
Terjerat Pernikahan Tanpa Cinta
Sylvia Maheswari Himawan, awalnya ia dijodohkan dengan Edward, anak dari teman ibunya. Namun, di hari pernikahannya, Edward justru menghilang tanpa jejak. Demi menyelamatkan nama baik kedua keluarga, Sylvia terpaksa setuju menikah dengan Edgar yang merupakan saudara kembar dari Edward. Sylvia dan Edgar yang tidak pernah saling mengenal satu sama lain ataupun mencintai. Kini mereka harus tinggal bersama sebagai pasangan suami istri.
“Selamat datang, Nyonya muda,” ucap para pelayan Catherine.
“Nyonya muda?” Edgar melirik dengan sinis ke arah Sylvia. “Aku tidak sudi mengakuinya sebagai istriku.”
Sylvia yang samar-samar mendengar ucapannya Edgar, langsung menoleh. “Kamu bilang apa barusan?”
“Tidak penting.”
Lantas bagaimanakah kehidupan rumah tangga mereka kedepannya? Apakah cinta akan tumbuh dihatinya Sylvia dan Edgar? Lantas bagaimana dengan Edward? Kemana ia pergi? Apakah benar bahwa Edward sengaja pergi dengan wanita lain di hari pernikahannya dengan Sylvia?
Saksikan terus kisah mereka ya.
Jangan lupa follow Instagram author: diary942023
Read
Chapter: Bab 64. Sikap Yang Berubah Edgar pun mengambil jasnya. Setelah jas nya dipakai, Edgar dan Sylvia langsung keluar dari kamar. Tak lama ia pun sampai di meja makan. Melihat ibu mertuanya belum berada di meja makan, hal itu pun membuat Sylvia heran."Ibu kemana? Tumben belum ada di meja makan? Biasanya, ibu yang lebih awal, hadir di meja makan," tanya Sylvia."Mungkin, ibu masih ada dikamar. Tungguin aja, paling sebentar lagi juga dateng." Edgar menyahut sambil mengambil roti tawar yang ada dihadapannya.Persis seperti yang Edgar ucapkan, selang 5 menit kemudian, Catherine datang ke meja makan."Selamat pagi." Catherine menyapa sambil berjalan ke meja makan."Pagi juga, bu," sahut Sylvia."Ibu mau pergi kemana?" Edgar bertanya saat melihat ibunya berpakaian rapih."Pagi ini ibu mau ke rumah sakit yang ada di Bandung," ucap Catherine."Rumah sakit? Bandung? Apa, udah ada kabar mengenai Edward, bu?" tanya Edgar."Ibu juga belum tau pasti. Ibu cuma diminta datang ke rumah sakit yang ada di Bandung oleh pihak kepolisi
Last Updated: 2025-04-25
Chapter: Bab 63. Gombalan Edgar Beberapa menit kemudian.Setelah makan malam yang dibuat oleh Wira sudah siap, ia langsung membawa makanan tersebut ke dalam rumahnya. Tak lama kakek Teguh pun duduk di tikar plastik untuk menyantap makan malam bersama cucunya. Berhubung pria yang mereka selamatkan dipinggir sungai sudah siuman, kakek Teguh memberikan sebagian makanan yang ia punya kepada pria tersebut."Kami hanya punya ikan bakar dan juga ubi rebus. Kamu duduk dulu ya, makan makanan ini supaya kamu memiliki sedikit energi," ucap kakek Teguh.Pria tersebut menganggukkan kepalanya. Lalu, ia pun berusaha bangkit untuk duduk. Namun, dikarenakan tenaganya sangat lemah, ditambah lagi kepalanya juga masih pusing, pria itu pun kesulitan untuk duduk. Seketika Wira langsung menghampiri pria tersebut untuk membantunya sebelum kakeknya yang turun tangan membantu."Sini aku bantu," ucap Wira."Terimakasih," ucap Wisnu setelah berhasil duduk."Kamu bisa makan sendiri? Atau mau aku suapin?" tanya Wira."Tidak usah, saya masih bisa
Last Updated: 2025-03-05
Chapter: Bab 62. Hilang Ingatan Sylvia pun bergegas duduk disamping suaminya. Tak lama ia pun mulai mengambil makanan yang ada diatas meja. Selama mereka makan, tidak ada obrolan apapun yang terjadi. Masing-masing, hanya fokus dengan makanannya sendiri. Beberapa menit kemudian, Catherine yang sudah lebih dulu menyelesaikan santap malamnya, ia pun beranjak dari kursi."Kalian lanjutkan aja ya makan malamnya. Ibu ke kamar dulu," ucap Catherine."Iya, bu," sahut Edgar dan Sylvia.Setelah melihat bahwa ibunya sudah naik ke lantai atas, Edgar pun berbisik ditelinga istrinya. "Memangnya gak panas memakai syal dan sweater seperti itu?" bisik Edgar.Kesal dengan pertanyaan suaminya, seketika Sylvia langsung menancapkan garpu nya di paha ayam goreng miliknya. Lalu, ia pun melirik tajam ke arah suaminya. "Gak usah ngeledek deh! Ini semua gara-gara kamu tau!" ucap Sylvia.Seketika Edgar pun tertawa saat mendengar ucapan istrinya."Tapi kamu suka kan?" bisik Edgar."Hhmmm," sahut Sylvia.Lagi-lagi Edgar pun tertawa karena res
