Chapter: Bab 39 Aidan OH AidanPagi itu, Rania terbangun dengan tubuh yang terasa lebih segar, entah karena tidurnya yang cukup atau karena kue cokelat semalam yang begitu membuat hatinya bahagia. Saat ia turun ke dapur, aroma kopi sudah menyambutnya.Ia mengernyit. Seingatnya, Aidan jarang sekali membuat kopi pagi-pagi. Bahkan, pria itu hampir jarang sarapan di rumah. Matanya mengerjap beberapa kali saat mendapati dua cangkir kopi di atas meja. Satu cangkir berwarna hitam polos dan yang satunya penuh latte Dangan taburan kayu manis di atasnya.Rania mendekat. Senyumnya mengembang karena bukan hanya ada kopi, tetapi juga sepiring roti panggang dan potongan buah di sampingnya.“Ini dia yang bikin?” gumam Rania setengah tak percaya.Baru saja ia hendak duduk, terdengar suara langkah kaki mendekat. Aidan muncul dari arah tangga, kemeja putihnya belum dikancingkan sepenuhnya dengan rambut masih sedikit acak-acakan. Tatapannya seperti biasa, tenang dan datar.Ia menatap Rania sekilas lalu duduk dan menyeruput kopinya. T
Terakhir Diperbarui: 2025-04-29
Chapter: Bab 38 Perhatian“Ini, Bos,” sapa dua pria kekar itu lagi, satu di antaranya membuka laptop di atas meja dan menunjukkan sebuah rekaman dari CCTV jalanan tempat kecelakaan Rania terjadi.“Ini hasil rekaman dari CCTV jalanan, Bos. Mobil yang menabrak Ibu Rania bukan mobil milik Larissa, dan pengemudinya juga bukan salah satu orang suruhan dia,” jelas pria itu sambil memutar rekaman pelan-pelan.Aidan menyipitkan mata, fokus melihat wajah si pengemudi yang terlihat samar tetapi cukup jelas untuk dikenali oleh sistem pengenal wajah yang timnya miliki.“Siapa dia?” tanya Aidan dingin.“Kami sudah cocokkan dengan database internal. Namanya Arman. Mantan sopir pribadi Kalina.”Aidan terdiam beberapa detik. Pikirannya menerawang dengan wajah tegang.“Kalina?” tanyanya memastikan, meski hatinya sudah merasa yakin. Nama itu terasa seperti garam yang ditabur di atas luka terbuka.“Iya, Bos. Kami masih telusuri apakah Kalina menyuruh langsung atau tidak. Tapi ada transfer dana ke rekening Arman seminggu sebelum
Terakhir Diperbarui: 2025-04-29
Chapter: Bab 37 Salah “Apa sih, Tia, kamu ngagetin aja,” protes Rania melihat Tia yang cengengesan sambil menyerahkan beberapa lembar dokumen.“Lagian tawaran apa?” Tia menarik kursi milik pegawai lain yang kosong karena pemiliknya sedang kerja lapangan.“Bukan apa-apa, Ti.”“Eh, btw gimana caranya biar bisa nikah sama konglomerat? Suaminya kelihatan banget cintanya ya, sama kamu. Perhatian Ran. Masih ada enggak spek kayak Aidan?” tanya Tia menggebu-gebu. “Ti … please deh!” Rania memutar matanya tanda tidak nyaman.“Eh, Ran …” Tia tiba-tiba menggeser kursi dan duduk lebih mendekat padanya. “Apa?” Rania mengerutkan dahinya.“Tadi aku dengar eh, enggak sengaja nguping. Katanya kecelakaan mu itu dibikin orang?” tanya Tia pelan.“Apa, Ti?” Mata Rania membelo mendengar ucapan Tia. “Kata siapa?”“ Aku denger tadi Pak Reza tadi ngobrol sama HRD yang nolongin kamu. Aku enggak tahu itu benar apa gak Ran.Tapi kalau ada yang sampai seperti itu jahat. Kamu harus hati-hati, Ran.”Rania mengangguk pelan. Ia tidak habi
