Ternyata Aku Yang Kedua

Ternyata Aku Yang Kedua

By:  Neng Yantie   Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
23Chapters
318views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Leave your review on App

Laura terkejut ketika ditarik pamannya untuk menikah dengan seorang pria yang tidak ia ketahui. Ketika ditolak, Laura diancam harus membayar 2 miliar. Tidak ada pilihan lain, Laura pun menyetuinya. Namun siapa sangka, kalau dia ternyata menjadi istri kedua pria itu. Belum lagi, Laura dinikahkan hanya untuk mendapatkan keturunan sah dari pria itu. "Aku akan menceraikanmu, ketika kamu berhasil memberikanku keturunan!"

View More
Ternyata Aku Yang Kedua Novels Online Free PDF Download

Latest chapter

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments
No Comments
23 Chapters
Episode 01
"Kamu tuh sudah kujual pada orang kaya itu!"Tentu saja Laura terkejut melihat mendengar kenyataan itu. Sepasang matanya terbelalak sempurna,Dia dijual? Oleh satu-satunya paman yang ia miliki?Air mata tiba-tiba menggenang di mata Laura. "Sekarang, kamu gak usah banyak tanya, dan masuk ke dalam lalu bersiaplah." titah Paman Samsul, sebelum kemudian mendorong Laura ke dalam kamar putrinya. "Jangan berani kabur, atau kamu akan menyesal, Laura!"Di dalam kamar milik sepupunya tersebut, Laura tidak sendiri. Ada dua orang wanita di sana, lengkap dengan peralatan tata rias dan segala jenis aksesoris yang pernah Laura temui di pesta pernikahan.Laura menoleh ke arah Paman Samsul yang berdiri di ambang pintu berteriak dengan tak sabarnya. "Aku gak akan melakukan apapun sebelum Paman menjelaskan apa yang terjadi!” kata gadis itu dengan tegas. Plak!Satu tamparan diberikan Paman Samsul kepada Laura, membuat gadis itu mundur beberapa langkah karena rasa sakit dan terkejut."K-Kenapa Paman mel
Read more
Episode 02
"Istri," ucap Laura pelan."Iya, dia istri ku. Kamu istri kedua ku." jawab Devan dengan santainya tanpa beban sedikitpun apa yang terlontar dari mulutnya.Sakit.Hatinya sakit mendengar pengakuan suaminya ternyata sudah memiliki seorang istri. Bukan hanya dinikahi paksa, ia juga tak menyangka bahwa dirinya dijadikan kedua.Laura ambruk di lantai setelah mendengar kenyataan ini."Jangan berlaga seperti orang tersakiti. Seharusnya kamu senang karena aku akan berikan apa maumu. Cukup menjadi istri yang baik dan menurut." ucap Devan."Kamu sudah kubeli 2 miliar untuk mengandung anak ku." lanjutnya lagi dengan tatapan dingin.Laura menggeleng. "Aku gak menerima uang itu, seharusnya kamu gak bisa kaya gini!"Devan tampak tak peduli dengan teriakan Laura. Dia malah memanggil pelayan untuk mengantarkan Laura ke dalam kamarnya.Dua orang pelayan datang. Satu membawa koper Laura, dan satu lagi membantu Laura untuk berdiri dari lantai. Namun, Laura menolak dan memberontak."Lepas, aku gak mau di
Read more
Episode 03
Makan malam dalam keheningan hanya terdengar garpu dan sendok saling bersahutan, Devan melirik kearah istri kecil itu sedang fokus pada makanannya tanpa di sentuh sedikit pun."Apa kamu tidak lapar?" tanya Devan."Tidak," jawab Laura masih saja mengaduk makanannya.Tawaran Laura semalam hanya dibalas senyuman sinis dari Devan, sebelum pria itu meninggalkan ruang makan. Dia tidak peduli Laura makan dengan baik atau tidak.Sikap dingin dan kejam nya itu membuat Laura kembali ingin menangis. Laura merindukan kehidupan yang dulu penuh kedamaian walaupun hidup seorang diri tapi ia merasakan kebahagiaan aman dan nyaman. Tidak sekarang sepertinya hidupnya tak akan baik-baik saja.Semua air mata yang dikeluarkannya itu tanpa sadar membuatnya tertidur begitu saja di kamarnya. "Bangun!"Laura mengerjapkan kedua matanya. Dari mana datangnya wanita ini? Jam masih menunjukkan pukul 7 pagi, dan dirinya dikagetkan oleh seorang wanita cantik anggun datang ke kamar ku tanpa mengetuk pintu terlebih da
