjemputnya ke bandara. Ia melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Mbok Nah segera menyambut kedatangan nyonyanya.

"Nyonya sudah pulang."

"Iya mbok. Dirga sudah pulang?" Maya menanyakan keberadaan suaminya. Sejak tadi ia menghubungi sang suami namun tak dijawab. Begitupun dengan Andra. Sepertinya memang ada masalah serius di perusahaan.

"Tuan belum pulang Nya. Kalau Non Malaya sepertinya sudah tidur." Mbok Nah langsung memberikan laporan.

"Yasudah, besok saja saya menyapa Malaya. Saya ingin segera mandi. Badan saya lengket." Maya melangkahkan kakinya menaiki anak tangga. Tak ada keinginannya untuk mampir ke kamar Malaya. Seolah rindu tak menggebu untuk anaknya.

Maya masuk ke dalam kamar. Ia segera masuk ke kamar mandi. Ia ingin segera berendam di bath tube dan menyegarkan tubuhnya.

Saat Maya sedang asik menikmati berendam. Ia mendengar pintu kamar terbuka. Ia sudah tahu jika itu suaminya. Maka dengan cepat ia menuntaskan acara berendamnya. Ia rindu dengan sang suami. Maya mengenakan jubah mandinya dan keluar kamar mandi. Ia melihat sang suami sedang berdiri sembari membuka kemejanya. Tanpa aba aba, Maya langsung menghambur ke pelukan pria tampan tersebut. Dirga langsung membalas pelukan istrinya. Ia juga merasa rindu dengan istrinya.

"Sayang, kau sudah pulang." Dirga mengecup pucuk kepala sang istri. Wangi shampo memanjakan indera penciumannya.

"Iya sayang, aku rindu sekali denganmu." bisik Maya manja sembari mendongak menatap wajah sang suami.

"Akupun rindu padamu. Kau sudah bertemu Malaya?" tanya Dirga sembati membelai pipi putih dan mulus milik sang istri.

"Kata mbok Nah, Malaya sudah tidur sayang. Bagaimana dengan Aruna? Selama aku tinggal dia bekerja dengan baik kan?" tanya Maya ingin tahu. Meski terkadang abai terhadap Malaya, namun tentu saja Maya ingin anaknya di perlakukan dengan baik.

"Baik sayang. Sangat baik malah." jawab Dirga sembari mengulas senyum penuh arti.

"Baguslah sayang. Yasudah mandi dulu sana sayang." Maya melepaskan pelukannya. Dirga mengangguk, mengecup singkat kening istrinya dan masuk ke dalam kamar mandi. Sementara Maya, ia bergegas memilih pakaian tidur yang sexy. Biasanya setelah ia bepergian lama, Dirga akan meminta jatah.

******************

Dirga keluar dari kamar mandi, ia melihat sang istri sudan siap dengan baju dinasnya. Maya nampak sangat sexy dan menggoda. Namun entah kenapa yang terlintas dalam benak Dirga saat ini adalah Aruna. Dirga menggelengkan kepalanya berusaha mengenyahkan bayangan tentang tawanan kecilnya.

Dirga berjalan menuju ke tempat tidur, tanpa aba aba di pagutnya bibir Maya. Maya membiarkan Dirga mengobrak abrik bibirnya. Setelah pemanasan, Dirga pun memulai permainan. Dan lagi lagi sang istri hanya diam dan menerima. Hanya Dirga yang nampak aktif dalam percintaan ini. Bayangan adegan panasnya bersama Aruna menari nari di kepala Dirga.

"May, bisakah sekali kali kau yang memimpin?" bisik Dirga berat.

"Maksudmu?" tanya Maya tak mengerti.

"Kau yang berada di atas. Bertingkahlah nakal. Puaskan aku sayang." pinta Dirga.

Wajah Maya mengeras. Ia tak mau melakukan semua itu. Melayani Dirga saja ia lakukan semata mata hanya untuk memenuhi kewajibannya sebagai seorang istri. Entah mengapa Hasrat seks Maya menurun drastis setelah setahun berumah tangga. Mungkin ada masalah padanya, namun ia sangat jarang menikmati percintaan mereka. Selama ini Dirga tak masalah dengan gaya percintaan mereka, kenapa sekarang meminta lebih? Masih terbayang saat Dirga meminta dirinya menghisap milik Dirga. Maya langsung menolak karena ia merasa jijik melakukan hal itu. Dan sekarang Dirga memintanya untuk berada di atas saat bercinta. Membayangkannya saja Maya sudah malas dan membuat moodnya memburuk. Kenapa Dirga tak bersukur sih, Toh Maya masih mau melayani dan membiarkan tubuhnya menjadi pelampiasan hasrat sang suami.