Last Updated: 2025-01-20
Chapter: Bab 61. Cap Yang Cukup Banyak Melihat tingkah Sylvia yang malu karena Edgar memandangi lekuk tubuhnya, Edgar seketika langsung tersenyum. Kemudian ia pun melepaskan celananya. Seketika Sylvia langsung menutup matanya menggunakan kedua tangannya saat bagian intimnya Edgar."Aaaaaaa!! Edgar! Pakai lagi celana mu itu!" ucap Sylvia.Edgar pun hanya tersenyum. Kemudian ia kembali mencumbu setiap inci bagian tubuh istrinya. Setelah dirasa pemanasannya sudah cukup, Edgar pun fokus pada tujuannya. Saat pertahanan Sylvia sudah berhasil ditebus oleh Edgar, seketika Sylvia langsung meringis kesakitan sambil mencengkram seprai nya. "Aakkhh... Sakit Edgar, pelan-pelan," ringis Sylvia "Tenang sayang, sakitnya cuma diawal aja kok," sahut Edgar. Kamar yang awalnya dingin, seketika merubah menjadi panas. Bahkan saking panasnya, Edgar dan Sylvia sampai berkeringat. Bahkan deru nafasnya Edgar semakin cepat, seiring dengan aktivitas yang saat ini sedang ia lakukan. Setelah cairan istimewa tersebut membasahi area intim Sylvia, Edg
Last Updated: 2025-01-08
Chapter: Bab 60. Waktunya Bermain Disaat Frans dan Thomas sedang bersiap untuk melarikan diri keluar negeri. Disisi lain, polisi yang sudah memproses laporan yang dibuat oleh Catherine dan Edgar, mereka langsung bergegas pergi mencari keberadaan Frans. Sementara itu, Catherine, Edgar dan Sylvia yang merasa urusannya dikantor polisi sudah selesai, mereka memutuskan untuk pulang."Terimakasih ya pak, atas bantuannya." Catherine berucap sambil mengulurkan tangannya."Sama-sama bu." Martin menyahut sambil menjabat tangan Catherine."Pantau terus setiap perkembangan kasus ini ya, pak," ucap Edgar."Tentu saja, saya akan kabari kalian jika pihak kepolisian sudah berhasil menangkap pak Frans dan pak Thomas." Martin menyahut sambil melepaskan jabatan tangannya."Baiklah, kalau begitu kami permisi dulu ya pak Martin," pamit Catherine."Iya, bu Catherine. Silahkan," sahut Martin. Catherine, Edgar dan Sylvia langsung bergegas pergi meninggalkan kantor kepolisian. 1 jam kemudian mereka pun sampai kembali dirumah. Setelah turun d
Last Updated: 2025-01-05
Chapter: Bab 59. Membuat Laporan Ke Pihak Berwajib Saat mendengar suara tembakan, Catherine dan Sylvia langsung bergegas pergi keluar. Sementara itu, Edgar yang berhasil menghentikan langkah om nya, ia kembali menyimpan pistolnya dibalik punggungnya. Kemudian ia pun bergegas menghampiri om nya. "Maaf om, aku terpaksa menembak kaki om," ucap Edgar."Dasar keponakan tidak tau diri!! Selama ini aku yang selalu ada untuk membela kamu!! Kenapa sekarang kamu malah memperlakukan seperti ini!! Aku ini paman mu, Edgar!" teriak Frans."Aku berterimakasih karena om sudah memperlakukan aku dengan baik dari kecil. Namun, bukan berarti aku akan menutup mata atas kejahatan yang sudah om lakukan. Terlebih lagi karena rencana jahat om, saudara kembar ku yang jadi korbannya. Dari pada om terlalu banyak bergerak dan bicara, lebih baik om diam dan tenangkan diri om jika gak mau kehabisan banyak darah," ucap Edgar."Aaarrrgghh!" Frans menggeram sambil memukul aspal jalan.Tak lama Catherine dan Sylvia pun muncul. Melihat adiknya tersungkur di dekat mobil
Last Updated: 2024-12-19