author-banner
Luss_purba
Author

Novel-novel oleh Luss_purba

Petaka Menagih Hutang Ipar

Petaka Menagih Hutang Ipar

Tak kusangka suamiku yang kuperjuangkan kesembuhannya, tega ikut memusuhiku hanya karena aku menagih hutang iparku tiga tahun lalu. Saat itu aku sedang bingung harus kemana mencari uang untuk biaya rumah sakit. Aku berjuang sendiri, tak satupun saudara suami peduli. Namun, ketika ia pulih, malah aku yang dimusuhi, dan diusir dari rumah.
Baca
Chapter: Bab 8
Pagi itu udara terasa aneh. Langit cerah, tapi rasanya seperti ada yang menekan dadaku sejak aku bangun. Mungkin karena mimpi semalam—aku mimpi berdiri di depan pintu rumah kosong, mengetuk berkali-kali, tapi tak ada yang membukakan.Aku baru saja menjemur pakaian di halaman ketika suara motor berhenti di depan pagar. Suaranya berat, agak serak, dan… entah kenapa terdengar sangat familiar.Aku menoleh, dan jantungku langsung terhenti sesaat.Motor itu. Warna hitam doff dengan sedikit lecet di sisi kanan—bekas jatuh waktu aku dulu menjerit panik di jalan.Dan orang yang turun dari sana… Gery.Tanganku gemetar. Ember di genggaman miring, menumpahkan air cucian ke kaki. Aku buru-buru menurunkannya, tapi tubuhku tetap kaku.Apa yang dia lakukan di sini?Dari pintu rumah, Ibu sempat melongok. Wajahnya menegang sesaat, lalu tanpa sepatah kata pun, ia berbalik ke dapur. Aku tahu, itu caranya menolak tanpa perlu berdebat. Ia selalu begitu—menyimpan luka dengan diam.Gery berjalan pelan ke ara
Terakhir Diperbarui: 2025-10-23
Chapter: Bab 7 Masih Pantas Dihargai
"Tunggu!"Suara berat itu menggema di seluruh ruangan, membuat semua kepala menoleh.Langkah sepatu kulit terdengar tegas mendekat. Semua orang yang semula berdiri di meja 103 mendadak menunduk hormat.“Pak Roni,” ucap supervisor gugup, menegakkan badan.Ya, dialah Roni, General Manager hotel tempat restoran itu berada. Pria yang dikenal tegas, jarang tersenyum, tapi punya wibawa yang membuat semua karyawan segan.Roni menyapu pandang ke sekeliling, lalu menatapku yang masih menunduk dengan rambut berantakan.“Ada apa ini? Kenapa ribut?” tanyanya datar, tapi nadanya cukup untuk membuat udara mendadak menegang.Rani melangkah duluan. Dengan suara lembut tapi penuh nada sombong, ia menjelaskan,“Begini, Pak. Karyawan Bapak ini—” ia menunjukku dengan telunjuk yang penuh penghinaan, “—sudah menumpahkan cairan pembersih ke gaun saya yang mahal. Lalu bersikap tidak sopan pula.”Ros menimpali cepat, “Dan kalau Bapak ingin tahu, kami ini keluarga dari suaminya dulu. Jadi, kami tahu betul baga
Terakhir Diperbarui: 2025-10-17
Chapter: bab 6 Pertemuan Tak Terduga
Aku memalingkan wajahku sejenak ketika menyadari jika yang berada di meja 103 adalah keluarga suamiku."Kau kerja di sini, Sus?" tanya kakak iparku sambil melipat tangan di dada.Tatapannya jelas begitu merendahkanku.Aku berusaha tersenyum, walau sesungguhnya aku bisa menebak, pasti mereka akan membuat masalah padaku."I-iya, Kak." Suaraku terbata-bata menahan gugup.Mereka terlihat saling lirik. Lalu, tanpa kata, mereka mulai tertawa."Sudah kuduga. Wanita seperti kamu, memang cuma bisa kerja rendahan begini," ujar Kak Ros sambil tersenyum meremehkan.Aku menarik napas dalam. Kuulas senyum tipis."Mana yang harus saya bersihkan?" tanyaku, tak ingin berlama-lama meladeni mereka.Istri Jul melipat tangannya."Selain nggak bisa cari kerja yang tidak memalukan, kamu buta juga? Apa nggak bisa lihat meja ini sangat kotor?" timpalnya.Rani terlihat sangat berani. Padahal, walau aku sudah keluar dari rumah, aku masih tetap kakak iparnya."Maaf, akan segera kurapikan," ucapku, lalu mengeluar