"Aku tidak mau sayang." tolak Maya tegas.

Dirga menghela nafas berat. Dan segera mencabut miliknya.

"Yasudah. Berhenti saja." ucap Dirga dengan wajahnya yang berubah dingin.

******************

อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป

บทล่าสุด

  • BABYSITTER PEMUAS GAIRAH TUAN MAJIKAN   Benar Benar Jatuh Cinta

    Wajah Dirga nampak mengeras melihat Aruna dalam pelukan pria lain. "Ehem!" Dirga menginterupsi Aruna. Aruna yang sadar segera melepaskan pelukan pria tersebut. "Maaf saya tidak melihat jika ada orang di belakang saya." ucap Aruna kepada pria di hadapannya. "It's oke cantik! aku sama sekali tak merasa keberatan. Oiya, kenalkan namaku Samuel. Namamu siapa?" tanya pria tersebut malah memperkenalkan diri. "Namanya Aruna. Dia pengasuh baru Malaya. Jangan mengganggunya, Sam." kali ini Maya angkat bicara. Ia sangat tahu sifat Playboy sepupunya. Dalam hati Dirga bersukur karena Maya mewakili isi hatinya. "Saya permisi." pamit Aruna segera. Malaya langsung mengikuti dan Maya hanya bisa menahan jengkel melihat kelakuan anaknya. "Kak Maya, kenapa tidak cerita kalau pengasuh Malaya sangat cantik. Ya ampun, apalagi body nya. Aduhai sekali! tidak sia sia aku datang kesini kak." wajah Samuel nampak sangat ceria, berbanding terbalik dengan wajah Dirga. Ingin rasanya ia meninju wajah Sam

  • BABYSITTER PEMUAS GAIRAH TUAN MAJIKAN   Cantik!

    Maya langsung tersentak begitu Dirga menarik kasar senjatanya. Apalagi ketika melihat sang suami langsung masuk ke kamar mandi. Tubuh Maya seolah membeku, bertahun tahun berumah tangga bukan hanya kali ini Maya menolak fantasi sex Dirga. Namun baru kali ini ia merasakan kemarahan sang suami. Rasanya begitu sesak di dadanya. Perasaan Maya bercampur, antara tak menerima dengan perlakuan Dirga dan rasa bersalah karena suaminya benar benar kecewa kali ini. Pertarungan hati itu akhirnya tetap di menangkan oleh ego Maya. Ia merasa tak terima dengan kemarahan Dirga yang menurutnya berlebihan. Toh selama ini, mereka berdua nyaman saja dengan gaya percintaan mereka. Tak lama Dirga keluar dari kamar mandi, ia mengenakan jubah mandi dan bergegas menuju ke walk in closet dan mengenakan kaos dan celana pendek. Sementara Maya memilih masuk ke kamar mandi dan membersihkan diri sembari terus menahan emosi. Setelah membersihkan diri, Maya keluar dari kamar mandi dan tak mendapati suaminya di kamar

  • BABYSITTER PEMUAS GAIRAH TUAN MAJIKAN   Aku tidak mau sayang

    Aruna menatap takjub pemandangan di hadapannya. Ia tak menyangka Dirga akan mengajaknya ke sebuah taman bunga. Bunga bunga di sana sungguh indah, seolah bisa mengobati pedih hati yang tadi Aruna rasakan. "Kau senang?" tanya Dirga yang tiba tiba memeluk Aruna dari belakang. Di hirupnya wangi gadis tersebut. Wangi yang dapat menenangkan jiwanya "Saya sangat senang tuan. Terimakasih sudah mau mengajak saya kemari." ucap Aruna terharu. Perlakuan Dirga begitu manis, seolah majikannya itu benar benar mencintainya. "Saya senang kalau kamu menyukainya. Ayo berposelah. Saya akan mengambil beberapa gambarmu." pinta Dirga. Ia mengeluarkan ponselnya. Ponsel yang khusus ia beli untuk menghubungi Aruna. "Oke!" jawab Aruna bersemangat. Sepertinya Aruna terbawa suasana. Moodnya benar benar membaik dan ia segera memasang gaya untuk di foto. Beberapa kali tanpa sadar Dirga tersenyum melihat tingkah konyol Aruna. Ia baru menyadari Aruna sebenarnya gadis periang, hanya saja mungkin cobaan hidup