Read more
Episode 04
Laura terus memikirkan ucapan Devan tadi berjam-jam di kamarnya. Dia baru bisa bercerai jika sudah melahirkan keturunan Devan. Tapi, jika tidak mau menuruti hal itu, Laura harus membayar 2 miliar.Laura kelelahan memikirkan hal tersebut sampai akhirnya tertidur. Ia baru bangun pukul 10 malam, ketika perutnya keroncongan.."Lapar sekali." ucap Laura ingin keluar dari dalam kamarnya. Tapi ia berhenti sejenak takut orang itu masih di rumah ini."Biarkan saja aku tak perduli." tekad Laura, ia lebih mementingkan perutnya di bandingkan orang-orang itu terus mendesaknya."Sedang apa kamu?" tanya Devan mengangetkan Laura hendak ingin membuat mie instan."Apa Tuan tidak lihat saya sedang memasak mie." jawab Laura menunjukkan mie instan yang akan ia masak."Emang tak ada makanan?" tanya Devan, ia tak suka ada orang memakan makanan instan."Ada, aku maunya ini." jawab Laura melawan, ia tak ingin terus di tekan di anggap lemah."Jangan sering-sering itu tak baik untuk kesehatan."Laura lagi tak m
Read more
Episode 05
"Mas Devan, ngapain ada di depan kamar ku?" Laura terkejut dengan menampakkan suatu ada di depan pintu kamarnya.Setelah dipikirkan lagi, dia ternyata sudah gila karena kepikiran ingin pasrah saja. Jadi, ia berniat ingin kabur dari rumah itu diam-diam, tapi Devan sudah lebih dulu menghadang jalannya."Mau ke mana lagi?" tanya Devan memasukkan kedua tangannya ke saku celana tidurnya.Laura gugup untuk menjawab pertanyaan dari suaminya, ia pun memberanikan diri melihat ke arah suami yang sedang menatapnya."Mau minum, aku haus." jawab Laura beralasan seperti itu, ia tak mungkin mengatakan jujur tentang niatnya untuk kabur dari rumah ini.Tanpa minta persetujuan dari istrinya Devan menarik tangan Laura, lagi-lagi Laura dibuat seenaknya oleh suaminya terus saja memaksa."Mau ke mana?" tanya Laura sedikit meronta ingin di lepaskan. Ia tak ingin bersama suaminya."Katanya mau minum." tanya Devan sudah sampai di ruang dapur.Laura lega, ia pikir jika dirinya akan di bawa entah kemana membua
Read more
Episode 06
"Punya dua mantu semuanya gak ada yang beres." gumam mama Linda memijit keningnya terasa pusing melihat kelakuan kedua mantunya tak ada yang beres."Kamu cepat kemari," titah mama Linda melihat Laura masih saja berdiri di anak tangga sedang menatapnya.Laura malas sekali menghampiri ibu mertuanya selalu memperlakukan tak pernah baik. Ingin rasanya ia pergi dari di sini menikmati kedamaian hidup seorang diri tanpa ada gangguan dari siapa pun.Ia kangen dengan kehidupan yang dulu begitu bahagia bersama dengan orang tuanya. Kini tinggal kenangan kedua orang tuanya pergi meninggalkannya dengan cara tak wajar."Bu, Pak. Laura kangen." lirih Laura meneteskan air matanya. rasanya ia belum sanggup untuk menghadapi cobaan seperti ini."Bereskan makanan ini, saya mau pergi." titah ibu mertuanya sudah pusing tujuh keliling menghadapi kedua mantunya itu. Dirinya butuh menenangkan diri agar tak stres menghadapi kedua mantunya itu.Mama Linda membalikkan badannya menatap kearah Laura hendak membere
Read more
Episode 07