Terakhir Diperbarui: 2025-09-30
Chapter: Bab 5 Memulai Hidup Baru
Ibu terkejut ketika melihat aku turun dari angkot dengan menenteng tas pakaian yang cukup besar. “Loh, kan Ibu sudah bilang, jangan nginap di mari kalau nggak bersama Gery.” Ibu menghampiriku. “Aku diusir, Bu!” sahutku. “Apa?” Ibu terlihat sangat kaget. Aku tahu, dia pasti tidak percaya, sebab selama ini hubunganku dengan Bang Gery jarang ada masalah. Jikapun ada, aku memilih tidak bercerita. Kuhampaskan tubuhku ke atas kasur yang terlihat terawat, walau aku jarang menggunakannya. Ibu pun menyusulku. Aku tahu, wanita tua itu pasti akan mencecarku dengan berbagai tanya. “Maafkan Susi, Bu!” ucapku sebelum Ibu bersuara. “Sebenarnya, apa yang terjadi?” Ibu menatapku begitu lekat. Aku memilih memeluknya dan menumpahkan air mataku tanpa mengucapkan apa pun padanya. Kuharap, Ibu memahami luka hati ini. Kurasakan belaian lembut menghangatkan jiwaku. Ia tak berkata apa pun, tapi tangan penuh cinta itu tak henti mengusap punggungku yang berguncang. “Aku gagal, Bu. Aku gagal mempertahan
Terakhir Diperbarui: 2025-08-11
Chapter: Bab 4 Pergi
Mendung terlihat menghiasi langit sore. Gumpalan awan hitam seolah siap memuntahkan kandungan air di dalamnya. Aku duduk termenung menatap gelapnya langit, walau jam masih menunjuk angka tiga sore hari ini. Ada rasa cemas menghantui. Aku tahu ancaman Kak Ros akan mengadu pada Bang Gery tidak akan main-main. Bila ia berkata jujur, aku tak mengapa. Namun, Kak Ros jarang sekali tidak menambah atau mengurangi cerita. "Apa aku benar-benar akan menjadi janda? Ya Tuhan, bagaimana nanti ibuku bila mengetahui nasib malang anak perempuannya ini?" bisikku lirih dalam hati. Kuseka sudut mata yang terasa basah. Kuputuskan menutup jendela, sebab rintik hujan mulai berlomba-lomba jatuh. Kurebahkan tubuhku, dengan pikiran yang terus berkelana entah ke mana, hingga tak sadar mata ini terlelap. Aku tersadar ketika kurasa cuaca semakin dingin. Kulirik jam di pergelangan tanganku. “Astaga, sudah jam sepuluh,” gumamku terkejut. Aku keluar menyisir seluruh ruangan. Tak ada tanda-tanda jika Bang Gery
Terakhir Diperbarui: 2025-08-11
Chapter: Bab 3 Di Ujung Tanduk
“Kamu kenapa, Nia?” Kak Ros berteriak dari dalam rumah dan menghampiri Nia yang menangis. “Itu, Tante, Ma,” sahut gadis kecil itu sambil menunjuk aku. Tak lama, Bang Haris dan Bang Gery menyusul. “Kamu apa-apaan, sih, Sus? Masa anak sekecil itu kamu pukul? Emangnya dia salah apaan?” Kak Ros menatapku sinis sambil memeluk Nia yang menangis histeris. “Nggak, nggak begitu…” “Gery, kamu nasehatin dong istri kamu. Masa sama anak kecil begini dia kasar banget. Nggak ada sikap keibuannya, pantas nggak punya anak sampai sekarang,” adu Kak Ros pada Bang Gery. Kutatap Bang Gery yang tengah menatapku dengan tatapan datar. Kuteguk saliva sendiri. Rasanya tatapan Bang Gery seperti seseorang yang siap menelanku bulat-bulat. Ia pun berjalan terdiam hingga saat di sampingku baru ia berkata, “Masuk!” Aku menatap sebentar Bang Haris dan Kak Ros, lalu aku mengikuti langkah Bang Gery masuk ke dalam rumah. “Kamu itu kelewatan, ya, Sus? Sebenarnya keluargaku salah apa sama kamu? Kok kamu jahat git
Terakhir Diperbarui: 2025-08-11
Anda juga akan menyukai
Suami Pilihan Anakku
Suami Pilihan Anakku
Rumah Tangga · QueenZha
1.2K Dibaca
Ratu Baru Duda Anak Satu
Ratu Baru Duda Anak Satu
Rumah Tangga · Bella Angeline
1.2K Dibaca
Maaf,Aku Bukan Lagi Istrimu
Maaf,Aku Bukan Lagi Istrimu
Rumah Tangga · Hafni Amirul Alam
1.2K Dibaca
Kau Duakan Cintaku
Kau Duakan Cintaku
Rumah Tangga · Marsesha
1.2K Dibaca
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status