  • BABYSITTER PEMUAS GAIRAH TUAN MAJIKAN   Menangislah Aruna

    Saat tangan Dirga mulai menyentuh intinya. Aruna menahan tangan tersebut. "Kata dokter saya masih belum boleh melakukan hubungan selama 48 jam tuan." ujar Aruna takut takut. Apa yang Aruna takutkan terjadi, wajah Dirga berubah menjadi muram. "Oiya, saya lupa. Maya juga seperti itu saat pertama kali memakai alat kontrasepsi." Aruna segera ingin bangkit dari pangkuan Dirga. Mereka tak bisa melakukan apa apa disini. Sudah pasti kan ia akan segera di pulangkan. Namun Dirga menahannya. "Mau kemana kau?." "Saya akan bersiap siap pulang." jawab Aruna polos. "Kata siapa kau akan pulang?." Dirga menatap Aruna yang nampak salah tingkah. Sungguh menggemaskan di mata Dirga. Aruna memang berbeda dari Maya. Sedari dulu Maya adalah wanita mandiri dan tegas. Ia tak pernah menunjukkan sisi manjanya pada Dirga. Maya malah terkadang lebih mendominasi dalam hubungan mereka. Contohnya saja, Dirga sebenarnya ingin Maya fokus di rumah mengurus dirinya dan Malaya. Namun Maya tak mau, dan Masih

  • BABYSITTER PEMUAS GAIRAH TUAN MAJIKAN   Hukuman Untuk Aruna

    Paginya. Aruna baru selesai memandikan Malaya, sedangkan ia sendiri sudah selesai mandi dan berdandan tipis saja. Ia mengenakan seragam babysitter. Ia menyiapkan pakaian ganti di tasnya. Karena Ia akan mendatangi dokter kandungan dan memasang alat kontrasepsi. Jujur saja Aruna tak bisa tidur membayangkan prosesnya. Ia telah menonton video ilustrasi pemasangan KB spiral. Baru melihat saja ia sudah merasa ngilu. Tapi mau bagaimana lagi, ia harus memberanikan diri. Setelah selesai, Aruna mengajak Malaya untuk turun. Ketika berpapasan dengan mbok Nah, Aruna merasa tatapan wanita itu sangat tajam padanya. Apakah mbok Nah mengetahui semuanya. Bathin Aruna takut. Namun Aruna mencoba mengabaikannya. Meksipun tahu, Ia yakin mbok Nah tidak akan berani membocorkan semuanya. Dirga sudah duduk di meja makan. Senyumnya terulas melihat Malaya yang sudah nampak cantik. Malaya meskipun baru berusia 2 tahun, ia sudah bersekolah di sekolah khusus anak anak sebayanya. Dan biasanya Aruna menunggui Mal

  • BABYSITTER PEMUAS GAIRAH TUAN MAJIKAN   Terikat Namun Tak Terlihat

    "Besok kau ke dokter kandungan." ucap Dirga tanpa membuka matanya. Aruna terkejut menoleh ke samping. Menatap pria yang sangat tampan di sampingnya. Pria yang telah merenggut kesuciannya. "Untuk apa?." tanya Aruna polos. Dirga membuka mata dan menatap Aruna. Baru ia sadari Aruna secantik ini. Apalagi jika ingat desahan manja Aruna saat berada di bawah kungkungannya. "Kau pasang alat kontrasepsi. Saya ingin mengeluarkan di dalam agar lebih nikmat." ucap Dirga. Aruna mengangguk patuh. Menolak juga tak ada bedanya. Dirga yang memegang kendali penuh. "Bagus Aruna. Saya suka dengan kau yang patuh seperti ini." Dirga membelai rambut Aruna. "Tentang imbalan yang tuan janjikan, bisakah aku meminta?." tanya Aruna. "Ya silahkan saja. Katakan, kau mau minta uang berapa banyak." tawar Dirga. "Aku ingin tuan mendaftarkanku kuliah online. Karena aku ingin mendapatkan gelar sarjana. Jadi sewaktu waktu tuan bosan padaku, aku memiliki bekal untuk kehidupanku sendiri." Dirga lan

บทอื่นๆ
สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status