Brukkkk....Laura terjatuh di rumput hijau berada di samping halaman tempat dirinya di hukum oleh ibu mertuanya. perutnya kosong di tambah keadaan sedang tak memungkinkan harus menjalani hukuman tersebut.Beberapa menit masih bertahan dengan tatapan mulia berkurang, Laura terus saja mempertahankan keseimbangan agar tak jatuh. Tapi kenyataannya ia tak sekuat yang ia pikirkan, tubuhnya mulai bergetar menahan rasa lapar dari semalam."Laura,"pekik Devan baru saja sampai di rumah di kejutkan melihat keadaan istrinya itu sudah terkapar di tanah.Devan pun menggendong istrinya itu untuk masuk kedalam kamarnya. Ia letakkan tubuh istrinya lalu keluar untuk meminta tolong."Van, kamu sudah pulang?" tanya mamanya melihat putranya sudah pulang cepat.Devan tak menjawab pertanyaan dari mamanya, ia memerintahkan pada pelayan untuk memanggil dokter pribadi."Siapa yang sakit, Van?" tanya mama Linda belum mengetahui jika mantunya sudah ambruk akibat hukumannya."Mama yang menghukum Laura!" tanya Dev
Read more
Episode 08
"Belagu banget kamu, seharusnya kamu wanita beruntung di nikahi putra ku dari wanita di luaran sana mengantri untuk menjadi istrinya." "Kenapa gak wanita itu saja yang di jadikan mantu untuk memberikan keturunan buat, nyonya. kenapa harus saya." Mama Linda mulai geram dengan sikap mantunya terus saja melawan omongannya di tambah keras kepalanya tak mau mengandung benih dari Devan."Karena kamu sudah di jual oleh Paman mu sendiri." ucap Mama Linda mengingatkan apa yang sudah terjadi."Tapi saya tak menerima uang tersebut, Nyonya. Sepeserpun saya tak menerima uang tersebut." elak Laura. "Itu bukan urusan ku, yang terpenting kamu harus bisa memberikan ku cucu atau tidak--,""Atau tidak apa?" tanya Laura menanti perkataan selanjutnya yang di gantung oleh ibu mertuanya."Kamu akan menyesal seumur hidup tak menuruti kemauan kami." setelah menakuti Laura mama Linda pun bergegas pergi. Ia biarkan mantunya itu untuk memikirkan penawaran yang ia tawarkan tadi. Tidak apa mengeluarkan uang bany
Read more
Episode 09
"Panas," gumam Laura, tubuhnya merasakan hal yang aneh belum pernah ia rasakan seumur hidupnya. Rasa aneh langsung di rasakan oleh laura manakala tubuhnya panas padahal jelas di kamar nya full AC.Laura memejamkan kedua matanya, ia tak mengerti dengan kondisinya sedang tidak baik-baik saja.Hawanya begitu panas menjalar seluruh tubuhnya. Sehingga dirinya butuh air dingin untuk menyelam tubuh terasa semakin panas.Tak hanya itu, dadanya berdegup kencang. Laura mulai mengigit bibir bawahnya manakala hasratnya semakin memuncak secara tiba-tiba.Devan tersenyum bahagia karena rencananya dan sang istri sepertinya berjalan lancar, istri keduanya itu mulai merasakan gelagat aneh.Ia yakin istri kecilnya itu akan menghampirinya meminta belaian dan sentuhan dari obat perangsang berdosis tunggi. Dengan cara itu Laura tak akan menolaknya ketika ia menyentuh tubuh tersebut."Panas," gumam Laura lagi meremas tubuhnya semakin tak bisa ia kendalikan.Devan pun menghampiri bertanya pada istri keciln
Read more
Episode 10
Keesokan harinya langit menampakkan warna biru cerah secerah matahari yang menyinari nya. Tapi tidak dengan hati Laura masih merasakan sakit luar biasa.Ia sampai mengurung diri di dalam kamar setelah kejadian kemarin, tubuhnya masih merasakan sakit ulah suami brengsek nya itu.Semakin besar kebencian Laura terhadap Devan Prayoga dan madunya tersebut. Ia tak sengaja mendengar percakapan mereka tentang kejadian di mana dirinya telah di jebak agar bisa mengandung benih Devan.Lagi lagi Laura menangis dengan pilunya, ia tak menyangka dengan nasibnya seperti ini.Bangkit dari keterpurukannya, ia mungkin terus begini di saat mereka berhasil dengan rencananya. Laura menatap wajah di dalam cermin berukuran sedang berada di dalam kamar mandi. ia menatap wajahnya sedikit sembab akibat semalaman menangis.Merindukan sosok kedua orang tuanya sudah lebih dulu meninggalkannya.Ketukan pintu terus saja berbunyi tanpa hentinya membuat Laura terasa muak dengan semua ini. Dengan terpaksa ia pun membu
Read more
DMCA.com Protection Status