Terakhir Diperbarui: 2025-04-28
Chapter: Bab 36 Kembali Ke KantorHampir dua Minggu Rania berada di rumah, ia kini ingin kembali bekerja. Rania mematut diri di depan cermin dengan blazer pastel membalut tubuhnya yang mulai terasa sedikit longgar. Sakit yang lumayan lama ini cukup berefek pada berat badannya. Terlebih ditambah teror-teror aneh yang beberapa hari lalu terjadi menjadi daftar panjang masalah yang ia pikirkan. Walaupun begitu, keinginannya untuk kembali bekerja begitu besar. Ia rela berdebat cukup panjang dengan Aidan agar pria itu mengizinkannya. Sebenarnya dia pesimis Aidan akan mengizinkan kembali bekerja, tetapi sore kemarin pria itu tiba-tiba pulang dari kantor dan mengizinkan begitu saja. Rania tidak tahu apa yang sedang direncanakan Aidan. Saat menuruni anak tangga, Siska sudah menunggu sambil membawa tas kerja Rania."Semangat, Bu! Hati-hati, ya."Rania tersenyum tipis. "Makasih, Sis. Titip rumah, ya."Siska mengangguk penuh semangat, pekerjaan kini cukup berkurang. Ia ya
Terakhir Diperbarui: 2025-04-28
Chapter: Bab 35 Teror LagiAidan memicingkan mata, mencoba mengingat lebih dalam. Postur tubuh itu terlihat sangat familiar, caranya berdiri, dan bahkan sedikit dari gaya berpakaiannya,bsemua terasa sangat pernah dilihatnya. "Beri saya rekaman videonya," perintah Aidan. Adi cepat-cepat memutar rekaman cctv yang didapat. Meski wajahnya tertutup, Aidan merasa yakin siapa wanita itu. "Kalina," gumamnya. Adi mengangkat alis. "Siapa Bos, Bos kenal?" Aidan mengangguk perlahan. "Pantau Kalina Hermawan, tapi jangan sampai dia tahu. Aku mau semua gerak-geriknya diawasi, apalagi kalau dia mendekati istriku." "Baik, Bos." Aidan memejamkan mata sejenak, pikirannya melayang pada Rania. Ada sesuatu yang tidak beres dengan istrinya. Ia harus mencari tahu masa lalu Rania. Selama ini dugaannya hanya sebatas lawan bisnis dan Larissa, tetapi ada satu lagi yang membuatnya tidak habis pikir. Kalina Hermawan orang yang seharusnya menjadi orang terdekat Rania. *** Sementara itu, di perumahan, Rania sedang duduk santai di tam
Terakhir Diperbarui: 2025-04-26
Chapter: Bab 34 Siapa Tersangkanya?Sudah tiga hari Aidan bekerja dari rumah. Setiap hari ada saja pegawainya yang datang membawa berkas, laptop meeting, atau bahkan laporan urgent yang butuh tanda tangan langsung Aidan. Ruang tamu berubah fungsi menjadi ruang kerja dadakan, membuat Rania yang seharusnya istirahat malah merasa terganggu.Siang itu, setelah salah satu staf Aidan datang lagi dengan setumpuk dokumen, Rania tak tahan. Ia menunggu sampai staf itu pergi sebelum akhirnya menghela napas berat."Dan … Eh Mas Aidan." Rania memanggil pelan.Aidan yang masih duduk sambil mengetik cepat di laptop hanya mengangkat kepalanya sedikit. "Hm?""Aku ngerasa nggak enak kalau kamu terus kerja di rumah. Kamu mendingan kerja di kantor aja."Aidan menghentikan ketikannya, ia memandang Rania penuh tanya."Kenapa?" tanyanya tenang.“Aku jadi merasa bersalah sama kamu dan pegawai kamu. Mereka repot-repot ke sini cuma untuk tanda tangan kamu. Padahal biasanya itu bisa dilakukan di kantor. Jadi buang-buang waktu enggak, sih?”Aida
Terakhir Diperbarui: 2025-04-26